MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Saturday, 28 December 2013

Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Bagi Umat Islam

Berikut ini dipaparkan Ustadz Ahmad Sarwat saat menjawab berbagai pertanyaan mengenai hukum merayakan tahun baru Masehi dan mengisinya dengan berbagai kegiatan yang islami.
Ada sekian banyak pendapat yang berbeda tentang hukum merayakan tahun baru Masehi. Sebagian mengharamkan dan sebagian lainnya membolehkannya dengan syarat.

1. Pendapat yang Mengharamkan

Mereka yang mengharamkan perayaan malam tahun baru masehi, berhujjah dengan beberapa argumen.
a. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Ibadah Orang Kafir
Bahwa perayaan malam tahun baru pada hakikatnya adalah ritual peribadatan para pemeluk agama bangsa-bangsa di Eropa, baik yang Nasrani atau pun agama lainnya.
Sejak masuknya ajaran agama Nasrani ke eropa, beragam budaya paganis (keberhalaan) masuk ke dalam ajaran itu. Salah satunya adalah perayaan malam tahun baru. Bahkan menjadi satu kesatuan dengan perayaan Natal yang dipercaya secara salah oleh bangsa Eropa sebagai hari lahir nabi Isa.
Walhasil, perayaan malam tahun baru masehi itu adalah perayaan hari besar agama kafir. Maka hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam.
b. Perayaan Malam Tahun Baru Menyerupai Orang Kafir
Meski barangkali ada yang berpendapat bahwa perayaan malam tahun tergantung niatnya, namun paling tidak seorang muslim yang merayakan datangnya malam tahun baru itu sudah menyerupai ibadah orang kafir. Dan sekedar menyerupai itu pun sudah haram hukumnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang menyerupai pekerjaan suatu kaum (agama tertentu), maka dia termasuk bagian dari mereka.”
c. Perayaan Malam Tahun Baru Penuh Maksiat
Sulit dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan bergadang semalam suntuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal Allah SWT telah menjadikan malam untuk berisitrahat, bukan untuk melek sepanjang malam, kecuali bila ada anjuran untuk shalat malam.
Maka mengharamkan perayaan malam tahun baru buat umat Islam adalah upaya untuk mencegah dan melindungi umat Islam dari pengaruh buruk yang lazim dikerjakan para ahli maksiat.
d. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Bid’ah
Syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah syariat yang lengkap dan sudah tuntas. Tidak ada lagi yang tertinggal.
Sedangkan fenomena sebagian umat Islam yang mengadakan perayaan malam tahun baru masehi di masjid-masijd dengan melakukan shalat malam berjamaah, tanpa alasan lain kecuali karena datangnya malam tahun baru, adalah sebuah perbuatan bid’ah yang tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah SAW, para shahabat dan salafus shalih.
Maka hukumnya bid’ah bila khusus untuk even malam tahun baru digelar ibadah ritual tertentu, seperti qiyamullail, doa bersama, istighatsah, renungan malam, tafakkur alam, atau ibadah mahdhah lainnya. Karena tidak ada landasan syar’inya.

2. Pendapat yang Menghalalkan

Pendapat yang menghalalkan berangkat dari argumentasi bahwa perayaan malam tahun baru masehi tidak selalu terkait dengan ritual agama tertentu. Semua tergantung niatnya. Kalau diniatkan untuk beribadah atau ikut-ikutan orang kafir, maka hukumnya haram. Tetapi tidak diniatkan mengikuti ritual orang kafir, maka tidak ada larangannya.
Mereka mengambil perbandingan dengan liburnya umat Islam di hari natal. Kenyataannya setiap ada tanggal merah di kalender karena natal, tahun baru, kenaikan Isa, paskah dan sejenisnya, umat Islam pun ikut-ikutan libur kerja dan sekolah. Bahkan bank-bank syariah, sekolah Islam, pesantren, departemen Agama RI dan institusi-institusi keIslaman lainnya juga ikut libur. Apakah liburnya umat Islam karena hari-hari besar kristen itu termasuk ikut merayakan hari besar mereka?
Umumnya kita akan menjawab bahwa hal itu tergantung niatnya. Kalau kita niatkan untuk merayakan, maka hukumnya haram. Tapi kalau tidak diniatkan merayakan, maka hukumnya boleh-boleh saja.
Demikian juga dengan ikutan perayaan malam tahun baru, kalau diniatkan ibadah dan ikut-ikutan tradisi bangsa kafir, maka hukumnya haram. Tapi bila tanpa niat yang demikian, tidak mengapa hukumnya.
Adapun kebiasaan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, zina dan serangkaian maksiat, tentu hukumnya haram. Namun bila yang dilakukan bukan maksiat, tentu keharamannya tidak ada. Yang haram adalah maksiatnya, bukan merayakan malam tahun barunya.
Misalnya, umat Islam memanfaatkan even malam tahun baru untuk melakukan hal-hal positif, seperti memberi makan fakir miskin, menyantuni panti asuhan, membersihkan lingkungan dan sebagainya.
Demikianlah ringkasan singkat tentang perbedaan pandangan dari beragam kalangan tentang hukum umat Islam merayakan malam tahun baru.

Hari Raya Umat Islam Hanya ada Dua

Dalam agama Islam, yang namanya hari raya hanya ada dua saja, yaitu hari ‘Idul Fithr dan ‘Idul Adha. Selebihnya, tidak ada pensyariatannya, sehingga sebagai muslim, tidak ada kepentingan apapun untuk merayakan datangnya tahun baru.
Namun ketika harus menjawab, apakah bila ikut merayakannya akan berdosa, tentu jawabannya akan menjadi beragam. Yang jelas haramnya adalah bila mengikuti perayaan agama tertentu. Hukumnya telah disepakati haram. Artinya, seorang muslim diharamkan mengikuti ritual agama selain Islam, termasuk ikut merayakan hari tersebut.
Maka semua bentuk Natal bersama, atau apapun ritual agama lainnya, haram dilakukan oleh umat Islam. Dan larangannya bersifat mutlak, bukan sekedar mengada-ada.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 7 Maret tahun 1981/ 1 Jumadil Awwal 1401 H telah mengeluarkan fatwa haramnya natal bersama yang ditanda-tangani oleh ketuanya KH M. Syukri Ghazali. Salah satu kutipannya adalah:
  • Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa AS, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas.
  • Mengikuti upacara Natal bersama bagi ummat Islam hukumnya haram.
  • Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah SWT dianjurkan untuk tidak mengikuti kegitan-kegiatan Natal.
Namun bagaimana dengan perayaan yang tidak terkait unsur agama, melainkan hanya terkait dengan kebiasaan suatu masyarakat atau suatu bangsa?
Sebagian kalangan masih bersikeras untuk mengaitkan perayaan datangnya tahun baru dengan kegiatan bangsa-bangsa non-muslim. Dan meski tidak langsung terkait dengan masalah ritual agama, tetap dianggap haram. Pasalnya, perbuatan itu merupakan tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, meski tidak terkait dengan ritual keagamaan. Mereka mengajukan dalil bahwa Rasulullah SAW melarang tasyabbuh bil kuffar
Dari Ibnu Umar ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang menyerupa suatu kaum, maka dia termasuk di antara mereka. (HR Abu Daud)
Dari Abdullah bin Amr berkata bahwa orang yang mendirikan Nairuz dan Mahrajah di atas tanah orang-orang musyrik serta menyerupai mereka hingga wafat, maka di hari kiamat akan dibangkitkan bersama dengan mereka.
Tasyabbuh di sini bersaifat mutlak, baik terkait hal-hal yang bersifat ritual agama ataupun yang tidak terkait.
Namun sebagian kalangan secara tegas memberikan batasan, yaitu hanya hal-hal yang memang terkait dengan agama saja yang diharamkan buat kita untuk menyerupai. Sedangkan pada hal-hal lain yang tidak terkait dengan ritual agama, maka tidak ada larangan. Misalnya dalam perayaan tahun baru, menurut mereka umumnya orang tidak mengaitkan perayaan tahun baru dengan ritual agama. Di berbagai belahan dunia, orang-orang melakukannya bahkan diiringi dengan pesta dan lainnya.Tetapi bukan di dalam rumah ibadah, juga bukan perayaan agama.
Dengan demikian, pada dasarnya tidak salah bila bangsa itu merayakannya, meski mereka memeluk agama Islam.
Namun lepas dari dua kutub perbedaan pendapat ini, paling tidak buat kita umat Islam yang bukan orang Barat, perlu rasanya kita mengevaluasi dan berkaca diri terhadap perayaan malam tahun baru.
Pertama, biar bagaimana pun perayaan malam tahun baru tidak ada tuntunannya dari Rasulullah SAW. Kalau pun dikerjakan tidak ada pahalanya, bahkan sebagian ulama mengatakannya sebagai bid’ah dan peniruan terhadap orang kafir.
Kedua, tidak ada keuntungan apapun secara moril maupun materil untuk melakukan perayaan itu. Umumnya hanya sekedar latah dan ikut-ikutan, terutama buat kita bangsa timur yang sedang mengalami degradasi pengaruh pola hidup western. Bahkan seringkali malah sekedar pesta yang membuang-buang harta secara percuma
Ketiga, bila perayaan ini selalu dikerjakan akan menjadi sebuah tradisi tersendir, dikhawatirkan pada suatu saat akan dianggap sebagai sebuah kewajiban, bahkan menjadi ritual agama. Padahal perayaan itu hanyalah budaya impor yang bukan asli budaya bangsa kita.
Keempat, karena semua pertimbangan di atas, sebaiknya sebagai muslim kita tidak perlu mentradisikan acara apapun, meski tahajud atau mabit atau sejenisnya secara massal. Kalaulah ingin mengadakan malam pembinaan atau apapun, sebaiknya hindari untuk dilakukan pada malam tahun baru, agar tidak terkesan sebagai bagian dari perayaan. Meski belum tentu menjadi haram hukumnya.

Jalan Tengah Perbedaan Pendapat

Para ulama dengan berbagai latar belakang kehidupan, tentunya punya niat baik, yaitu sebisa mungkin berhati-hati dalam mengeluarkan fatwa, agar umat tidak terperosok ke jurang kemungkaran.
Salah satu bentuk polemik tentang masalah perayaan itu adalah ditetapkannya hari libur atau tanggal merah di hari-hari raya agama lain. Yang jadi perdebatan, apakah bila kita meliburkan kegiatan sekolah atau kantor pada tanggal 25 Desember itu, kita sudah dianggap ikut merayakannya?
Sebagian berpendapat bahwa kalau cuma libur tidak bisa dikatakan sebagai ikut merayakan, lha wong pemerintah memang meliburkan, ya kita ikut libur saja. Tapi niat di dalam hati sama sekali tidak untuk merayakannya.
Namun yang lain menolak, kalau pada tanggal 25 Desember itu umat Islam pakai acara ikut-ikutan libur, suka tidak suka, sama saja mereka termasuk ikut merayakan hari raya agama lain. Maka sebagian madrasah dan pesantren memutuskan bahwa pada tanggal itu tidak libur. Pelajaran tetap berlangsung seperti biasa.
Sekarang begitu juga, ketika pada tanggal 1 Januari ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hari libur nasional, muncul juga perbedaan pendapat. Bolehkah umat Islam ikut libur di tahun baru? Apakah kalau ikut libur berarti termasuk ikut merayakan hari besar agama lain?
Lalu muncul lagi alternatif, dari pada libur diisi dengan acarahura-hura, mengapa tidak diisi saja dengan kegiatan keagamaan yang bermanfaat, seperti melakukan pengajian, dzikir atau bahkan qiyamullail. Anggap saja memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Dan hasilnya sudah bisa diduga dengan pasti, yaituakan ada kalangan yang menolak mentah-mentah kebolehannya. Mereka mengatakan bahwa pengajian, dzikir atau qiyamullaih di malam tahun baru adalah bid’ah yang diada-adakan, tidak ada contoh dari sunnah Rasulullah SAW.
Lebih parah lagi, ada yang bahkan lebih ektrem sampai mengatakan kalau malam tahun baru kita mengadakan pengajian, dzikir, atau qiyamullail, bukan sekedar bid’ah tetapi sudah sesat dan masuk neraka. Wah…
Jadi semua itu nanti akan kembali kepada paradigma kita dalam memandang, apakah kita akan menjadi orang yang sangat mutasyaddid, mutadhayyiq, ketat dan terlalu waspada? Ataukah kita akan menjadi mutasahil, muwassi’, longgar dan tidak terlalu meributkan?
Kedua aliran ini akan terus ada sepanjang zaman, sebagaimana dahulu di masa shahabat kita juga mengenal dua karakter ini. Yang mutasyaddid diwakili oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu dan beberapa shahabat lain, sedang yang muwassa’ diwakili oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan lainnya.
Insya Allah, ada jalan tengah yang sekiranya bisa kita pertimbangkan. Misalnya, kalau dasarnya memang tidak ada budaya atau kebiasaan untuk bertahun baru dengan kegiatan semacam pengajian dan sejenisnya, sebaiknya memang tidak usah digagas sejak dari semula. Biar tidak menjadi bid’ah baru.
Akan tetapi kalau kita berada pada masyarakat yang sudah harga mati untuk merayakan tahun baru, suka tidak suka tetap harus ada kegiatan, mungkin akan lain lagi ceritanya. Tugas kita saat itu mungkin boleh saja sedikit berdiplomasi. Misalnya, tidak ada salahnya kalaukitamengusulkan agar acaranya dibuat yang positif seperti pengajian.
Dari pada kegiatannya dangdutan, begadang semalam suntuk atau konser musik, kan lebih baik kalau digelar saja dalam bentuk pengajian. Anggaplah sebagai proses menuju kepada pemahaman Islam yang lebih baik nantinya, tetapi dengan cara perlahan-lahan.
Kalau kita tidak bisa menghilangkan budaya yang sudah terlanjur mengakar dengan sekali tebang, maka setidaknya arahnya yang dibenarkan secara perlahan-lahan. Kira-kira ide dasarnya demikian.
Tetapi yang kami sebut sebagai jalan tengah ini bukan berarti harga mati. Ini cuma sebuah pandangan, yang mungkin benar dan mungkin juga tidak. Namanya saja sekedar pendapat. Tetap saja menyisakan ruang untuk berbeda pendapat. Dan mungkin suatu ketika kami koreksi ulang.

sumber : http://www.fimadani.com/hukum-merayakan-tahun-baru-masehi-bagi-umat-islam/
Share:

Friday, 27 December 2013

Tinggalkan Kebodohan dengan Cara Perkuat Ilmu dan Amal

SETIAP orang tentu ingin apa yang menjadi impiannya terwujud. Tetapi sangatlah naif jika suatu tujuan ditempuh dengan cara-cara irasional. Seperti mempercayai dukun atau paranormal. Perbuatan ini jelas menunjukkan ketidakmampuan rasio mencerna hakikat hidup, sehingga senantiasa melakukan apa pun yang diasumsikan bisa menjadi jalan pintas menuju terealisasinya sebuah harapan.
Padahal, hidup jelas bukan undian. Siapa yang ingin kemuliaan, sudah pasti ia harus bekerja keras.Istilah dari Almarhum KH. Zainudin MZ,  “Harus peras keringat, banting tulang. Tidak bisa hidup hanya dengan mengumpulkan kata ‘jikalau’, ‘seandainya’, ‘andaikata,” demikian ungkap dai sejuta umat itu dalam salah satu taushiyahnya saat masih hidup.
Artinya, orang yang percaya dukun adalah orang yang memang tidak bisa berpikir rasional. Sungguh sangat keterlaluan, jika ada seorang Muslim yang ia telah diberikan anugerah panca indera dan hati, plus keimanan, tetapi malah menjerumuskan diri pada praktik kehidupan yang bodoh seperti itu.
Belum lama ini kita dikejutkan dengan kasus pencian mayat yang dilakukan oleh Resi alias Pamungkas (26). Pria asal Cilacap, Jawa Tengah ini akhirnya dibekuk polisi dan terungkap jika motif pelaku hanya karena mempelajari ini ilmu hitam.
Pelaku mencari organ tubuh jenazah sesuai dengan hari kematiannya, dengan harapan kain kafan itu bisa digukakannya untuk terbang.
Kasus yang dialami Resi bukan kasus pertama. Kasus besar tingkatanya juga lebih halus.Berapa banyak kita temukan calon anggota legislatif –bahkan—calon menteri atau calon presiden (Capres) dikenal memiliki paranormal alias dukun?
Kedzaliman Besar
Percaya kepada selain Allah (musyrik) adalah kedzaliman besar. Jelas ini adalah bentuk kebodohan paling buruk. Dalam istilah Arab disebut Jahil Murokkab.
Sebagai Muslim, kita harus bisa memastikan diri bersih dari unsur-unsur apalagi praktik perdukunan alias kemusyrikan seperti itu. Seorang Muslim pantang percaya kepada apa pun, kecuali hanya kepada Allah Ta’ala.
Tidak ada istilah bagi seorang Muslim percaya ramalan bintang-bintang, pernyataan dukun, atau apa pun. Kecuali hanya satu, percaya kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
Manakala, seorang Muslim sampai masuk dalam ranah kemusyrikan dengan percaya ramalan, dukun dan sebagainya, sungguh segeralah kembali kepada Allah. Karena disadari atau tidak, perilaku tersebut hanya akan mendatangkan kesengsaraan demi kesengsaraan. Tidak saja di dunia, bahkan di akhirat. Celakanya lagi, jika tidak sempat bertaubat, maka nerakalah tempat abadinya, Na’udzubillahi min dzalik.
Jadilah Insan Cerdas
Suatu saat Rasulullah pernah ditanya, “Siapa manusia yang paling cerdas ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Manusia yang paling cerdas adalah yang mengendalikan hawa nafsunya, dan beramal untuk akhiratnya. (HR. Muslim).
Hadits tersebut memberikan petunjuk bahwa, seorang Muslim seluruhnya cerdas. Dengan catatan, ia tidak memperturutkan hawa nafsunya.Artinya, pakai akal, teliti, mau bekerja keras, sabar dalam usaha, tekun dalam do’a dan tawakkal terhadap keputusan Allah. Kemudian, semua itu dilakukan demi untuk kebaikan kehidupan akhiratnya. Bukan untuk mencari kekayaan, kedudukan, apalagi sekedar kebanggaan.
Di dalam al-Qur’an, insan yang cerdas disebut Ulul Albab. Menurut beberapa ayat, seperti pada Surah Ali Imran ayat 190-191. Ulul Albab adalah orang yang memadukan dzikir dan fikir sampai mampu mengungkap fakta paling inti dari kehidupan ini, hingga sampailah ia pada satu kesimpulan bahwa Allah Maha Kuasa yang segala ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia.
Secara sederhana, ayat tersebut menjelaskan bahwa, manakala ada seorang Muslim, meskipun dia sholat, haji, dan lain sebagainya, tetapi dalam kesehariannya, lebih-lebih dalam usahanya meraih impiannya tidak diiringi dengan dzikir dan fikir, maka ia bukanlah Muslim yang cerdas. Apalagi, jika dalam praktik kesehariannya, justru banyak menerjang batasan syariat.
Sholat tetap jalan, tapi dalam usaha masih suka gunakan mantera-mantera, menyimpat azimat ini, azimat. Haji berkali-kali, tetapi dalam interaksi sosial, masih suka memungut bunga (riba) dari uang yang dipinjamkan kepada orang lain. Jelas ini bukan Muslim yang cerdas.
Kemudian, jika dihubungkan dengan Surah Al-Baqarah ayat 269, Ulul Albab adalah Muslim yang senantiasa mampu menggali dan mengamalkan ilmu yang dimiliknya. Dengan kata lain, Muslim demikian adalah Muslim yang telah diberikan hikmah oleh Allah.
Apa itu hikmah, mungkin banyak definisi yang disampaikan para ulama. Tetapi, menarik apa yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim terkait hikmah, yang dalam bahasa Indonesia disebut kebijaksanaan.
“Yang dinamakan bijak (hikmah) adalah melakukan tindakan yang tepat (sesuai syariat), dalam waktu yang tepat, dan dengan teknis (pola, juklak, prosedur) yang tepat, dan pilarnya adalah ilmu, kesantunan dan kesabaran. Sedang bencana dan elemen penghancurnya adalah kebodohan, tanpa perhitungan dan tergesa-gesa (hawa nafsu).”
Jadi, kecerdasan dalam Islam tidak diukur dari gelar akademik, status sosial, atau pun profesi seseorang. Kecerdasan dalam Islam hanya dilandaskan pada keimanan dan ketakwaan. Itulah mengapa, Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, sekaligus mengamalkannya.
 “Kebaikan itu bukan sekedar engkau banyak harta dan anak, namun engkau perbanyak ilmu dan kesantunanmu,” demikian kata Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah.
Untuk itu, guna terhindar dari tipu daya setan, sudah selayaknya seluruh kaum Muslimin terus menerus membekali diri dan keluarganya dengan ilmu dan amal. Bacalah al-Qur’an, kajilah Sunnah dan amalkanlah dengan penuh keyakinan.
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ، اَوْ تُطُيِّرَ لَهُ، اَوْ تَكَهَّنَ، اَوْ تُكُهِّنَ لَهُ، اَوْ سَحَرَ، اَوُ سُحِّرَ لَهُ، وَ مَنْ اَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا اُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ ص. البزار  بإسناد جيد
Dari ‘Imran bin Hushain RA, ia berkata, Rasulullah bersabda : “Tidak termasuk golongan kami orang yang percaya tanda-tanda kesialan atau datang bertanya kepada orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan, atau orang yang melakukan pedukunan atau orang yang datang berdukun, atau orang yang melakukan sihir atau orang yang datang meminta tolong kepada tukang sihir. Barangsiapa yang datang kepada dukun dan membenarkan apa yang dikatakan dukun itu, maka sungguh ia telah kufur pada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.” [HR. Al-Bazzar]
Jangan sakit datang ke dukun, lagi ingin naik jabatan datang ke dukun, ingin selamat dari ancaman orang, datang lagi ke dukun, bahkan ingin menang Pemilu juga datang ke dukun. Kepada dukun ada yang rela membayar mahal, bahkan ada yang menjual dirinya. Sungguh, itu cara setan dan sangat hina di mata Allah Ta’ala. Padahal, dukun itu manusia biasa, tidakkah kita berpikir?

Kiriman : Atok Haryanto A Mh
Sumber : www.hidayatullah.com
Share:

Thursday, 19 December 2013

Siapa masih punya Malu, tanda Dia masih Beriman!

SATU di antara sebab utama terjadinya problem bahkan konflik di muka bumi ini adalah karena tidak adanya rasa malu. Nihilnya rasa malu, menjadikan manusia lebih buas dari buaya, lebih ganas dari singa dan lebih jahat dari binatang buas lainnya.

Tetapi tetap saja, rasa malu dianggap sebagai hal biasa. Sudah tidak banyak lagi yang menyadari bahwa rasa malu sejatinya sangat menentukan segala sesuatu, termasuk nasib suatu bangsa dan negara.

Seperti apa yang belakangan ini marak terjadi, korupsi, ketidakadilan, perselingkuhan, perampokan dan pembunuhan dan berbagai macam tindak kemaksiatan, termasuk yang kini lagi populer di ibu kota negara dengan istilah ‘cabe-cabean’, semua berawal dari tidak adanya rasa malu.

Malu ini adalah satu bentuk akhlak yang paling penting dari setiap Muslim. Akhlak yang sangat berpenaruh pada individu, keluarga, dan masyarakat. Namun sayang, akhlak ini seakan-akan sudah asing dalam kehidupan.

Kini, banyak berita di media yang isinya saling salah-menyalahkan, saling berlomba untuk diakui yang terhebat, terdepan dan terpercaya. Bahkan ada yang pamer aurat, cipika-cipiki dengan lawan jenis yang tidak halal.

Arti Malu

Dalam buku Akhlaq al-Mu’min yang ditulis oleh Amru Muhammad Khalid, malu diartikan sebagai terkendalinya jiwa. Yakni, ketidakmampuan seorang Muslim melakukan perbuatan-perbuatan tercela atau sesuatu yang buruk. Dengan kata lain, Muslim yang pemalu adalah Muslim yang tidak bisa melihat dirinya hina di hadapan Allah Ta’ala, di hadapan manusia, atau di hadapan dirinya sendiri.

Dengan demikian, Muslim yang pemalu adalah Muslim yang mulia. Ia memuliakan dirinya di hadapan Allah, di hadapan manusia, dan di hadapan dirinya sendiri. Berarti, Muslim yang pemalu adalah Muslim yang benar-benar kuat keimanannya, sehingga ia tidak melakukan kehinaan meski terhadap dirinya sendiri, lebih-lebih kepada orang lain, apalagi kepada Allah Ta’ala.

Kata haya’ yang artinya malu berasal dari kata ‘hayah’ yang artinya ‘Kehidupan.’ Karena itu kalau kita berkata, “Orang itu malu,” berarti orang itu memiliki denyut kehidupan yang kuat, sehingga ia benar-benar menjaga diri agar tidak terperosok dalam kehinaan.

Jadi, tidak salah jika ada ungkapan seperti ini, “Manusia yang paling sempurna hidupnya adalah manusia yang paling sempurna rasa malunya.”

Malu bukan Minder

Namun demikian, masih banyak orang yang salah paham. Malu kadangkala dianggap sebagai sifat rendah diri alias minder. Padahal, keduanya sangatlah jauh berbeda. Menurut satu pendapat, minder diartikan sebagai kebingungan yang muncul pada diri manusia sebagai akibat dari situasi tertentu.

Lebih dari itu, minder tidak berasal dari keimanan yang kuat. Ia justru lahir dari sifat pengecut dan dari sifat takut. Karena pribadi yang minder adalah pribadi yang lemah, yang tidak mengetahui nilai dirinya.

Sedangkan malu, tidak bersumber dari sifat buruk seperti pengecut dan penakut. Malu bersumber dari keimanan yang kuat, sehingga Muslim yang pemalu adalah Muslim yang menjauhi segala bentuk kehinaan.

Bagian dari Iman

Rasulullah bersabda, “Iman mempunyai enam puluh lebih cabang. Dan malu adalah salah satu cabangnya.” (HR. Bukhari).

Mari kita kaji secara logis, mengapa dari enam puluh cabang iman malu yang beliau sampaikan? Berarti, malu adalah pengantar terbaik seorang Muslim sampai pada 59 cabang iman lainnya. Mengapa?

Dengan malu, seorang Muslim tidak akan berzina, menampakkan auratnya kepada semua orang, mencuri apalagi korupsi. Bahkan dengan malu seorang Muslim tidak akan menghina atau membicarakan aib saudaranya. Jadi, malu bisa mencegah seorang Muslim dari berbuat jahat.

Kemudian, secara naqli, Rasulullah menjelaskan pada hadits yang lainnya. “Malu seluruhnya baik.” (HR. Muslim). Kemudian pada hadits lainnya lagi, “Malu selalu mendatangkan kebaikan.” (HR. Bukhari).

Dengan demikian, maka malu adalah out put keimanan. Siapa yang keimanannya baik maka rasa malunya akan sempurna. Atau, siapa yang malunya kuat, maka imannya sempurna. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah, “Malu dan iman saling bertaut. Jika salah satunya diangkat, yang lainnya juga terangkat.” (HR. Hakim).

Jadi, tidak salah jika ada ungkapan, “Milik siapa kebaikan, iman dan akhlak?” Semuanya adalah milik Muslim yang memelihara rasa malu.

Tidakkah Kita Malu?

Suatu ketika datang seorang lelaki kepada Ibrahim ibn Adham dan berkata, “Wahai Imam, aku ingin bertaubat dan meninggalkan dosa. Tetapi, tiba-tiba aku kembali berbuat dosa. Tunjukkan padaku sesuatu yang bisa melindungiku hingga aku tidak lagi bermaksiat kepada Allah.”

Ibrahim ibn Adham pun menjawab, “Jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, jangan bermaksiat di bumi-Nya.”

Orang itu pun bertanya, “Lalu di mana aku bisa bermaksiat, sementara seluruh bumi ini adalah milik Allah?” Ibrahim ibn Adham pun menjawab, “Tidakkah engkau malu seluruh bumi ini milik Allah tetapi engkau masih bermaksiat di atasnya?”

“Jika engkau ingin bermaksiat, jangan memakan rizki dari-Nya. Orang itu pun bertanya, “Bagaimana aku bisa hidup?” Ibrahim bin Adham pun berkata, “Tidakkah engkau malu memakan rizki dari-Nya, sementara engkau bermaksia kepada-Nya?” “Tidakkah engkau malu bermaksiat kepada-Nya, sementara Allah senantiasa bersamamu dan dekat denganmu?”

Lalu, Ibrhamin ibn Adham melanjutkan, “Jika engkau tetap ingin bermaksiat, maka apabila malaikat maut datang kepadamu untuk mencabut nyawamu, katakan padanya, ‘Tunggu sampai aku bertaubat!’”

Orang itu menjawab, “Adakah yang bisa melakukan itu?” Ibrahim berkata, “Tidakkah engkau malu malaikat maut datang kepadamu dan mengambil ruhmu sementara engkau dalam kondisi bermaksiat?”

Bercermin dari kisah hikmah ini, tentu kita tidak punya ruang sesenti pun untuk berbuat hina, kecuali Allah mengetahui. Sementara, setiap hari kita memakan rizki dari-Nya, hidup di bumi-Nya dan menikmati seluruh anugerah-Nya. Lantas, masihkah kita tidak malu kepada-Nya dengan tetap bangga di atas salah dan dosa-dosa yang setiap jiwa pasti pernah melakukannya?

Sekiranya penduduk negeri ini benar-benar beriman, tentu mereka akan malu bermaksiat kepada Allah. Dan, sekiranya penduduk negeri ini benar-benar serius memelihara rasa malunya, tentu tidak akan terjadi segala bentuk kerusakan moral, kerusuhan sosial, atau pun kehidupan bebas tanpa aturan.

Kiriman : Atok Haryanto A Mh
Sumber : www.hidayatullah.com
Share:

Sunday, 17 November 2013

Percaya Ga, Jomblo Sebelum Menikah itu Pilihan Cerdas..

Percaya Ga, Jomblo Sebelum Menikah itu Pilihan Cerdas..

Bacaan ini khusus Jomblowers, buat yang pacaran pasti pada protes, ambil hikmahnya aja ya

Bismillahirrahmaanirrahiim

Sahabat muslimku..
I proud to be J0mbL0.
I proud ga Pacaran. Serius deh.. , tapi jomblonya yg berkualitas tentunya..

Pacaran ooohhh Pacaran... Asal kamu dari mana sih?, Dibilang tradisi masyarakat Indonesia ga, Dibilang Islami apalagi, jauuuhhh.. Teori darimana sih dirimu? Kok jadi barometer Hebat laku dan nggak-nya seseorang, Hadeuhh, cabeee deeehh

Buat kamu yang jomblo, dan dijadiin bahan dasar ejekan ga laku2, Nyantai aja deh bro & sis. Stay cooL, Jomblo bukan berarti Ga laku, emang barang dagangan #CatetDiJidat

Namun saya ga mau buang2 waktu, Bermain2 dengan sejuta gombalan palsu, hanya untuk kesenangan semu, Bukankah Allah udah kasih rambu2nya, "Dan janganlah kamu mendekati Zina, karena itu sungguh suatu perbuatan yang keji." [Q.S. Al Isra': 32], tuh jelas kan mendekatinya aja udah dilarang, apalagi melakukan. baik itu Zina mata, telinga, lidah, tangan, kaki dan hati. Zina itu Bukan sekedar ‘berhubungan badan’ layaknya suami istri yg sah,

Demi Allah yg mengutus Rasulullah pembawa risalah kebenaran, bahwa kedua tangan, mata, telinga, kaki, dan hati ini semua akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak, BUKAN mulut kita yg bicara, tapi anggota tubuh kita yg akan bicara dan menjadi saksi apa yg sudah dilakukan selama didunia, Astagfirullah..

So... Jomblo adalah pilihan yg cerdas, menjadi hamba Allah yg sholeh dan sholehah di akhir zaman Keputusan cerdas, ketika seseorang belum mampu mewujudkan ikatan Cintanya dengan ikatan yang halal yaitu pernikahan..

Kenapa cerdas? Sabar, jangan emosi dulu, hehe…

Karena dengan Jomblo, seseorang terhindar dari Murka Allah, kita memiliki banyak waktu untuk belajar, lebih fokus beribadah, lebih aktif dan kreatif karena ga ada istilah galau bukan buat mikirin si dia, hati kita bersih karena yg di ingat hanya nama Allah, bukan nama si Doi.

Oh iya, 1 Lagi keuntungannya..
Pundi2 dana bulanan or salary kita aman terkendali, hehehe, Bukankah Begitu ?

Jomblowan dan jomblowati yang diberkahi Allah, Yakinlah, Bahwa Allah sangat menyayangimu, kesendirian jangan dibikin galau, itu artinya kita diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki kualitas diri untuk menghadapi masa depan.

Allah tak mau kamu dipermainkan oleh mata pecinta dunia.. DIA sudah myediakan kekasih buat kita yg sudah termaktub di lauhul mahfudz, jangan khawatir, tulang rusukmu takan tertukar.

Kalaupun seseorang itu jodohmu, suatu saat allah akan mempertemukanmu dengan dia di saat yg tepat. Temukanlah ia dalam sujudmu, Dalam penantian ikhlasmu, Dalam sajadah cintamu, Istikharah jua yang menjadi peneguh hatimu...

Bersabarlah... Berpuasalah.

Ingat saudaraku.. jodoh itu cerminan diri kita.. kalau kitanya sholeh, dapat jodohnya juga sholeh juga. janji Allah itu pasti, wanita yg baik akan bersama laki-laki yg baik pula..

Memang.. menikah termasuk ibadah, tapi menikah itu sunnah, jadi utamakan yang wajib dulu, baru yg sunnahnya. namun, nikah juga menjadi wajib hukumnya, jika dikhawatirkan diri takut terjebak dosa, maka menikah lebih baik daripada pacaran, mending nikah... udah halal, berkah, berpahala lagi.. Hehe, sok tau ya si abdul, padahal nikah juga belum..

Nah, Bro & sist, kalau udah siap lahir bathin, ilmu, iman, fisik, mental, materi, dll, tunggu apalagi silahkan ikhtiar semaksimal mungkin.

kuncinya DUIT (Do'a, Usaha, Ikhtiar, Tawakal)

Dekati Allah.. maka Allahpun baik sama kita, tinggal minta apa saja yg kita mau, dengan izinNya akan dikabulkan,, kun fayakun

Kalaupun sampe sekarang masih alone juga, bukan berarti ga laku,
tapi belum ada aja orang yg beruntung dapetin kita..

Buat yg jomblo.. La takhof wala tahzan innallaha maa'na..

Sudah ada jatah masing2 kok, hanya saja masih di sembunyikan oleh Allah, Surprice dari Allah, nanti akan indah pada waktunya

Allah maha tau kapan waktu yg pas untuk kita mendapatkan pangeran atau bidadari itu, hadiah agung dari allah akan dtg disaat yg tepat atas izinNYA

Say : No, Galau.. I'm single, i'm very Happy..

Cinta Allah dulu sebelum cinta yg lainnya.. Allah dulu.. Allah dulu, Allah lagi, Allah teruss.. kan gitu kata ust. masnyur juga.

Apalagi buat yg masih di bangku sekolah, fokus menuntut ilmu dulu deh yg bener, Cita-cita dulu, setelah itu cinta.. (kalau dlm istilah cina nya mah, "tong waka begeur
dihulakeun") hehe..

Mohon maaf jika ada kesalahan dalam tulisan ini, bade di tampi mangga, teu ditampi ge wios..

Hapunten pisan, bilih aya nu kasindir , semua kutuliskan semata2 untuk kebaikan. saya hanya ingin memotivasi buat para jomblowers agar kesendirian ga usah dibikin galau..

Kita tidzk sendirian kok, banyak sayang dan cinta dari Allah, dari orangtua, juga sahabat, teman2 semuanya..
Share:

Monday, 26 August 2013

Telanjang kok Bangga…!

Telanjang kok Bangga…!

22 Agustus 2013 pukul 15:58
Telanjang kok Bangga…!

[ Harap di Baca !! ]

Mereka, remaja-remaja muslimah, tidak risih lagi bercelana pendek dan kaos ketat untuk keluar
rumah. Busana muslimah hanya untuk menghadiri pengajian, atau acara kematian. Setelah pulang
tak ada bekasnya.

Dulu, hanya wanita nakal yang tidak malu keluar rumah dengan pakaian seperti itu. Namun sekarang, para remaja justru bangga ketika bisa tampil dengan mengumbar auratnya. Apalagi, bila ia memiliki kulit putih mulus,
seperti bintang iklan sabun di televisi. Memang, propaganda media yang jor-joran mengumbar kecantikan aurat wanita, sangat
berpengaruh terhadap makin “terbuka”-nya penampilan remaja saat ini.

Sementara itu, model pakaian panjang tetapi sangat ketat pun makin digandrungi. Dari anak-anak, remaja hingga ibu-ibu banyak yang mengenakannya.
Bukannya aurat tertutup, malah terkesan ditonjolkan detail lekuk tubuhnya. Sungguh sangat jauh dari busana syar’i yang harus longgar, tidak transparan dan menutup aurat, kecuali wajah dan telapak tangan.

Tidak takutkah mereka dengan ancaman Rasulullah Shallallahu’ala ihi wa Sallam, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya.” (Riwayat Abu Daud).

Di akhirat, mereka tidak akan mencium wanginya surga, apalagi memasukinya! Sedangkan di dunia, cara berpakaian seperti itu
secara ilmiah terbukti merugikan kesehatan.

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan, perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat atau transparan, sangat berisiko terkena penyakit kanker ganas milanoma. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ini dengan mengutip beberapa fakta, di antaranya maraknya kanker ganas milanoma pada usia dini, yang semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki.

Penyebabnya, sengatan ultraviolet dari matahari dalam waktu lama di sekujur pakaian yang ketat, selama bertahun-tahun.

Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam
agak lebar, terkadang berupa bulatan kecil saja. Kebanyakan di daerah kaki atau betis, juga di sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan
limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Na’udzubillah...

Jadi berbahagialah, jika kamu telah berpakaian syar’i..

~* SEMOGA BERMANFA'AT
Share:

Islam Kristen Memang Beda

Islam Kristen Memang Beda

23 Agustus 2013 pukul 15:36

Islam Kristen Memang Beda
tanggal : 08/09/2005

al-islahonline.com : Pada saat ini ada kelompok yang berpendapat bahwa ‘semua agama adalah sama’, baik dan benar, artinya semua agama tujuannya sama hanya caranya saja yang berbeda, mereka mengatakan setiap agama pasti ingin menuju kepada Tuhannya, tetapi setiap agama mempunyai caranya masing-masing. Islam dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist sedang Kristen dengan Alkitabnya, pendapat ini sering dihubung-hubungkan dengan kata-kata mutiara : “banyak jalan menuju Roma ”

Pendapat ini didukung dan di motori mereka yang menamakan dirinya Islam Progresif, Plural dan Liberal, bahkan mereka telah melempar sebuah opini bahwa tidak adil kalau hanya orang Islam saja yang masuk surga, orang Kristen, Hindu dam Budha juga berhak masuk surga. Tetapi aneh, mereka memaksakan pendapatnya ini hanya kepada umat Islam saja, artinya, hanya umat Islamlah yang diperkosa akidahnya agar mau berpendapat bahwa ‘semua agama adalah sama’ dan mau berpendapat bukan orang Islam saja yang akan masuk surga.
Sementara di sisi yang lain, mereka sama sekali tidak menerapkan pendapatnya kepada umat Kristen, agar umat Kristen juga berpendapat bahwa ‘semua agama adalah sama’, mereka membiarkan umat Kristen tetap dalam akidahnya yaitu agama yang paling benar hanyalah Kristen.
Tentu saja ini menunjukkan bahwa mereka yang memaksakan opini ‘semua agama adalah sama’, hanyalah ingin mengobok-obok dan mengotori akidah umat Islam, mari kita buktikan bahwa ‘setiap agama memang berbeda’.
SURGA DAN NERAKA
Orang-orang Yahudi mengatakan :
Surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang Yahudi, artinya, siapapun yang bukan Yahudi tidak akan dapat masuk surga, melainkan akan masuk neraka semuanya di akhirat kelak. Talmud
Demikian di antara yang disebutkan di dalam kitab mereka yaitu Talmud.
Orang-orang Kristen juga mengatakan hal yang sama :
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 14:6
Menurut pemahaman orang-orang Kristen, tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beragama Kristen, artinya, sipapun yang tidak beragama Kristen kelak di akhirat akan dicampakkan ke dalam neraka.
Namun Allah SWT membantah perkataan mereka dengan firman-Nya bahwa perkataan mereka itu hanyalah angan-angan kosong belaka :
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata:"Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi dan Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:"Tunjukkan kebenaranmu jika kamu adalah orang-orang yang benar". QS. 2:111
Maksudnya, Allah SWT menyangkal pengakuan orang-orang Yahudi yang mengatakan hanya Yahudilah yang akan masuk surga, dan Allah SWT juga menyangkal pengakuan orang-orang Kristen yang mengatakan hanya orang-orang Kristenlah yang akan masuk surga.
Allah SWT menyangkal pengakuan orang-orang Yahudi dan Nasrani tersebut dengan firman-Nya :
Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Dan dalam ayat lainnya, Allah SWT menegaskan setegas-tegasnya bahwa mereka semua yaitu Yahudi dan Nasrani akan masuk ke neraka Jahannam :
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahan-nam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. QS. 98:6
Dari uraian di atas sangat jelas bahwa setiap agama mengklaim hanya ajarannya saja yang benar dan ajaran agama yang lain adalah sesat tidak akan mengantarkan ke surga. Tentu saja kenyataan ini membuktikan kelompok yang berpendapat semua agama adalah sama dan semua berhak masuk surga adalah kelompok yang tidak berdasar-kan dalil kitabiah.
Namun kelompok ini tidak dapat menerima begitu saja keterangan Allah SWT yang sudah amat jelas tersebut, mereka dengan akalnya yang cerdas berusaha mencari penafsiran lain (takwil) untuk menolak maksud ayat tersebut.
Bukankah usaha mereka ini secara tidak disadarinya telah menolak ayat-ayat Allah SWT ? dan bukankah itu menjadikannya keluar dari Islam ?
Padahal sudah jelas, orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik pasti masuk neraka. Lalu dari mana mereka sampai bisa mengatakan setiap pemeluk agama apapun akan masuk surga ???
MUHAMMAD SAW NABI TERAKHIR
Iman Kristiani tidak bisa mengakui Muhammad saw adalah seorang nabi. Ketika mereka menyatakan Muhammad saw adalah seorang nabi, maka lenyaplah ke-Kristenan-nya. Ketika lenyap ke-Kristenan-nya maka secara otomatis, menurut iman Kristiani dia termasuk orang-orang yang tidak diselamatkan oleh Yesus alias neraka.
Sementara itu, umat Islam wajib mengakui bahwa Muhammad saw adalah seorang nabi, bahkan harus ditegaskan keyakinan tersebut bahwa Muhammad saw adalah nabi terakhir, ketika umat Islam tidak mengakui Muhammad saw sebagai nabi terakhir maka ia secara otomatis keluar dari Islam, dan tentu saja menurut iman Islam, orang tersebut keluar dari Islam.
Bila pandangan terhadap Muhammad saw saja antara umat Kristiani dan umat Islam tidak bisa disamakan, dari mana dapat dikatakan semua agama adalah sama.
Tentu saja, kelompok yang mengatakan semua agama adalah sama dan benar, pastilah mereka sembunyikan kenyataan tersebut atau karena dangkal pengetahuannya tentang akidah Islam dan tentang akidah Kristen ???
STATUS YESUS / NABI ISA AS
Umat Kristen, berkeyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan, ketika umat Kristiani mengatakan bahwa Yesus bukan Tuhan alias manusia biasa atau seorang nabi, maka lenyaplah ke-Kristenan-nya, dan itu berarti menurut iman Kristen dia termasuk orang-orang yang akan masuk neraka.
Tetapi, umat Islam berkeyakinan sebaliknya, bahwa Yesus/Isa as bukanlah Tuhan tetapi seorang nabi utusan Allah SWT kepada Bani Israel. Ketika umat Islam berkeyakinan bahwa Isa putra Maryam adalah Tuhan maka kafirlah dia dan keluar dari Islam.
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Masih putera Maryam" QS. 5:17
Artinya, menurut Islam, orang-orang Kristen akan masuk neraka karena mengatakan Yesus itu Tuhan, dan menurut Kristen, orang Islam akan masuk neraka karena tidak mengakui Yesus seba-gai Tuhan. Sungguh amat kontradiktif.
Lalu dari mana dalilnya, bahwa Islam dan Kristen adalah sama, kalau persepsi tentang Yesus/Isa as saja tidak bisa disatukan karena bertolak belakang --kontradiksi-- ???.
Tentu saja kelompok yang menyatakan semua agama adalah sama, dia pasti dinyatakan sesat oleh umat Islam dan dinyatakan sesat juga oleh umat Kristen. Lalu anehnya, kelompok ini memaksakan pendapatnya hanya kepada orang Islam, kenapa kelompok ini tidak mencoba membawa pendapatnya kepada orang Kristen ????
Tentu saja jawabannya, karena mereka ingin mengobok-obok akidah Islam yang telah sempurna ini dari dalam. Atau mereka takut ketahuan misinya apabila pendapat mereka ini diterapkan juga kepada agama Kristen, akan tampak sekali kontradiksi antara akidah Islam dan akidah Kristen, dan ini berarti akan menunjukkan dengan sendirinya bahwa Islam dan Kristen memang beda secara akidah, dan tidak bisa saling membenarkan.
Kalau umat Islam dipaksa membenarkan akidah umat Kristen, itu berarti umat Islam dipaksa mengakui Yesus sebagai Tuhan, bukankah ini mengeluarkan dari Islam ????
TENTANG PENYALIBAN
Salah satu akidah umat Kristiani adalah mengakui adanya penyaliban Yesus untuk menebus dosa warisan, Ketika seorang Kristen tidak mengakui Yesus telah mati di salib, maka hilanglah ke-Kristenan-nya, artinya ia bukan lagi sebagai orang Kristen, sehingga menurut iman Kristen ia telah kafir dari Kristen.
Sementara, Allah SWT memberikan petunjuk-Nya yang sangat jelas yaitu bahwa Nabi Isa as sama sekali tidak dibunuh dan tidak pula disalib, tetapi, yang dibunuh dan disalib adalah seseorang yang diserupakan dengan nabi Isa as.
dan karena ucapan mereka:"Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. QS. 4:157
Ketika umat Islam mengakui atau membenarkan bahwa Nabi Isa as mati disalib, berarti dia secara tegas menyangkal petunjuk Allah SWT tersebut, dan berarti dia telah menginkari ayat-ayat Allah SWT, mengingkari ayat-ayat Allah SWT berarti mengeluarkan dia dari Islam.
Mungkinkah seseorang berkeyakinan Yesus mati disalib sekaligus berkeyakinan Yesus tidak disalib ???, tentu saja dengan hati nurani dan akal yang jernih tidak akan mungkin berkeyakinan demikian.
Hal di atas membuktikan, tidak mungkin mengatakan semua agama adalah sama dan benar. Umat Kristen mempunyai keyakinan Yesus telah mati di salib dan umat Islam berkeyakinan sebaliknya, bahwa nabi Isa as tidak dibunuh dan tidak pula disalib. Itu berarti Islam tidak bisa mengatakan agama Kristen adalah agama yang benar, begitu juga sebaliknya, Kristen juga tidak bisa mengatakan Islam adalah agama yang benar.
Jika akidah Islam dan Kristen tentang penyaliban sangat kontradiksi dan tidak bisa membenarkan satu dengan yang lainnya, maka dengan dalil apa lagi harus mengatakan semua agama adalah sama dan benar dan mengatakan setiap pemeluknya berhak masuk surga ??? Terbukti, jalan menuju surga hanya satu, dan jalan lainnya ke neraka.
HANYA ISLAM AGAMA YANG BENAR
Dari uraian sebelumnya, tidak mungkin mengatakan semua agama adalah sama dan benar, dan tidak mungkin pula mengatakan pemeluk agama lain berhak masuk surga.
Apakah kelompok yang mengatakan semua agama adalah sama dan benar tidak mengetahui dalil tersebut, mereka sangat mengetahui, tetapi, rupanya hati nuraninya kalah dengan hawa nafsunya.
Padahal Allah SWT telah mengingatkan kita, bahwa hanya agama Islam yang diridhoi-Nya, yang berarti agama yang lain dimurkai-Nya :
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. QS. 3:19
Apakah masih kurang jelas dan tegas, bahwa hanya agama Islam yang benar di sisi Allah ?, mari kita kutip penegasan Allah SWT, yang menyatakan bahwa selain agama Islam tidak akan diterima :
Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. QS. 3:85
Bahkan Allah SWT, mengingatkan kita, agar kita jangan sampai mati kecuali dalam keadaan Islam.
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'kub. (Ibrahim berkata) : "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". QS. 2:132
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS. 3:102
Bila dalil-dalil yang begitu jelas dan gamblang, masih belum juga membuka hati untuk mengatakan bahwa hanya agama Islam-lah agama yang benar, maka sebagai penutup untuk orang-orang yang menga-takan semua agama adalah sama dan benar, mari saya kutipkan ayat untuk menjadi perenungan bersama :
…“Mereka itulah yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka”. QS. 47:16
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci” QS. 47:24
JIKA SEMUA AGAMA SAMA DAN BENAR : Maka tidak salah kalau seseorang yang tidak sempat shalat lima waktu dan sholat Jum’at, menggantikannya dengan pergi ke gereja untuk mengikuti kebaktian pada hari Minggu, atau sebaliknya bagi orang Kristen yang tidak sempat ke gereja hari Minggu karena ingin liburan, dia bisa ikut sholat Jum’at sebagai ganti kebaktiannya. Dan tidak perlu lagi, jauh-jauh ke Makkah untuk ibadah haji, cukup digantikan pergi ke BALI mengikuti apacara NYEPI, setelah itu mampir ke pantai kuta untuk berjemur.
Share:

"mau tanya, Kalau iblis diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat iblis. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Hahay, Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu ya?"

"mau tanya, Kalau iblis diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat iblis. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Hahay, Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu ya?"

3 Pertanyaan, cukup 1 jawaban dengan cara sekali tabok "plaaak !!"

*****
Ada seorang pemuda yang lama menjalani pendidikan di luar negeri namun tidak pernah belajar agama Islam, kini kembali ke tanah air.
Sesampainya di rumah ia
di minta
kedua orang tuanya untuk belajar agama Islam, namun ia memberi syarat agar dicarikan guru agama yang bisa menjawab 3 pertanyaan yang selama ini mengganjal dihatinya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kyai dari pinggiran kota.
Pemuda : “Anda siapa dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanya an saya?“
Kyai : “Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.“
Pemuda : “Anda yakin? Sedangkan Profesor di Amerika dan banyak orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai : “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.“
Pemuda : “Saya ada 3 pertanyaan :
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya !
2. Kalau memang benar ada takdir, tunjukkan takdir itu pada saya !
3. Kalau iblis diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat iblis. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Hahay, Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu ya?“
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
Pemuda : (sambil menahan sakit) “Hei ! Kenapa anda marah kepada saya?, kenapa saya malah ditabok? Gimana sih?"

Kyai : “Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.“
Pemuda : “Saya sungguh-sungguhtidak mengerti.“
Kyai : “Bagaimana rasanya tamparan saya?“
Pemuda : “Tentu saja saya merasakan sakit.“
Kyai : “Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?“
Pemuda : “Ya!“
Kyai : “Tunjukan pada saya wujud sakit itu!“
Pemuda : “Saya tidak bisa.“
Kyai : “Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya."
Kyai : “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?“
Pemuda : “Tidak.
Kyai : “Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?“
Pemuda : “Tidak.“
Kyai : “Itulah yang dinamakan takdir.“
Kiyai : “Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?“
Pemuda : ”Kulit.“
Kyai : ”Terbuat dari apa pipi anda?“
Pemuda : ”Kulit.“
Kyai : ”Bagaimana rasanya tamparan saya?“
Pemuda : ”Sakit.“
Kyai : ”Walaupun iblis dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk iblis....“

Pemuda itu pun tertunduk malu dan langsung pamit !
Share:

"Tuhan Itu Tidak Ada??"

"Tuhan Itu Tidak Ada??"

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”. “Kenapa kamu berkata begitu ?” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit?, Adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.” Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, kumel, kusut, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.” Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ?”. “Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!” “Tidak!” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”,si konsumen menambahkan. “Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur. ”Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri. “Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini. Dan harus anda tahu juga, bahwa tidak ada tuhan Selain Allah, Tuhan semesta alam” Si tukang cukur terbengong !!!
Share:
"Tuhan Itu Tidak Ada??"

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”. “Kenapa kamu berkata begitu ?” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit?, Adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.” Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, kumel, kusut, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.” Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ?”. “Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!” “Tidak!” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”,si konsumen menambahkan. “Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur. ”Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri. “Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini. Dan harus anda tahu juga, bahwa tidak ada tuhan Selain Allah, Tuhan semesta alam” Si tukang cukur terbengong !!!
Share:

•ANAK DURHAKA BISA MASUK SYURGA•

•ANAK DURHAKA BISA MASUK SYURGA•

Assalamualaikum
Bismillahirrahmanirrahim

Wow, Mendengar ini pasti kita tidak percaya

Ceritanya begini, suatu hari pada zaman Rasulullah SAW. Ada seorang keluarga, saat itu si suami sedang pergi keluar untuk berdagang, si suami berkata kepada istrinya untuk tidak keluar rumah sebelum suaminya kembali pulang.

Pesan ini benar-benar disimpannya baik-baik oleh istrinya. Ia pun tidak keluar rumah sesampai suaminya kembali pulang. Namun suatu ketika, ia didatangi tamu dari salah seorang kerabatnya. Mengabari bahwa Ibunya sedang sakit keras, ia diminta untuk datang kembali kepada Ibunya.

Namun Si istri menjawab, "Aku menjaga amanah dari suamiku, untuk tidak bisa keluar rumah sebelum ia kembali dari rumah ini",

Jawab si istri kepada sanak kerabatnya, "Sampaikan salam dan maaf ku kepada ibuku" sambungnya.

kerabatnya pun kembali ke kampung halamannya. Menyampaikan pesan dari anaknya itu kepada Ibunya yang sakit keras. Namun di tempat lain, si istri ini-sebut saja Fulanah. Sebenarnya ingin sekali menjenguk Ibunya yang sedang sakit keras.

Beberapa hari kemudian, sanak keluarganya yang lain kembali datang kepada Fulanah untk menyampaikan berita yang sama. Ibunya sakit keras,ia diminta untuk pulang saja kerumah. Lagi-lagi Fulanah menolaknya, ia tidak bisa menjenguk Ibunya.

Akhirnya, hingga Ibunya meninggal dunia. Fulanah didatangi kembali oleh sanak keluarganya.

"Ibumu telah meninggal dunia, maukah kamu datang untuk menjenguk jasad Ibumu untuk yang terakhir kalinya?".

Fulanah hanya menjawab, "Innalillaahi wa ina ilaih Raji'un. Sekali lagi saya minta maaf. Saya tidak bisa pergi dari sini!"

Sanak keluarganya sudah tida bisa berfikir lagi saat itu. Hingga ia berkata, "celakalah kamu Fulanah!!! Saat Ibumu sakit, engkau tidak datang. Saat Ibumu sekarat, kamupun juga tidak datang. Dan disaat seperti ini, Ibumu sudah meninggal dunia, tapi kamu tidak datang???!!"

Kerabatnya benar-benar marah pada saat itu. "Maafkan saya kerabatku, sesungguhnya aku ingin tiba ke pemakaman Ibu. Tapi aku tidak bisa pergi dari rumah ini!" jawab Fulanah.

Kerabatnya sudah tidak habis fikir dengan Fulanah, di jalan, hatinya benar-benar emosi nggak karuan akhirnya, si kerabat pun meninggalkan rumah Fulanah dengan kecewa.

Hingga pada suatu hal, sang kerabat yang masih tidak suka dengan sikap keluarganya ini akhirnya berniat menanyai Rasulullah SAW, "wahai Rasulullah SAW, kerabatku telah seperti ini dan seperti itu" kata kerabat ini menceritakan kejadian si Fulanah.

Namun Rasulullah SAW hanya menjawab, "Beruntung sekali sang Ibu, ia akan masuk surga bersama si Fulanah"

Si kerabat ini heran, kenapa bisa si Fulanah masuk surga? Bukannya ia sudah berlaku kurang ajar kepada Ibunya. "Kenapa ke duanya masuk surga, Ya Rasulullah?"

"Si Ibu telah berhasil mendidik anaknya dengan baik. Sedang si Fulanah berhasil menjaga amanah dari suaminya dan Ibunya", jawab Rasulullah SAW dengan tegas.

Begitulah kisah cerita pada zaman Rasulullah SAW

Subhanaallah
Kurang lebihnya saya mohon maaf

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Share:

... Runtuhnya Ka’bah di Akhir Zaman ...

... Runtuhnya Ka’bah di Akhir Zaman ...

Bismillah ... BANYAK riwayat yang menguatkan tentang akan runtuhnya Ka’bah di akhir zaman. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ka’bah akan diruntuhkan oleh seorang yang berkaki bengkok berkebangsaan Habasyah.”

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah melakukan thawaf di Baitullah semampu kalian sebelum kalian dihalangi untuk melakukannya, seolah-olah aku melihatnya sedang melakukan hal tersebut. Tanda-tandanya: berkepala dan bertelinga kecil, dia menghancurkan Ka’bah dengan beliungnya.”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tandanya orang tersebut berkulit hitam, kakinya bengkok (seperti letter O), dia meruntuhkan batu dinding Ka’bah satu per satu.”

Diriwayatkan dari Sa’id bin Sam’an radhiallahu ‘anhu, bahwa dia mendengar Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bercerita kepada Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu, bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang laki-laki (Imam Mahdi) akan dibai’at di antara sudut (tempat Hajar Aswad) dan Maqam Ibrahim, dan Ka’bah tidak akan dirusak kehormatannya melainkan oleh orang Arab sendiri, dan bila mereka telah merusak kehormatan Ka’bah, maka itulah saatnya kehancuran bangsa Arab, kemudian datang orang-orang Habasyah meruntuhkan Ka’bah yang setelah itu tak pernah dibangun kembali selama-lamanya, dan merekalah yang menggali harta yang terpendam di dalamnya.”

Hadis di atas tidak bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebuah pasukan hendak menyerang Ka’bah, hingga ketika mereka berada di sebuah padang pasir, semua pasukan ditenggelamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala ke dalam bumi.”

Ibnu Hajar dalam bukunya “Fath al-Bari” dalam bab: runtuhnya Ka’bah, berkata: “Hadis-hadis di atas menjelaskan akan terjadinya penyerangan terhadap Ka’bah. Penyerang pertama dimusnahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelum mereka sampai ke Ka’bah, dan penyerangan kedua dibiarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sepertinya penyerang yang dimusnahkan terjadi lebih awal.”

Dan jangan sampai timbul pertanyaan: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menggagalkan penyerangan tentara bergajah terhadap Ka’bah padahal saat itu Ka’bah belum menjadi kiblatnya umat Islam, maka mana mungkin Allah Subhanahu wa Ta’ala membiarkan bangsa Habasyah menghancurkannya setelah Ka’bah menjadi kiblatnya umat Islam?

Pertanyaan ini tak akan muncul, andai dijelaskan bahwa peristiwa runtuhnya Ka’bah akan terjadi nanti di akhir zaman menjelang kiamat terjadi. Di waktu itu tidak ada seorang pun di permukaan bumi yang mengucapkan, “Allah! Allah”, seperti yang disebutkan dalam shahih Muslim: “Kiamat tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi orang yang mengucapkan, “Allah! Allah.” [Sumber: Sejarah Kota Mekah oleh Syaikh Syaifurrahman Mubarakfury]

(♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)
Share:

♥- Ada Rencana Indah di balik Ujian -♥

♥- Ada Rencana Indah di balik Ujian -♥

Bismillahirrahmanirrahim.
Semoga Allah mampukan kita untuk menjalani hidup ini dengan kesempurnaan iman dan segenap keikhlasan.
Sehingga ketenangan dan kebahagiaan tersemat di setiap jiwa.

Sahabat sekalian...
Sungguh iman dan ujian adalah setali tiga uang.
Semakin Allah tancapkan keimanan dalam jiwa.
Bersamaan dengan itu Allah berikan ujian-Nya.
Ujian yang tak jarang meluluhlantakkan segenap jiwa raga.
Bahkan kadang menggoreskan lara yang entah apa obatnya.
Bahkan kadang melukiskan kedukaan yang entah kapan berakhirnya.

Tak sedikit jiwa yang semula tangguh, jadi rapuh.
Harapan yang tergantung di langit pun jatuh.
Jatuh sebelum harapan itu menjadi kenyataan.
Jatuh sebelum cita-cita itu menjadi nyata.
Hingga akhirnya harapan menjadi hanya sebatas impian.

Ujian yang mendukakan seakan melumpuhkan jiwa.
Ujian yang melelahkan seakan menjerembabkan raga.
Ujian kian memberat tanpa mau tahu jiwa diambang luka menganga.
Ujian terus mendera, meski jiwa merintih dalam duka.

Saat jiwa nyaris karam, Allah hadir dengan cinta-Nya yang tak pernah pudar.
Cinta yang tiada cinta yang lebih indah darinya.
Cinta yang tiada cinta yang lebih setia darinya.
Cinta yang tiada pernah ada akhirnya.
Itulah cinta Allah Penguasa Alam Raya.
Dia mampu mengubah apa pun sesuai keinginan-Nya.

Allah Ta'ala senantiasa hadir bersama ujian-Nya.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”
(QS. Al-Ankabut: 2)

Semoga Allah mampukan kita untuk melerai duka untuk setiap ujian yang menyapa.
Sebab kita tahu bahwa di balik ujian-Nya, Allah menyimpan rencana yang indah.

Subhanallah.

-Mari terus berbagi KEBAIKAN-
Bagikan/Share, Semoga menjadi KEBAIKAN Anda.

Rekomendasi untuk sahabat sekalian :
Dapatkan buku-buku Islami pilihan, beragam tema penting utk muslim dan muslimah, buku Islami untuk anak, Novel Islami Kisah Nyata, Motivasi Islami, perpustakaan mini Islami MURAH, Al-Qur'an terjemah dll. Ada juga Kurma Lapis Coklat isi kacang Mede.
Share:

=PERTANYAAN MALAIKAT DIDALAM KUBUR=

=PERTANYAAN MALAIKAT DIDALAM KUBUR=

Tanya : Man Rabbuka? Siapa Tuhanmu?
Jawab : Allahu Rabbi. Allah Tuhanku.

Tanya : Man Nabiyyuka? Siapa Nabimu?
Jawab : Muhammadun Nabiyyi. Muhammad
Nabiku

Tanya : Ma Dinuka? Apa agamamu?
Jawab : Al-Islamu dini. Islam agamaku

Tanya : Man Imamuka? Siapa imammu?
Jawab : Al-Qur'an Imami. Al-Qur'an Imamku

Tanya : Aina Qiblatuka? Di mana kiblatmu?
Jawab : Al-Ka'batu Qiblati. Ka'bah Qiblatku

Tanya : Man Ikhwanuka? Siapa saudaramu?
Jawab : Al-Muslimun Wal-Muslimat Ikhwani.

Muslimin dan Muslimah saudaraku..
Jawabannya sangat sederhana bukan? Tapi apakah
sesederhana itukah kelak kita akan menjawabnya?

Saat tubuh terbaring sendiri di perut bumi.
Saat kegelapan menghentak ketakutan.
Saat tubuh menggigil gemetaran.
Saat tiada lagi yang mampu jadi penolong. Ya, tak
akan pernah ada seorangpun yang mampu
menolong kita.
Selain amal kebaikan yang telah kita perbuat
selama hidup di dunia...

Astaghfirullahal 'Adzim...

Ampunilah kami Ya Allah...
Kami hanyalah hamba-Mu yang berlumur dosa
dan maksiat..

Sangat hina diri kami ini di hadapan-Mu..
Tidak pantas rasanya kami meminta dan selalu
meminta maghfirah-Mu.. Sementara kami selalu
melanggar larangan-Mu..

Ya Allah...
Izinkan kami untuk senantiasa bersimpuh
memohon maghfirah dan rahmat-Mu..

Tunjukkanlah kami jalan terang menuju cahaya-
Mu.. Tunjukkanlah kami pada jalan yang lurus.
Agar kami tidak sesat dan tersesatkan...
Aaammiiiinn......

# Jangan Lupa Seiklasnya Buat Like dan Share..
Share:

... KAMAR MANDI RUMAH IBLIS ...

... KAMAR MANDI RUMAH IBLIS ...

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bercerita bahwa Iblis meminta tempat tinggal kepada Allah seperti halnya Allah memberikan tempat tinggal anak adam berada di bumi.

"Ya Allah, adam dan keturunannya Engkau beri tempat tinggal di bumi, maka berilah pula aku tempat tinggal!" Kata Iblis
Allah berfirman, "Tempat tinggalmu adalah WC (kamar mandi atau jamban) HR. Bukhari)

Dari situlah kemudian Iblis pun menggoda setiap orang yang memasuki rumahnya yang berupa kamar mandi, jamban atau Wc. Godaan iblis macam-macam dan aneka warna, contohnya menggoda manusia supaya

1. Berlama-lama di dalam kamar mandi

2. Bernyanyi atau berkata-kata.

3. Bermain-main air atau sesuatu yang lain (bawa ipod mendengarkan musik)

4. Membisiki seseorang supaya kencing sambil berdiri

5. Membiarkan baju yang kotor tergantung dalam kamar mandi.

6. Melupakan seseorang untuk berdoa ketika akan masuk atau keluar dari kamar mandi.

7. Melakukan hal asusila

8. Melakukan Wudlu sambil telanjang.

9. Mengoret-oret dinding kamar mandi

10. Merencanakan kejahatan

Maka, hati-hatilah sewaktu dalam wc atau kamar mandi. Dan tips yang baik adalah, lakukan mandi, buang air dll sewajarnya saja, lebih cepat lebih baik.
Share:

... 12 KEAJAIBAN SHALAT TAHAJUD ...

... 12 KEAJAIBAN SHALAT TAHAJUD ...

Bismillaahir Rahmaanir Rahim ... “Jika matahari sudah terbenam, aku gembira dengan datangnya malam dan manusia tidur karena inilah saat hanya ada Allah dan aku.”

Sejarah telah mencatat bahwa Rasulullah Saw dan para sahabat selalu melaksanakan shalat tahajud. shalat tahajud adalah shalat yang sangat mulia. Keajaiban melaksanakan shalat tahajud telah tercatat dalam alquran. Ada beberapa keajaiban shalat tahajud berikut ini.

1. Shalat Tahajud sebagai tiket masuk surga ...

Abdullah Ibn Muslin berkata “kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah Saw saat itu adalah, “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).

2. Amal yang menolong di akhirat ...

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah berbuat baik sebelumnya (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah).” (QS. Az Zariyat: 15-18)

Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak.

3. Pembersih penyakit hati dan jasmani ...

Salman Al Farisi berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Dirikanlah shalat malam, karena sesungguhnya shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (shalat malam dapat) mendekatkan kamu kepada tuhanmu, (shalat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad)

4. Sarana meraih kemuliaan ...

Rasulullah Saw bersabda, “Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah shalat waktu malam dan ketidakbutuhannya di muliakan orang lain.” (HR. Al Baihaqi)

5. Jalan mendapatkan rahmat Allah ...

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dna membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud)

6. Sarana Pengabulan permohonan ...

Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda,

“Dari Jabir berkata, bahwa nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim)

7. Penghapus dosa dan kesalahan ...

Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi)

8. Jalan mendapat tempat yang terpuji ...

Allah berfirman,

“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79)

9. Pelepas ikatan setan ...

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Setan akan mengikat kepala seseorang yang sedang tidur dengan ikatan, menyebabkan kamu tidur dengan cukup lama. Apabila seseorang itu bangkit seraya menyebut nama Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, apabila ia berwudhu maka akan terbukalah ikatan kedua, apabila di shalat akan terbukalah ikatan semuanya. Dia juga akan merasa bersemangat dan ketenangan jiwa, jika tidak maka dia akan malas dan kekusutan jiwa.”

10. Waktu utama untuk berdoa ...

Amru Ibn ‘Abasah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah! Malam apakah yang paling di dengar?”, Rasulullah Saw menjawab, “Tengah malam terakhir, maka shalat lah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya shalatwaktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya)” (HR. Abu Daud)

11. Meraih kesehatan jasmani ...

“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sbelum kalian. Wahana pendekatan diri pada Allah Swt, penghapus dosa, dan pengusir penyakit dari dalam tubuh.” (HR. At-Tarmidzi)

12. Penjaga kesehatan rohani ...

Allah SWT menegaskan bahwa orang yang shalat tahajud akan selalu mempunyai sifat rendah hati dan ramah. Ketenangan yang merupakan refleksi ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Allah Berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64)

Keajaiban shalat tahajud sudah terbukti, maka bertahajudlah!

Mungkin masih banyak lagi keajaiban shalat tahajud yang mungkin terlewat dari tulisan ini. Yang pasti shalat tahajud merupakan shalat yang bagus sebagai ibadah tambahan bagi kita.

Subhanallah .. Shalat tahajud benar-benar dahsyat dalam meraih kebaikan dunia akhirat ..

… Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …
Share:

Thursday, 22 August 2013

Telanjang kok Bangga…!

Telanjang kok Bangga…!

[ Harap di Baca !! ]

Mereka, remaja-remaja muslimah, tidak risih lagi bercelana pendek dan kaos ketat untuk keluar
rumah. Busana muslimah hanya untuk menghadiri pengajian, atau acara kematian. Setelah pulang
tak ada bekasnya.

Dulu, hanya wanita nakal yang tidak malu keluar rumah dengan pakaian seperti itu. Namun sekarang, para remaja justru bangga ketika bisa tampil dengan mengumbar auratnya. Apalagi, bila ia memiliki kulit putih mulus,
seperti bintang iklan sabun di televisi. Memang, propaganda media yang jor-joran mengumbar kecantikan aurat wanita, sangat
berpengaruh terhadap makin “terbuka”-nya penampilan remaja saat ini.

Sementara itu, model pakaian panjang tetapi sangat ketat pun makin digandrungi. Dari anak-anak, remaja hingga ibu-ibu banyak yang mengenakannya.
Bukannya aurat tertutup, malah terkesan ditonjolkan detail lekuk tubuhnya. Sungguh sangat jauh dari busana syar’i yang harus longgar, tidak transparan dan menutup aurat, kecuali wajah dan telapak tangan.

Tidak takutkah mereka dengan ancaman Rasulullah Shallallahu’ala ihi wa Sallam, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya.” (Riwayat Abu Daud).

Di akhirat, mereka tidak akan mencium wanginya surga, apalagi memasukinya! Sedangkan di dunia, cara berpakaian seperti itu
secara ilmiah terbukti merugikan kesehatan.

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan, perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat atau transparan, sangat berisiko terkena penyakit kanker ganas milanoma. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ini dengan mengutip beberapa fakta, di antaranya maraknya kanker ganas milanoma pada usia dini, yang semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki.

Penyebabnya, sengatan ultraviolet dari matahari dalam waktu lama di sekujur pakaian yang ketat, selama bertahun-tahun.

Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam
agak lebar, terkadang berupa bulatan kecil saja. Kebanyakan di daerah kaki atau betis, juga di sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan
limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Na’udzubillah...

Jadi berbahagialah, jika kamu telah berpakaian syar’i..

~* SEMOGA BERMANFA'AT
Share:

Tuesday, 20 August 2013

... RENUNGAN DI BULAN SYAWAL ...

... RENUNGAN DI BULAN SYAWAL ...

a.Yang Berlalu dan Yang Datang

Bulan Ramadhan baru saja kita lewati, ada perasan sedih yang menggelayuti jiwa dan rohani kita. Bulan yang penuh berkah telah berlalu, kita hanya bisa berharap dengan doa-doa yang selalu kita panjatkan ke hadirat Allah swt, supaya kita bisa bersua kembali dengan bulan yang penuh berkah ini tahun depan. Dibalik kesedihan berpisah dengan bulan Ramadhan, kita sambut hari yang cerah dengan terbitnya fajar kemenangan dibulan Syawal. Bulan ini kita awali dengan perayaan kemenangan perjuangan melawan hawa nafsu, yang telah membentuk diri kita sebagai insan baru. Di bulan Syawal ini merupakan saat yang tepat dimana kita dapat menorehkan untaian cerita kehidupan yang lebih bermakna pada lembar jiwa yang baru.

b.Tradisi Syawal-an

Di Indonesia, pada bulan Syawal juga lekat dengan beragam tradisi untuk merayakan Idul Fitri, tetapi yang unik dari semua tradisi itu umumnya bertujuan untuk merekatkan tali silaturahim. Sedangkan silaturahim sendiri didalam ajaran Islam sangat dianjurkan. Bahkan Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah menyambung tali silaturahim.” (Muttafaq ‘alaih). Jadi silaturahim memang memiliki keunggulan yang luar biasa untuk kemaslahatan umat. Di Indonesia sudah jamak tatkala sesama muslim bersilaturahim biasanya diwujudkan dalam bentuk halal bi halal dan dimanfaatkan untuk saling bermaaf-maafan. Walaupun mungkin diantara mereka tidak pernah saling berbuat salah

Hal ini tentunya juga sebuah tradisi yang Islami, walaupun Al Quran mengajarkan kepada umat Islam supaya menerapkan sifat “afwun” (pemaaf) itu dalam jiwanya. Artinya setiap saat dimanapun tempatnya kita harus memiliki sifat pemaaf, tidak harus menunggu satu tahun untuk saling bermaaf-maafan.

c.Tingkatan Derajat “Afw” (Pemaaf)

Setiap manusia bisa menjadi seorang Pemaaf, tetapi tidak semuanya mencapai kedudukan yang tertinggi. Al Quran mengklasifikasikan derajat “Afw” (Pemaaf) dalam tiga tingkatan, yaitu
(QS. Ali Imran 134):

“Wal kadhiminal ghaidha” (menahan marah), yaitu apabila disakiti dapat mengekang kemarahannya.

“Wal ‘afiina ‘anin naas” (memaafkan tanpa syarat), yaitu dapat memaafkan dan mengampuni orang yang bersalah.

Wallaahu yuhibbul muhsiniin” (memberikan kebaikan), yaitu orang yang disakiti tidak hanya bisa menahan marah dan memaafkan, tetapi juga bisa memberikan kebaikan kepada orang yang bersalah, sehingga orang yang bersalah tersebut justru mendapat anugrah.

d.Sikap Orang yang Bersalah

“Dzakarullaaha” (ingat kepada Allah), yaitu yaitu berhenti, sesali dan tidak mengulangi kesahannya.
“Fastaghfaru lidzunuubihim”, yaitu memohon ampunan kepada Allah SWT dan meminta maaf kepada manusia (lunasi hutang/kesalahannya)
Semoga di bulan Syawal ini kita benar-benar menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya

e.PUASA SYAWAL

Dari Tsauban, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, mk baginya spuluh kebaikan semisal].”
(HR. Ibnu Majah & dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dlm Irwa’ul Gholil)
Share:

7 BACAAN PEMBUKA PINTU REZEKI

7 BACAAN PEMBUKA PINTU REZEKI

1. Memperbanyak Membaca"LahawlaWala Quwwata Illa billah" Barang siapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan "La hawla Wala Quwwata Illa billah." (HR. At-Tabrani)

2. Membaca "La Ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin" Barang siapa setiap hari membaca La ilaha illallahul malikul haqqul mubin maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam kubur. (HR. Abu Nu’aim dan Ad Dailami)

3. Melanggengkan Ber-Istighfar"Barang siapa melanggengkan beristighfar niscaya Allah SWT akan mengeluarkan dia dari segala kesusahan dan memberikan rezki dari arah yang tidak diduga²." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah)

4. Membaca Surat Al-Ikhlas"Barangsiapa mmbaca Surat Al-Ikhlas ketika masuk rumah maka berkah bacaan menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya." (HR. At-Tabrani)

5. Membaca Surat Al-Waqiah"Barangsiapa membaca surat Al-Waqiah setiap malam, maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup." (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al Iman)

6. Memperbanyak Shalawat Ata Nabi "Ubay Bin Ka’ab meriwayatkan, bila telah berlalu sepertiga malam, Rasulullah Salallahu’alaihiwassalam berdiri seraya bersabda: "Wahai Manusia Berdzikirlah Mengingat Allah, berdzikirlah mengingat Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama, kemudian diiringi tiupan kedua. Akan datang kematian dan segala kesulitan didalamnya."

7. "Membaca Subhanallah wabihamdihi Subhanallahil adziim. Dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu." (HR. Al-Mustagfiri dalam Ad-Da’awat)

Like → Bagikan jika ini bermanfaat
Share:
7 BACAAN PEMBUKA PINTU REZEKI

1. Memperbanyak Membaca"LahawlaWala Quwwata Illa billah" Barang siapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan "La hawla Wala Quwwata Illa billah." (HR. At-Tabrani)

2. Membaca "La Ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin" Barang siapa setiap hari membaca La ilaha illallahul malikul haqqul mubin maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam kubur. (HR. Abu Nu’aim dan Ad Dailami)

3. Melanggengkan Ber-Istighfar"Barang siapa melanggengkan beristighfar niscaya Allah SWT akan mengeluarkan dia dari segala kesusahan dan memberikan rezki dari arah yang tidak diduga²." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah)

4. Membaca Surat Al-Ikhlas"Barangsiapa mmbaca Surat Al-Ikhlas ketika masuk rumah maka berkah bacaan menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya." (HR. At-Tabrani)

5. Membaca Surat Al-Waqiah"Barangsiapa membaca surat Al-Waqiah setiap malam, maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup." (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al Iman)

6. Memperbanyak Shalawat Ata Nabi "Ubay Bin Ka’ab meriwayatkan, bila telah berlalu sepertiga malam, Rasulullah Salallahu’alaihiwassalam berdiri seraya bersabda: "Wahai Manusia Berdzikirlah Mengingat Allah, berdzikirlah mengingat Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama, kemudian diiringi tiupan kedua. Akan datang kematian dan segala kesulitan didalamnya."

7. "Membaca Subhanallah wabihamdihi Subhanallahil adziim. Dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu." (HR. Al-Mustagfiri dalam Ad-Da’awat)

Like → Bagikan jika ini bermanfaat
Share:

10 JENIS MAYAT YANG TIDAK AKAN BUSUK DI DALAM KUBUR

10 JENIS MAYAT YANG TIDAK AKAN BUSUK DI DALAM KUBUR

Disebutkan oleh hadis Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam keadaan tubuh asal pada hari
Kiamat :

1). Para Nabi-Nabi

2). Para Ahli Jihad Fisabilillah

3). Para Alim Ulama Menegakkan Kalimah ALLAH.

4). Para Syuhada sentiasa memperjuangkan Islam.

5). Para Penghafal Al Quran dan Beramal dengan Al-Quran.

6). Imam atau Pemimpin yang Adil dalam menegak Syariat Allah.

7). Tukang Azan yang tidak meminta habuan.

8. Wanita yang mati semasa melahirkan anak serta sentiasa
TAAT pada perintah ALLAH.

9). Orang mati dibunuh atau dianiaya karena mempertahan Maruah dan Agama.

10). Orang yang mati di siang hari atau di malam Jum'at jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman yang sentiasa menjaga hukum agama semasa hidup di atas dunia. (HR. Bukhari Muslim)

SubhanALLAH..

Ya Allah..jadikanlah kami termasuk orang orang seperti itu Ya ALLAH..Aamiin
Share:

( JUMAT ) ISTIMEWANYA HARI JUMAT DARI NASH / DALIL

( JUMAT ) ISTIMEWANYA HARI JUMAT DARI NASH / DALIL

Hari Jum'at merupakan hari yang agung di antara hari-hari lainnya. Di dalamnya banyak berkah dan karunia. Selayaknya hamba muslim giat dan sungguh-sungguh memanfaatkan hari tersebut.

Apabila selesai shalat Jum'at maka bertebaranlah di muka bumi mencari karunia Allah dengan menjalin silaturahim, menjenguk orang sakit, dan banyak mengingat Allah sebagaimana firman-Nya,

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS. Al-Jum'ah: 10)

Pada hari itu, Allah mewajibkan shalat Jum'at dan khutbahnya. Memerintahkan kepada mereka agar bersama-sama mendatanginya untuk menyatukan hati dan membina persatuan mereka.

Fungsi lainnya, kegiatan Jum'atan menjadi media taklim (pengajaran) untuk orang jahil di antara mereka, dan untuk memberikan peringatan bagi yang lalai. Juga sebagai media meluruskan orang yang menyimpang.

Oleh sebab itu, Allah mengharamkan semua kesibukan dengan urusan dunia dan setiap aktifitas yang memalingkan dari menghadiri Shalat Jum'at saat sudah dikumandang panggilan Shalat.

Allah telah menyediakan janji istimewa bagi hamba-Nya yang memuliakan hari tersebut dengan pahala yang besar ampunan dosa selama satu pekan. Yakni apabila ibadah Jum'at yang dikerjakan hamba tersebut baik dan menghiasinya dengan syarat-syarat kesempurnaanya.

Diriwayatkan dari Aus bin Aus Radliyallah 'Anhu, berkata, "aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

"Barangsiapa mandi pada hari Jum'at, berangkat lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat lagha (sia-sia), maka dari setiap langkah yang ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun." (HR. Abu Dawud no. 1077, al-Nasai no. 1364 Ahmad no. 15585)

Diriwayatkan dari Salman Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَا يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلَا يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الْإِمَامُ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى

"Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyaknya atau mengoleskan minyak wangi yang di rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan khutbah dengan seksama ketika imam berkhutbah, melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan Jum’at berikutnya." (HR. Bukhari dalam Shahih-nya, no. 859)

Pada hari Jum'at terdapat satu waktu yang mubarakah (diberkahi) yang ditunjukkan oleh hadits shahih dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah membicarakan tentang hari Jum'at lalu beliau bersabda,

إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَقَالَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

"Sesungguhnya pada hari Jum'at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya." Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, -yang kami pahami- untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat)." (Muttafaq 'Alaih)

Maka hendaknya kita menyibukkan diri dengan berbagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah, berbekal diri dengan takwa, amalan-amalan sunnah, zikir, doa, dan memperbanyak shalawat kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Dari Aus bin Aus Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ قَالَ يَقُولُونَ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ

"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum'at. Karenanya perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu, karenasesungguhnya shalawat kalian akan disampaikan kepadaku. Aus berkata: para shahabat berkata: "Ya Rasulallah, bagaimana shalawat kami atasmu akan disampaikan padamu sedangkan kelak engkau telah lebur dengan tanah?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi memakan jasad para Nabi." (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dengan sanad yang shahih)

Hendaknya pada hari itu, kaum muslimin mengosongkan hati dari memikirkan kesibukan duniawi, lalu menyibukkan diri dengan taubat dan istighfar, zikir, bertasbih dan membaca Al-Qur'an. Khususnya membaca surat al-Kahfi, seperti yang ditunjukkan hadits dari Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

"Siapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'Atiq." (HR. Al-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736 dan Shahih al-Jami’, no. 6471)

Masih dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang anjuran membaca surat Al-Kahfi Shahih al-Jami’, no. 6470)
Share:

Total Pageviews