"TERUS...GUWE HARUS BILANG "WOW" GITU "
Kalimat ini lagi tenar sepertinya, bahkan anak-anak SD yang sering lewat kerumahku, dalam sehari bisa 3 atau 4 kali mengucapkannya. Awalnya lucu mendengar dari mereka.
Tapi lama kelamaan setelah diperhatikan, agak risih juga mendengarnya. Kalimat itu terlontar setelah teman bicaranya yang bercerita tentang kejadian yang menarik atau mengasyikan...
Coba bayangkan.... jika si A sudah menggebu-gebu saat cerita asyik tentang dirinya, bahkan dengan ekspersi senang pada raut muka,,,,
eh... si B malah bilang TERUS... GUWE HARUS BILANG "WOW" GITU????
seketika itu juga si A langsung berubah raut mukanya.
Sayangnya kalimat ini nggak hanya tenar di anak-anak SD, tetapi juga di kalangan remaja SMP, SMA bahkan anak-anak yang ngaku aktifis rohis dan aktifis dakwah...
Saudara-saudari ku yang baik .... bukankah kita dianjurkan mengucapkan kalimat thoyyibah jika mendengar sesuatu yang menakjubkan? Maasya Allah misalnya.
Dan bukankah kita juga dianjurkan menjadi pendengar setia jika ada seseorang yang bercerita?
Tidakkah itu akan melukai perasaaan orang yang sedang berbagi kebahagiaan????
Kesannya enteng mengucapkannya. .. tapi sungguh jika ada yang terlukai dengan lisan kita, maka ada pertanggung jawabannya.
Kalimat ini lagi tenar sepertinya, bahkan anak-anak SD yang sering lewat kerumahku, dalam sehari bisa 3 atau 4 kali mengucapkannya. Awalnya lucu mendengar dari mereka.
Tapi lama kelamaan setelah diperhatikan, agak risih juga mendengarnya. Kalimat itu terlontar setelah teman bicaranya yang bercerita tentang kejadian yang menarik atau mengasyikan...
Coba bayangkan.... jika si A sudah menggebu-gebu saat cerita asyik tentang dirinya, bahkan dengan ekspersi senang pada raut muka,,,,
eh... si B malah bilang TERUS... GUWE HARUS BILANG "WOW" GITU????
seketika itu juga si A langsung berubah raut mukanya.
Sayangnya kalimat ini nggak hanya tenar di anak-anak SD, tetapi juga di kalangan remaja SMP, SMA bahkan anak-anak yang ngaku aktifis rohis dan aktifis dakwah...
Saudara-saudari ku yang baik .... bukankah kita dianjurkan mengucapkan kalimat thoyyibah jika mendengar sesuatu yang menakjubkan? Maasya Allah misalnya.
Dan bukankah kita juga dianjurkan menjadi pendengar setia jika ada seseorang yang bercerita?
Tidakkah itu akan melukai perasaaan orang yang sedang berbagi kebahagiaan????
Kesannya enteng mengucapkannya. .. tapi sungguh jika ada yang terlukai dengan lisan kita, maka ada pertanggung jawabannya.
0 komentar:
Post a Comment