Saturday, 25 January 2014
... KISAH NYATA MENGHARUKAN, .. "APAKAH DI SURGA ADA ORANG YANG BERTATTO ..??" ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … “Kenapa Allah swt hadirkan gelap! Agar kita tahu bahwa dengan terang segalanya akan terlihat jelas, lantas kenapa Allah swt hadirkan masa lalu yang suram dalam hidup kita ! agar kita sadar bahwa hidayah itu suatu yang mahal, yang Allah swt berikan kepada siapa saja yang mau membuka hati untuk perkara hidayah.
Karena setiap orang, ya setiap orang tanpa kecuali, lepas apakah dia seorang yang memiliki kepahaman agama yang tinggi atau hanya seorang ahli maksiat mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh hidayah, tinggal seberapa jauh kita mau meraih dan mempertahankan hidayah tersebut.
Beberapa waktu yang lalu , Allah swt betul-betul telah “menampar” saya dalam artian yang sesungguhnya. Melalui kepergian seorang sahabat, Allah seakan ingin menunjukan bahwa hidayah dan surga bukan milik sekelompok orang, melainkan milik setiap orang yang dengan hati hancur datang kedepan pintu-Nya, berharap memperoleh kasih-Nya.
Betapa adilnya Allah dan betapa beruntungnya sahabat saya, karena Allah telah pilih dia kembali kepada-Nya dalam keadaan memperbaiki diri dirumah-Nya dalam balutan malam yang tenang, yang hanya Allah dan malaikat-Nya yang mengetahui bagaimana perjuangan almarhum sahabat saya meninggal dunia dalam pertobatannya.
Ketika pertama kali bertemu dengannya, saya memandang hanya dengan sebelah mata, iblis telah menguasai hati saya , sehingga perasaan lebih baik darinya yang waktu itu muncul, tapi keinginan untuk menjadi lebih baik yang datang dari hatinya menghantarkan dia pada pintu hidayah-Nya.
Pagi itu seperti bulan-bulan sebelumnya, saya dan beberapa teman mengadakan program perbaikan diri dengan cara beritikaf dimasjid sekitar tempat tinggal untuk belajar dakwah. Dan seperti biasa pula setiap pagi diadakan taklim pagi, dimana dibacakan kisah-kisah para sahabat Nabi dan perbaikan cara membaca alqur’an.
Selama mejalani program taklim, mata saya seakan sulit diajak kompromi, begitu berat untuk di buka, bukan karena malam sebelumnya saya banyak melakukan sholat malam, melainkan begitu banyaknya dosa yang ada di diri saya sehingga dalam majelis ilmu saya masih juga mengantuk.
Seperti biasa setiap taklim pagi maka di buat jaulah taklim (berkeliling di sekitar lingkungan masjid untuk mengajak orang duduk dalam majelis taklim).
Saya dan seorang teman mendapatkan tugas jaulah taklim. Dan garis nasib menghantarkan saya bertemu dengan sekelompok pemuda yang satu diantaranya menjadi sahabat saya. Beberapa orang dari pemuda itu mencoba pergi ketika melihat saya dan teman saya mendekat , mungkin mereka fikir kami kelompok Islam garis keras yang mencoba mengganggu keasikan mereka, tinggal seorang pemuda yang tetap berada di situ.
Kami mencoba memperkenalkan diri dan menerangkan maksud tujuan kami datang menemui dirinya serta kami mengajaknya sama-sama ke masjid untuk duduk dalam majelis taklim yang baru saja di mulai.
Pemuda itu hanya diam, entah apa yang ada di benaknya, apakah dia berpikir saya dan teman saya hanyalah sekelompok orang yang mengganggu kesenangan dirinya atau entahlah mungkin hanya dirinya dan Tuhan yang tahu.
Saya mulai aga kesal karena dirinya seperti tiada reaksi sama sekali, dia hanya tertunduk tanpa berani beradu pandang, beberapa saat sebelum kami undur diri untuk kembali ke masjid, tiba-tiba pemuda tersebut akhirnya buka suara, “ Apa boleh orang bertatto ke masjid ?“, tanyanya waktu itu, lantas saya menjawab boleh asal dalam keadaan suci dari najis, siapa saja asalkan dia muslim boleh ke masjid.
Dia hanya diam, saya seperti mendapatkan angin untuk terus berusaha agar dia mau ikut ke masjid, saya mulai bercerita banyak hal tentang kisah-kisah para sahabat nabi yang ketika masa jahiliyah begitu jahil, tapi setelah mereka bertaubat mereka menjadi ahli-ahli surga.
Akhirnya dirinya mau ikut ke masjid bersama kami, setelah membersihkan diri dan mengenakan pakaian yang saya pinjamkan ia duduk bersama kami mendengarkan taklim pagi, betapa gembiranya hati saya ketika akhirnya ia mau ikut ke masjid, tak ada kata-kata yang sebanding dengan perasaan saya pada waktu itu.
Mungkin hanya orang-orang yang pernah terjun langsung tahu bagaimana sulitnya berdakwah di tengah-tengah manusia untuk mengajak mereka kembali kepada Allah dan ketika satu diantara mereka mau kembali taat kepada Allah, rasanya dunia dan isinya tak sebanding dengan perasaan senang yang ada di diri kita.
Lepas bada zuhur, dirinya mendekati saya dan menanyakan apakah dirinya boleh bergabung dengan kami, dan tentu saja boleh karena dakwah adalah tugas setiap umat Islam tanpa kecuali, kalau hewan yang lebih rendah dari manusia boleh berdakwah bahkan di abadikan dalam alqur’an (semut, burung hud-hud dll.) apalagi manusia yang mempunyai tugas sebagai khalifatullah di muka bumi jelas lebih boleh lagi untuk berdakwah.
Dengan berdakwah Allah swt akan perbaiki diri kita seperti yang terjadi pada diri para Nabi dan sahabatnya dan hal tersebut yang juga akan terjadi pada diri setiap orang yang mengambil kerja dakwah sebagai jalan hidupnya.
Sepanjang hari ia hanya diam, mungkin proses hidayah sedang terjadi pada dirinya, dan lepas tengah malam, saya menemuinya sedang menangis berurai air mata di pojok mesjid, saya tak berani mendekat dan hanya melihat dari kejauhan. Pemandangan yang sangat indah, dimana pada pagi hari dirinya masih bermaksiat kepada Allah swt tapi pada malamnya ia sedang menangisi dosa-dosanya.
Saya menjadi malu terhadap diri sendiri, seakan saya merindukan saat-saat seperti itu, dimana begitu nikmatnya melewati malam berdua dengan-Nya, bermunajad dihadapan-Nya dengan air mata dan hati yang hancur.
Beberapa bulan setelah kejadian itu saya tidak lagi bertemu dengan almarhum, karena memang tempat tinggal dan kesibukan kami yang tidak memungkinkan, tapi kami masih tetap berhubungan via telpon , sampai akhirnya 2 minggu yang lalu saya bertemu dengan dirinya di salah satu mesjid tua di kawasan kebun jeruk Jakarta Pusat.
“Ane mau belajar dakwah 40 hari “ ucapnya. Saya hanya bisa tersenyum bahagia mendengar penuturannya. “ Routenya kemana? “ Tanya saya.
“Belum diputus, besok pagi selepas bayan subuh baru ketahuan routenya, karena ane gabung dengan jamaah yang lain” jawabnya singkat.
Sesaat kemudian dirinya bertanya hal yang sama seperti saat kami pertama kali bertemu. “ Apa di surga ada orang yang bertatto?” tanyanya dengan agak ragu.
Dan sekali lagi saya yang sombong, yang angkuh yang ahli maksiat tapi sok bersih menjawab dengan ringannya tanpa mencerna dan berpikir lebih jauh tentang pertanyaan Almarhum tersebut.
“Mana ada di surga orang yang bertatto, kalau di neraka banyak”. Jawab saya, dan almarhum hanya tertunduk sedih, saya segera menyadari kesalahan saya dan meralat ucapan saya “Tapi ente tenang aja kalau ente tetep buat dakwah, nanti ente juga akan masuk surga dan Allah sendiri yang akan menghapus tatto ente”.
Almarhum sahabat saya tersenyum bahagia dengan jawaban saya, senyum yang terakhir yang saya lihat, karena saya tidak akan pernah melihat senyumnya lagi, sebuah sms saya terima malam kemarin yang mengabarkan ia telah meninggal dunia ketika dirinya sedang berlajar berdakwah, islah diri, belajar menjadi hamba yang taat, belajar mencintai Allah swt dan Rasul-Nya.
Selepas bersilaturahmi bada isya almarhum pamit dengan amir jamaah untuk tidur lebih awal karena kondisi badannya yang kurang baik, dan mendekati subuh terlihat almarhum masih tertidur, dan ketika salah satu rekan mencoba membangunkannya ternyata almarhum telah tiada, pergi meninggalkan dunia untuk bertemu Allah swt bertemu dengan sosok yang dicintainya yaitu Rasulullah saw dan para sahabat-nya, meninggalkan dunia pada saat pertobatannya. Kematian yang indah, yang selalu saya rindukan, mati di jalan-Nya, mati ketika mencoba meraih cinta-Nya.
Selamat jalan sahabat, di surga memang tiada akan ada pria bertatto, yang ada hanya pria tampan, yang suka miscall tengah malam untuk bangunin tahajud, yang suka bangun malam dan nangis kaya anak kecil, yang suka bikin gw kesel karena selalu berantakan kalau makan berjamaah, yang suka tiba-tiba batalin janji pada hal udah jauh-jauh hari dibuat.
Kita memang gak akan pernah ketemu lagi di dunia, Dan elo gak bisa baca blog gw lagi, pada hal elo pengen banget kita sama-sama hadir ijtima Bulan Juli nanti dan elo pengen banget ngerasin duduk di bawah tenda dan poto elo gw tampilin di blog jelek gw ini, tapi rasanya itu cuma mimpi, karena pastinya gak akan bisa terjadi. Sekarang elo dah tenang di sana, tugas elo di dunia dah selesai, tinggal gw yang masih gamang dengan jalan hidup sendiri.
Selamat jalan sahabat, semoga Allah selalu menjaga dan menerima tobat dirimu. Semoga kami yang di tinggalkan dapat memetik banyak pelajaran dari perjalanan hidupmu. Dan semoga Allah swt kekalkan kami dalam usaha dakwah, dakwah sebagai maksud hidup, hidup untuk dakwah, dakwah sampai mati dan mati dalam dakwah.
“Allahumma firlahu war hamhu wa afi’i wa’fuanhu. Aamiin.”
Wallahu a’lam bish Shawwab ....
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
BACALAH TULISAN INI HANYA SEMENIT SAJA..!!
Jika orang yang selama ini engkau cinta dan sayangi dengan tulus
memutuskan untuk pergi meninggalkan dirimu begitu saja dengan maksud
untuk memilih yang lain..
Maka TERIMALAH dengan hati LAPANG.
Karena suatu saat nanti Allah akan menghadirkan orang lain yang akan
menggantikan cintanya melebihi apa yang telah dia berikan selama ini.
Berusahalah untuk MENGIKHLASKAN.
Karena mengharap cinta dari orang yang nyata-nyata sudah tak menyayangi
kita adalah sebuah kesia-siaan dan sama saja dengan menyiksa serta
menyakiti diri sendiri.
Serta BERSABARLAH.
Karena yang
sempurna dari yang tersempurna akan di hadirkan untukmu yaitu orang yang
bakal menghampirimu dan memang ditakdirkan untukmu.
BERHENTILAH membuang percuma air matamu.
Karena yang engkau tangisi sedang bersama orang lain yang ia pilih menjadi pendampingnya.
Masih pantaskah air mata tumpah hanya untuk orang yang telah mengabaikan ketulusan cintamu?
Akan jauh lebih berguna jika air matamu engkau tumpahkan kepada-Nya
agar Dia berkenan memberimu pengganti yang lebih baik darinya.
Tetap BERSEMANGAT.
Dalam menantikan hadirnya seseorang yang tak hanya baik di hadapanmu.
Akan tetapi yang juga baik di hadapan Allah.
Yang punya komitmen untuk membangun puing-puing kehancuran hatimu.
Untuk menyongsong harapan yang baru.
Menuju Cinta hakiki yang senantiasa diridhai Ilahi Rabbi.
Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin
Wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat engkau menangis?
Umar bin Abdul Aziz, Dia seorang hafizh, mujtahid, sangat dalam
ilmunya, zuhud,ahli ibadah dan sosok pemimpin kaum Muslimin yang sejati.
Dia juga disebut Abu Hafsh,dari suku Quraisy,Bani Umayyah.
Istrinya, Fathimah pernah berkata, “ Dikalangan kaum laki-laki memang
ada yang shalat dan puasanya lebih banyak dari Umar. Tetapi aku tidak
melihat seorangpun yang lebih banyak ketakutannya kepada Allah daripada
Umar, jika masuk rumah ia langsung menuju tempat shalatnya, bersimpuh
dan menangis sambil berdoa kepada Alloh hingga tertidur. Kemudian dia
bangun dan berbuat seperti itu sepanjang malam.”
Takkala
menyampaikan khutbah terakhirnya, Umar bin Abdul Aziz rahimahullah naik
keatas mimbar, memuji Allah, lalu berkata, “ Sesungguhnya ditanganmu
kini tergenggam harta orang-orang yang binasa. Orang-orang yang hidup
pada generasi mendatang akan meninggalkannya , seperti yang telah
dilakukan oleh generasi yang terdahulu. Tidakkah kamu ketahui bahwa
siang dan malam akan membawa tubuh ini siap menghadap Allah, lalu kamu
membujurkannya di dalam hamparan bumi, tanpa tikar tanpa bantal, lalu
kamu menimbunnya dalam kegelapan bumi ?. Jasad itu telah meninggalkan
harta dan kekasih-kekasihnya. Dia terbujur dikolong bumi, siap menghadap
hisab. Dia tak mampu berbuat apa-apa menghadapi keadaan sekitarnya dan
tidak lagi membutuhkan semua yang ditinggalkannnya. Demi Allah,
kusampaikan hal ini kepadamu sekalian, karena aku tidak tahu apa yang
terbetik didalam hati seorang seperti yang kuketahui pada diriku sendiri
“
Selanjutnya Umar bin Abdul Aziz menarik ujung bajunya,
menyeka air mata, lalu turun dari mimbar. Sejak itu dia tidak keluar
rumah lagi kecuali setelah jasadnya sudah membeku.
Diriwayatkan
dari Abdus-Salam, mantan budak Maslamah bin Abdul Malik, dia berkata: “
Umar bin Abdul Aziz pernah menangis, melihat ia menangis, istrinya dan
semua anggota keluarganya pun ikut menangis, padahal mereka tidak tahu
persis apa sebabnya mereka ikut-ikutan menangis”.
Setelah
suasana reda, Fathimah, istrinya bertanya: “Demi ayahku sebagai jaminan,
wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat engkau menangis? “ .Umar bin
Abdul aziz menjawab, “ Wahai fathimah, aku ingat akan persimpangan jalan
manusia takkala berada di hadapan Allah, ketika sebagian diantara
mereka berada di sorga dan sebagian lain berada di neraka.”
Tangisan Pohon Kurma
Pada suatu Jumat, warga Madinah digemparkan dengan suara tangis yang amat pilu dan tak ujung henti. Suara yang seperti rengekan bayi itu berasal dari Masjid Nabawi. Para sahabat Rasul yang berada di masjid pun kebingungan, siapa gerangan yang menangis. Saat itu, mereka tengah berkumpul untuk menjalankan shalat Jumat.
Tangisan terdengar sesaat ketika Rasulullah memberikan khutbah. Mendengarnya, Rasulullah pun turun dari mimbar menunda khutbahnya. Sang Nabiyullah kemudian mendekati sebuah pohon kurma. Beliau mengelusnya, kemudian memeluknya. Maka, berhentilah suara tangisan itu. Ternyata, si pohon kurma itulah yang menangis. Hampir saja pohon itu terbelah karena jerit tangisnya.
Sejak Masjid Nabawi berdiri, pohon kurma itu telah di sana. Tak hanya menjadi tonggak, pohon kurma tersebut selalu menjadi sandaran Nabi acapkali beliau memberikan khutbah. Si pohon selalu menanti hari Jumat karena pada hari itu ia akan mendampingi Nabi memberikan nasihat kepada kaum Muslimin. Sejak Jumat pertama masjid berdiri, ia selalu setia dan bahagia menemani Nabi Muhammad. Hingga hari Jumat itulah ia menangis.
Beberapa hari sebelum Jumat yang pilu bagi si pohon, seorang wanita tua Anshar mendatangi Rasulullah. Ia memiliki putra seorang tukang kayu dan ia menawarkan sebuah mimbar untuk Rasul. “Wahai Rasulullah, maukah kami buatkan mimbar untuk Anda?” ujarnya. Rasulullah pun menjawab, “Silakan jika kalian ingin melakukannya,” ujar beliau.
Maka, pada Jumat keesokan hari, mimbar Rasul telah siap digunakan. Mimbar itu pun diletakkan di dalam masjid. Saat Rasul menaiki mimbar, menangislah si pohon karena ia tak lagi menjadi “teman” Rasul dalam khutbah Jumat seperti biasa. “Pohon ini menangis karena tak lagi mendengar nasihat yang biasa disampaikan di sampingnya,” ujar Rasul setelah memeluk pohon tersebut.
Setelah dipeluk Nabiyullah, si pohon bahagia. Ia tak lagi menangis dan dirundung kesedihan. Meski tak lagi mendampingi Nabi, mendapat pelukan dari Nabi cukup mengobati rasa sedihnya. Rasulullah pun berkata kepada para sahabat, “Kalau tidak aku peluk dia, sungguh dia akan terus menangis hingga hari kiamat,” sabda Nabi.
Kisah pohon kurma yang menangis ini sangat populer dalam kisah Islami. Banyak rawi yang meriwayatkan hadis tersebut, sehingga tak perlu lagi dipertanyakan kesahihannya. Para sahabat banyak meriwayatkannya, baik Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Jabir, Ibnu Umar, dan lain sebagainya. Kisah ini menunjukkan betapa seluruh makhluk, bahkan pohon sekalipun, mencintai Rasulullah. Maka, sangat mengherankan jika manusia yang berakal dan mengetahui keluhuran akhlah beliau kemudian tak jatuh cinta kepada sang Nabi.
Mari Kita Hadiahkan Bacaan Surat Al-Fatihah Untuk Beliau.. ALFATIHAH...
Tangisan Pohon Kurma
Pada suatu Jumat, warga Madinah digemparkan dengan suara tangis yang
amat pilu dan tak ujung henti. Suara yang seperti rengekan bayi itu
berasal dari Masjid Nabawi. Para sahabat Rasul yang berada di masjid pun
kebingungan, siapa gerangan yang menangis. Saat itu, mereka tengah
berkumpul untuk menjalankan shalat Jumat.
Tangisan terdengar
sesaat ketika Rasulullah memberikan khutbah. Mendengarnya, Rasulullah
pun turun dari mimbar menunda khutbahnya. Sang Nabiyullah kemudian
mendekati sebuah pohon kurma. Beliau mengelusnya, kemudian memeluknya.
Maka, berhentilah suara tangisan itu. Ternyata, si pohon kurma itulah
yang menangis. Hampir saja pohon itu terbelah karena jerit tangisnya.
Sejak Masjid Nabawi berdiri, pohon kurma itu telah di sana. Tak hanya
menjadi tonggak, pohon kurma tersebut selalu menjadi sandaran Nabi
acapkali beliau memberikan khutbah. Si pohon selalu menanti hari Jumat
karena pada hari itu ia akan mendampingi Nabi memberikan nasihat kepada
kaum Muslimin. Sejak Jumat pertama masjid berdiri, ia selalu setia dan
bahagia menemani Nabi Muhammad. Hingga hari Jumat itulah ia menangis.
Beberapa hari sebelum Jumat yang pilu bagi si pohon, seorang wanita tua
Anshar mendatangi Rasulullah. Ia memiliki putra seorang tukang kayu dan
ia menawarkan sebuah mimbar untuk Rasul. “Wahai Rasulullah, maukah kami
buatkan mimbar untuk Anda?” ujarnya. Rasulullah pun menjawab, “Silakan
jika kalian ingin melakukannya,” ujar beliau.
Maka, pada Jumat
keesokan hari, mimbar Rasul telah siap digunakan. Mimbar itu pun
diletakkan di dalam masjid. Saat Rasul menaiki mimbar, menangislah si
pohon karena ia tak lagi menjadi “teman” Rasul dalam khutbah Jumat
seperti biasa. “Pohon ini menangis karena tak lagi mendengar nasihat
yang biasa disampaikan di sampingnya,” ujar Rasul setelah memeluk pohon
tersebut.
Setelah dipeluk Nabiyullah, si pohon bahagia. Ia tak
lagi menangis dan dirundung kesedihan. Meski tak lagi mendampingi Nabi,
mendapat pelukan dari Nabi cukup mengobati rasa sedihnya. Rasulullah pun
berkata kepada para sahabat, “Kalau tidak aku peluk dia, sungguh dia
akan terus menangis hingga hari kiamat,” sabda Nabi.
Kisah
pohon kurma yang menangis ini sangat populer dalam kisah Islami. Banyak
rawi yang meriwayatkan hadis tersebut, sehingga tak perlu lagi
dipertanyakan kesahihannya. Para sahabat banyak meriwayatkannya, baik
Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Jabir, Ibnu Umar, dan lain sebagainya. Kisah
ini menunjukkan betapa seluruh makhluk, bahkan pohon sekalipun,
mencintai Rasulullah. Maka, sangat mengherankan jika manusia yang
berakal dan mengetahui keluhuran akhlah beliau kemudian tak jatuh cinta
kepada sang Nabi.
Mari Kita Hadiahkan Bacaan Surat Al-Fatihah Untuk Beliau.. ALFATIHAH...
KISAH SEORANG PENGANTIN
“Setelah melaksanakan shalat Maghrib dia berhias, menggunakan gaun
pengantin putih yang indah, mempersiapkan diri untuk pesta
pernikahannya. Lalu dia mendengar adzan Isya, dan dia sadar kalau
wudhunya telah batal.
Dia berkata pada ibunya :“Bu, saya mau berwudhu dan shalat Isya.”
Ibunya terkejut : “Apa kamu sudah gila..? Tamu telah menunggumu untuk
melihatmu, bagaimana dengan make-up mu..? Semuanya akan terbasuh oleh
air.”
Lalu ibunya menambahkan : “Aku ibumu, dan ibu katakan jangan shalat sekarang..!
Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang, ibu akan marah kepadamu”
Anaknya menjawab : “Demi Allah, saya tidak akan pergi dari ruangan ini,
hingga saya shalat. Ibuu.., dan ibu harus tahu “bahwa tidak ada
kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Pencipta..
Ibunya berkata : “ Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang mu,
ketika kamu tampil dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up..?? Kamu tidak
akan terlihat cantik dimata mereka..! dan mereka akan mengolok-olok
dirimu.. !
Sang anak berkata dengan tersenyum : “Apakah ibu takut karena saya tidak akan terlihat cantik di mata makhluk..?
Bagaimana dengan Penciptaku..? Yang saya takuti adalah jika dengan
sebab kehilangan shalat, saya tidak akan tampak cantik dimata-Nya”.
Lalu dia berwudhu, dan seluruh make-upnya terbasuh.
Tapi dia tidak merasa bermasalah dengan itu.
Lalu dia memulai shalatnya.
Dan pada saat itu dia bersujud, dia tidak menyadari itu, bahwa itu akan menjadi sujud terakhirnya.
Pengantin wanita itu wafat dengan cara yang indah, bersujud di hadapan Pencipta-Nya. Dan ia wafat dalam keadaan bersujud.
Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya..!
Mudah2an hati kita tersentuh mendengarkan kisah ini.
Ia telah menjadikan Allah dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama.
Subhanallah....
Semoga ALLAH memberikan jodoh bagi siapa yang belum mempunyai jodoh,
yang sholeh/sholehah, yang mencintai ALLAH dan Rasul-Nya, dan paham
terhadap al-Qur'an, sehingga bisa membimbing anak-anaknya menuju kepada
ALLAH. Aamiin.
Naudzubillah..
Subuh' maraton,
'Dzuhur' ke salon,
'Ashar' main badminton,
'Magrib' Nonton sinetron,
'Isya' main handphone,
'Dalam kubur' kena 'SMACKDOWN',
Naudzubillah..
Rasulullah saw bersabda: "sesungguhnya yang pertama kali diperhitungkan
pada seorang hamba adalah shalatnya, apabila shalatnya baik maka ia
telah beruntung dan berhasil, namun apabila shalatnya rusak maka ia
telah gagal dan rugi.
Apabila dalam shalat fardhunya belum sempurna, maka dikatakan:
lihatlah, apakah ia mengerjakan (shalat-shalat) sunnah? Jika ia
memiliki (shalat) sunnah maka (shalat-shalat) sunnah itu menyempurnakan
yang fardhunya. Kemudian barulah diperhitungkan amal-amal fardhu yang
lainnya seperti demikian." (HR. An-Nasa'i)
Semoga ALLAH menerima Shalat kita,
Semoga kita semua tetap Istiqomah dalam keadaan apapun untuk menjalankan Shalat Fardhu sampai ajal menjemput. Aamiin.
Silahkan Klik "SUKA" dan "BAGIKAN", Jika dinilai baik & bermanfaat bagi sahabat semua. Semoga menjadi kebaikan Kita semua.
... JANGAN MATIKAN AKU SEBELUM HAFAL AL QURAN ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Tepatnya tanggal 5 Oktober 2008 –
seorang gadis kecil Indonesia mengalami musibah yang luar biasa di
negeri antah berantah nan jauh - Syria. Dia terjatuh dari ketinggian
sekiar 15 meter dan terbanting-banting di anak tangga ampiteater Roma di
Busrah.
Akibat kecelakaan ini gadis kecil tersebut mengalami
pendarahan otak yang sangat hebat, dia harus menjalani berbagai
pembedahan otak dan merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya sampai
berbulan-bulan kemudian. Pada saat pendarahan masih menguasai otaknya
sehingga kesadarannya timbul tenggelam, gadis kecil ini lirih berdoa :
"Ya Allah, jangan matikan aku sebelum aku selesai menghafal Al-Qu’ran ...".
Dengan tekad yang luar biasa inilah gadis kecil tersebut berjuang
melawan sakit di kepala yang tidak kunjung henti, terkadang dia harus
menjeduk-jedukkan kepalanya di tempat tidur untuk mengimbangi rasa sakit
yang sangat di dalam kepalanya.
Beratnya komitmen untuk
menghafal Al-Qur’an yang dialami oleh gadis kecil ini juga jauh diatas
beban manusia pada umumnya, betapa frustasinya dia ketika hafalan
ayat-ayat Al-Qur’an seolah timbul tenggelam di kepalanya silih berganti
dengan rasa sakit yang bisa tiba-tiba muncul kapan saja. Tetapi dia
terus belajar dan terus menghafal nyaris tanpa henti, dia hanya berhenti
menghafal ketika sakit kepalanya sudah tidak tahan lagi.
Allah
dan para malaikat rupanya menyaksikan betapa kuat niat gadis kecil ini
untuk menghafal Al-Qur’an. Pada bulan Mei 2010 oleh ustadzah-nya dia
dibimbing untuk menyelesaikan ujian tahfiz setengah Al-Qur’an (15 Juz)
dengan seorang syeikh Qura di Damascus.
Gadis kecil ini-pun
lulus dan memperoleh syahadah (ijazah) sanad bacaan Al-Qur’an yang
sampai kepada Ali bin Abi Talib Radhiallahu 'Anhu, dan tentu saja sampai
kepada Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam.
Tidak berhenti
di sini, gadis kecil tersebut mencanangkan niatnya untuk menyelesaikan
hafalan Al-Qur’an penuh 30 juz pada Ramdhan 1432 H. Maka target ini
hanya meleset kurang lebih 3 pekan ketika pada tanggal 19 Syawwal 1432 H
/19 September 2011 kemarin gadis kecil ini menyelesaikan hafalannya
yang 30 juz, diiringi sujud syukur orang tuanya. Allahu Akbar …
Atas permintaan kedua orang tuanya yang tawadhu’, saya tidak bisa
ungkapkan nama gadis kecil ini. Tetapi bagi para gadis kecil – gadis
kecil lainnya yang belajar Al-Qur’an di Madrasah Al-Qur’an Daarul
Muttaqiin Lil-Inaats (Pesantren Putri) – Jonggol, gadis kecil penghafal
Al-qur’an ini kini menjadi salah satu guru atau mudarrisah ( ustadzah)
mereka.
Bahkan bukan hanya bagi anak-anak putri yang belajar
Al-qur’an di madrasah tersebut dia menjadi guru, gadis kecil penghafal
Al-qur’an ini juga layak untuk menjadi guru bagi kita semua para orang
tua.
Guru dalam hal menyikapi musibah, guru dalam hal
menghadirkan Allah dalam mengatasi persoalan kita, guru dalam mengisi
hidup dengan Al-Quran, guru dalam merealisasikan niat, guru dalam
menjaga komitment, guru dalam syukur dan syabar.
Bila gadis
kecil dengan beban sakit kepala yang luar biasa ini bisa menyelesaikan
hafalan Al-Qur’an-nya 30 Juz dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun,
berapa banyak yang sudah kita hafal ?, berapa banyak yang kita niatkan
untuk menghafalnya di sisa usia kita ?, seberapa kuat niat kita untuk
mengamalkannya? Kita tahu persis jawabannya untuk diri kita
masing-masing.
Maka memang tidak berlebihan kalau saya menyebut
gadis kecil itu kini sebagai Sang Guru…!. Semoga Allah dan para
malaikatNya terus mendampingimu hingga dewasa dan menjadi guru dan
sumber inspirasi untuk memperbaiki anak-anak (dan para orang tua) dunia.
Wallahu a’lam bish Shawwab ....
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Yang membuat hati SENANG. bukan karena UANG. Tapi pasangan hidup yang penuh KASIH SAYANG.
Yang membuat hati SENANG. bukan karena UANG.
Tapi pasangan hidup yang penuh KASIH SAYANG.
Yang membuat hati NYAMAN.
Bukan karena JABATAN.
Tapi pasangan hidup yang penuh PENGERTIAN.
Yang membuat hati BERSYUKUR.
Bukan karena kehidupan yang MAKMUR.
Tapi pasangan yang hidup JUJUR.
Yang membuat semangat BERKOBAR .
Bukan karena mobil yang BERJAJAR.
Tapi pasangan yang hidupnya PENYABAR.
Yang membuat hidupnya BERKAT.
Bukan rumah yang BERTINGKAT.
Tapi pasangan yang hidupnya TAAT.
Yang membuat hidup BAHAGIA .
Bukan karena HARTA.
Tapi pasangan yang hidup yang SETIA.
Yang membuat hidup SUKA CITA.
Bukan karena memiliki PERMATA.
Tapi memiliki pasangan hidup yang penuh CINTA.
Mulailah hidupmu untuk menjadi BERKAH bagi orang yang paling dekat dengan kamu,yaitu pasangan hidupmu.
KEBERHASILAN SEJATI adalah ketika kamu tetap SETIA dan bisa membuat pasangan hidupmu BERBAHAGIA saat hidup BERSAMAMU...
Lima Rahasia Wanita
1.Saat wanita berkata ''ingin sendiri'', percayalah dia membutuhkanmu, dia membutuhkan motivasi dan perhatianmu.
2.Saat wanita berkata ''terserah'' itu pertanda bahwa wanita ingin
engkau memberikan kasih sayangmu sepenuhnya dan pengertianmu.
3.Saat wanita benar-benar cinta dan tulus kepada pria,maka didalam do'anya takkan pernah putus menyebut pria yang dia cinta.
4.Saat wanita berkata ''Baik-baik saja'' setelah engkau menyakitinya,
maka bersiaplah akan perubahannya,karena wanita tidak suka akan
kebohongan.
5.Saat wanita tersakiti, ia tidak akan menangis, namun melainkan ia menangis didalam hatinya.
>>Semoga yang Like mendapat kelancaran rezeki dan jodoh yang setia. Aamiin.
4 ucapan yang paling disukai Allah Taala & ganjarannya amat besar!
1) Barangsiapa membaca LA ILAHA ILLALLAH, maka sesungguhnya Allah
menuliskan bagi setiap satu perkataan itu 20 kebaikan serta menghapuskan
20 keburukan (dosa).
2) Barang siapa membaca ALLAHU AKHBAR,
maka sesungguhnya ia menunjukkan keagungan Allah dan dituliskan bagi
mereka yang membacanya 20 kebaikan, menghapuskan 20 keburukan (dosa).
3) Barangsiapa membaca SUBHAANALLAH, maka Allah menuliskan baginya 20 kebaikan serta menghapuskan 20 keburukan (dosa).
4) Barangsiapa membaca ALHAMDULILLAH, maka sesungguhnya ia adalah
pujian bagi Allah. Allah menulis baginya dengan perkataan tersebut 30
kebaikan dan menghapuskan 30 keburukan (dosa).
Silakan amalan Ringan ini diamalkan setiap saat..
Jangan LUPA SHARE...
Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan tausiah ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin
Disebuah desa yg subur, hiduplah 2 lelaki bersaudara.
Disebuah desa yg subur, hiduplah 2 lelaki bersaudara.
Sang kakak tlh berkeluarga dgn 2 orang anak, sedangkan si adik masih melajang.
Mereka menggarap satu lahan berdua dan ketika panen, hasilnya mereka bagi sama rata.
Disuatu malam setelah panen, si adik duduk sendiri dan berfikir.
"Pembagian ini sungguh tidak adil, seharusnya kakakku lah yg mendapat
bagian lebih banyak karena dia hidup dengan istri dan kedua anaknya,
sedangkan aku msh sendiri, keperluanku tdk begitu banyak."
"Maka dimalam yang sunyi itu diam2 dia menggotong satu karung padi miliknya dan meletakkanya dilumbung padi milik kakaknya".
Ditempat yg lain, sang kakak juga berfikir, "Pembagian ini adil jika
adikku mendapat bagian yang lebih bnyak, karena ia hidup sendiri, jika
terjadi apa2 dengannya tak ada yang mengurus, sedangkan aku ada anak dan
istri yg kelak merawatku."
Maka sang kakakpun bergegas mengambil satu karung dari lumbungnya dan mengantarkan dengan diam2 ke lumbung milik sang adik.
Kejadian ini terjadi bertahun-tahun.
Dalam benak mereka ada tanda tanya, kenapa lumbung padi mereka seperti
tak berkurang meski telah menguranginya setiap kali panen ?
Hingga disuatu malam yang lengang setelah panen, mereka berdua bertemu ditengah jalan.
Masing2 mereka menggotong satu karung padi.
Tanda tanya dalam benak mereka terjawab sudah, seketika itu juga mereka
saling memeluk erat, mereka sungguh terharu ber urai air mata menyadari
betapa mereka saling menyayangi.
Beginilah seharusnya kita bersaudara.
Jangan biarkan Harta menjadi pemicu permusuhan melainkan seharusnya bisa menjadi perekat yg kuat diantara saudara.
ANAKMU MENGENALKAN SIAPA DIRIMU ?
1. Jika anakmu BERBOHONG Itu karena engkau MENGHUKUMNYA terlalu BERAT.
2. Jika anakmu TIDAK PERCAYA DIRI Itu krn engkau TDK MEMBERI dia SEMANGAT.
3. Jika anakmu KURANG BERBICARA Itu karena engkau TIDAK MENGAJAKNYA BICARA.
4. Jika anakmu MENCURI Itu karena engkau TIDAK MENGAJARNYA MEMBERI.
5. Jika anakmu PENGECUT Itu karena engkau selalu MEMBELANYA.
6. Jika anakmu TIDAK MENGHARGAI ORANG LAIN Itu karena engkau BERBICARA TERLALU KERAS kepadanya.
7. Jika anakmu suka MARAH-MARAH Itu karena engkau KURANG MEMUJINYA.
8. Jika anakmu SUKA BERBICARA PEDAS Itu karena engkau TIDAK BERBAGI dengannya.
9. Jika anakmu SUKA MENGASARI orang lain Itu krn engkau SUKA MELAKUKAN KEKERASAN terhadapnya.
10. Jika anakmu LEMAH Itu karena engkau SUKA MENGANCAMNYA.
11. Jika anakmu CEMBURU Itu karena engkau MENELANTARKANNYA.
12. Jika anakmu MENGGANGGUMU Itu karena engkau KURANG MENCIUM atau MEMELUKNYA.
13. Jika anakmu TIDAK MEMATUHIMU Itu karena engkau MENUNTUT TERLALU BANYAK padanya.
14. Jika anakmu TERTUTUP Itu karena engkau TERLALU SIBUK.
Ya Allah,
Jadikanlah anak kami, anak yang shaleh shaleha, taat pada-Mu, dan berbakti kepada kedua orang tua nya. Aamiin
MARI MENGHARGAI DIRI, AGAR ALLAH MENAMBAH NIKMAT PADA KITA
Manusia telah dikaruniai Allah dengan berbagai potensi dasar yang
sangat besar. "Sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk
sebaik-baiknya." (QS At-Tin:4)
Namun terkadang manusia masih mengeluh dan memanfaatkan dari potensi itu sedikit saja.
Menghargai diri sendiri sama artinya mesyukuri nikmatNya. "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya, azabKu sangat
pedih." (QS. Ibrahim:7)
Sahabat.... Sungguh Allah swt. amat sayang pada kita... Tak ada satupun kejadian di muka bumi ini diluar jangkauanNya.
Mungkin tak pernah terfikir kita dapat atas semua masalah ini. Tapi
yakin Allah ada, dan Dia mampu mengatasi segala permasalahan...
Kenapa Malaikat Mika'il Tidak Pernah Tertawa ?
Rasulullah pernah bertanya kepada Jibril, "Mengapa saya sama
sekali tidak pernah melihat Mika'il tertawa ?
Jibril menjawab, "Mika'il tidak pernah tertawa semenjak neraka
diciptakan... " [HR. Ahmad]
Wahai yang masih bergelimang kemaksiatan...
apakah engkau tidak takut dengan api neraka ??
Apakah engkau lebih perkasa dari malaikat ?
Malaikat mikail yang ditugaskan untuk memberikan rezeki kepada
seluruh makhluk di dunia. Ia menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman-tanaman untuk dimanfaatkan oleh para makhluk. Meski
bertugas memberi kemakmuran, ia tak pernah tersenyum dan
tertawa.
Malaikat Mika'il yang begitu ta'at dan memiliki banyak keutamaan,
dia takut jika Allah murka kepadanya.
Nasehat Kehidupan – Saudagar Kaya dan 4 Istrinya
Suatu ketika, ada seorang saudagar kaya yang mempunyai 4 orang istri.
Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan
kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua
istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya
ini.
Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia
sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk
memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu
khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.
Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia
adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat
masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat
bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati
masa-masa yang sulit.
Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia
adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi
kehidupan keluarga ini. Dia lah yang merawat dan mengatur semua kekayaan
dan usaha sang suami. Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu
mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya,
namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.
Suatu ketika,
si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera
meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam
hati. “Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku
akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri.”
Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya
pada istri keempatnya. “Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun
dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau
mendampingiku dan menemaniku? Ia terdiam. “Tentu saja tidak, “jawab
istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi.
Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. “Akupun
mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah
kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku? Istrinya menjawab, Hidup
begitu indah disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati. Sang pedagang
begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.
Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. “Aku selalu berpaling padamu
setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku
butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan
mendampingiku? Sang istri menjawab pelan. “Maafkan aku,” ujarnya “Aku
tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang
kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu.
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara. “Aku akan tinggal denganmu. Aku akan
ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia
bersamamu.”
Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan
mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya
tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu
bergumam, “Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak
akan kubiarkan kau seperti ini, istriku.”
Renungan :
Sahabat Tercinta, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini.
Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan
biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan
gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal.
Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.
Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan. Saat kita
meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah,
dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Sedangkan istri
yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun dekat hubungan
kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya
sampai kuburlah mereka akan menemani kita.
Dan, teman,
sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin,
kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan
pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu
untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal
yang mampu menolong kita di akhirat kelak.
Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan.
Mumpung masih hidup …
Mumpung masih sehat …
Mumpung masih longgar …
Mumpung masih muda …..
CARA RASULULLAH SAW MENYISIR RAMBUT
Rasulullah saw selalu berusaha tidak mengikuti kebiasaan non
muslim selama hal itu hal yang tidak membawa manfaat.
Sebagaimana riwayat Imam Nasai bahwa Rasul saw menyisir dg
belah tengah, maka para sahabat berkata bahwa orang Yahudi
menyisir dg belah tengah, maka Rasul saw menyisir rambut beliau
saw dari depan ke belakang, maka para sahabat berkata bahwa orang
nasrani menyisir rambutnya dari depan kebelakang, maka Rasul saw merubah
lagi dg menyisir dari kiri ke kanan.
“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas
saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa
‘ala alihi wa shahbihi yannuur”
... DI BALIK KEKURANGAN ADA SEJUTA KESEMPURNAAN ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Jika Nabi Yusuf adalah manusia ciptaan Tuhan yang paling tampan, maka akulah manusia ciptaan Tuhan yang paling buruk. Postur tubuh pendek, rambut kriting, kulit hitam, bibir tebal, hidung pesek, semuanya ada padaku. Mungkin aku bisa menerima semua itu, tapi ada satu hal yang paling kubenci dari diriku.
“Suf, ayo makan!”, teriak ayahku membuyarkan lamunan buruk tentang diriku. Akupun keluar dari kamar, meninggalkan barang-barang yang masih berantakan. Di atas meja makan hanya tersedia beberapa roti isi daging dan dua gelas air putih. Maklumlah, kami baru saja pindah di rumah baru ini. Jadi ayah tidak sempat memasak ataupun memesan makanan.
Sebenarnya salah satu yang paling kubenci dari hidupku adalah orang tuaku. Aku benci karena ayah dan ibuku bercerai. Aku benci karena harus memilih tinggal dengan salah satu di antara mereka. Dan aku memilih tinggal dengan ayah, meski aku juga sangat menginginkan tinggal dengan ibu.
Aku tidak pernah mendapatkan alasan yang jelas mengapa mereka bercerai, ayah hanya berkata “Itulah yang terbaik untuk kami”. Tapi sayang sekali, itu bukan yang terbaik untukku.
“Istirahatlah! Besok kita akan mencari sekolah baru untukmu.”, ucap ayah sambil tersenyum kepadaku.
Aku menunduk sedih. Aku pasti akan kesulitan mencari teman baru. Di sekolah yang lama saja sangat sedikit yang mau berteman denganku. Bagaimana nanti di sekolah yang baru? Di satu sisi aku sangat senang karena sekolah baruku lebih bagus. Tapi, di sisi lain aku sangat minder untuk berteman dengan mereka nantinya.
***
Pagi-pagi sekali kami berangkat ke sekolah. Sekolahnya sangat bagus, gedungnya bertingkat, banyak pepohonan, dan halamannya bersih. Aku semakin bersemangat dibuatnya. Tanpa buang waktu kami langsung menghadap ke kepala sekolah.
“Maaf Pak, sekolah kami sudah memiliki banyak siswa dan semua kelas sudah penuh.”, kata kepala sekolah.
Ayah melihatku dan mata kami beradu. Aku menunduk, tak tahan rasanya menahan air mata yang mau keluar. Akupun berjalan keluar, sementara ayah berusaha sekuat tenaga meyakinkan kepala sekolah. Aku menunggu di luar dengan wajah yang sedih. Suara ayah kedengaran olehku dari luar.
“Aku mohon Pak, terimalah anak saya. Meskipun dia jauh berbeda dari anak-anak yang lainnya, tapi dia anak yang cerdas. Dia sangat suka pelajaran Fisika. Bapak bisa memberinya tes kalau tidak percaya.”
Ayah terus membujuk kepala sekolah agar menerimaku. Meskipun kepala sekolah terus menolak, tapi ayah tidak menyerah. Dia bahkan mengatakan akan membayar lebih asalkan saya bisa diterima di sekolah itu. Akhirnya kepala sekolah bersedia menerima dengan syarat aku harus dites. Singkatnya aku dites dan hasilnya adalah perfect. Aku diterima dengan hasil nyaris sempurna.
***
Hari selasa, hari pertama aku masuk sekolah. Ketika guru kelas memperkenalkanku, aku melihat ekspresi beberapa siswa sedikit menertawakanku. Namun ada juga yang kelihatannya empati melihat keadaanku, termasuk Putri, teman dudukku yang baru.
Terus terang aku minder duduk dengannya. Dia cantik, putih, dan kelihantannya baik.
Setelah itu, guru menginformasikan bahwa akan ada Olimpiade Sains Nasional (OSN). Siswa yang mau ikut akan dites sebentar sore. Tiga siswa dengan nilai tertinggi berhak mewakili sekolah untuk seleksi tingkat provinsi dan seterusnya hingga tingkat nasional. Juara nasional akan dipersiapkan untuk olimpiade tingkat internasional.
Aku tidak mau melewatkan kesempatan ini. Meskipun sebenarnya aku agak minder karena siswa kota biasanya pintar-pintar. Tanpa persiapan sama sekali, aku nekat ikut.
Aku memilih bidang fisika karena saingannya sedikit dan aku memang suka pelajaran fisika. Esoknya pengumuman telah terpampang di papan pengumuman. Dengan sedikit ragu aku melihat hasilnya dan ternyata aku berada di urutan ketiga.
Artinya aku bisa ikut seleksi ke tingkat provinsi. Aku berteriak karena senang, tapi tidak kedengaran siapa pun. Euforia yang kualami membuatku lupa betapa buruknya aku. Sekolah pun membentuk tim guru yang akan mempersiapkan siswa ke tingkat provinsi mengharumkan nama sekolah.
Saat itu, impian terbesarku adalah lolos OSN dan bertemu dengan Prof. Yohanes, seorang ahli fisika terkenal. Singkat cerita, aku berhasil meraih peringkat kedua pada tingkat provinsi. Persiapan pun semakin kupermantap. Semalam aku hanya tidur kurang dari empat jam. Aku mempelajari soal-soal OSN tahun-tahun sebelumnya.
Akhirnya tes tingkat nasional pun dimulai. Tesnya dilakukan sebanyak dua hari. Aku mengerjakan soalnya dengan seluruh kemampuanku. Setelah diperiksa, hasilnya adalah aku berada pada urutan pertama. Aku sangat senang karena akan dibimbing langsung oleh Prof. Yohanes untuk persiapan ke tingkat internasional.
Ucapan syukur tak pernah berhenti mengalir dari mulutku. Tapi, tiba-tiba rasa senang itu berubah menjadi gugup, takut, dan malu ketika aku diminta untuk menyampaikan pidato singkat.
Seluruh tubuhku gemetar saat berdiri dipanggung. Mereka tidak tahu kalau aku ini tidak bisa bersuara. Ya, aku bisu dan inilah yang paling kubenci dari diriku. Namaku dan nama Nabi Yusuf memang sama, tapi aku berbeda 180 derajat darinya.
Sudah lima menit aku berdiri tanpa mengeluarkan suara. Tiba-tiba aku melihat ayah datang. Meski terlambat aku tetap senang dan yang membuatku lebih senang lagi, dia datang bersama Ibu. Saat itu, ayah melihatku dan sepertinya dia mengerti keadaanku saat itu.
“Dia anakku!! Ya, dia anakku.” Teriak ayah.
Semua orang di dalam ruangan berbalik ke arahnya. Ayah dan ibu kemudian berjalan naik ke atas panggung, berdiri di sampingku.
Kemudian ayah berkat, “Lima bulan yang lalu, aku dan istriku berpisah. Aku tahu itu sangat menyakitkan hati Yusuf, tapi hari ini aku ingin mengatakan padanya bahwa kami sudah baikan kembali.
Kalian mungkin heran kenapa Yusuf tidak mengeluarkan sedikitpun kata. Itu karena dia hanya bisa bersuara dengan hatinya dan hanya aku dan Ibunya yang bisa mendengar kata hatinya. Aku mewakili hati Yusuf mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, terima kasih kepada kepala sekolah, guru-guru serta teman-teman Yusuf. Sekali lagi terima kasih.”
Ruangan menjadi rebut karena gemuruh tepuk tangan. Beberapa diantara mereka bahkan menangis, termasuk kepala sekolahku. Aku yakin, dia tidak menyesal menerimaku saat itu.
Wallahu a’lam bish Shawwab ....
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Insya Allah bermanfaat