Pintu pertama, Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki setan yaitu
hasad (dengki) dan tamak. Jika seseorang begitu tamak pada sesuatu,
ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan menggelapkan cahaya
kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi mengenal jalan
masuknya setan. Begitu pula jika seseorang memiliki sifat hasad, setan
akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik sehingga disukai
oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.
Pintu kedua, Ini juga adalah pintu terbesar yaitu marah. Ketahuilah,
marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara setan
akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan manusia. Jika
kondisi kita seperti ini, minta perlindunganlah pada Allah.
Pintu ketiga, Yaitu sangat suka menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian
dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangat
merugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.
Pintu
keempat, Yaitu kenyang karena telah menyantap banyak makanan. Keadaan
seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkan untuk melakukan
ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan di akhirat.
Pintu kelima, Yaitu tamak pada orang lain. Jika seseorang memiliki
sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut
padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya.
Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan
orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya dari
kemungkaran.
Pinta keenam, Yaitu sifat selalu tergesa-gesa dan
tidak mau bersabar untuk perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits
dari Anas, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin
tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu
Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani
dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Pintu ketujuh, Yaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat
berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat
seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan
kewajiban yang berkaitan dengan harta.
0 komentar:
Post a Comment