MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Sunday 10 March 2013

"KENGERIAN SAAT MELINTASI SHIRATHAL MUSTAQIM"

"KENGERIAN SAAT MELINTASI SHIRATHAL
MUSTAQIM"
Pernahkah kita membayangkan
menyeberangi sebuah jembatan yang begitu
kecil dan tipis seukuran sehelai rambut
dibelah tujuh? Begitulah kira-kira kalau kita
mengumpamakan Jembatan Shirthal
Mustaqim kelak. Sebuah jembatan yang akan
menghubungkan Surga dan Neraka.
"Rasulullah SAW mengumpamakan bahwa
sifat titian itu adalah lebih tipis daripada
rambut dan lebih tajam daripada
pedang." (HR. Ahmad)
Lalu seperti apakah kelak umat manusia
dapat melintasinya?
Perjalanan umat manusia di atas Sirathal
Mustaqim dapat ditempuh dengan
bermacam-macam keadaan. Hal itu tercermin
dari bagaimana mereka menghabiskan
semua waktunya saat hidup di dunia.
Berikut adalah macam-macam golongan
manusia yang melintasinya:
- Ada golongan yang dapat melintasinya
secepat kilat.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
seperti tiupan angin.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
seperti burung terbang.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
seperti kecepatan kuda lomba.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
secepat lelaki perkasa.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
secepat binatang peliharaan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
dalam jangka waktu sehari semalam.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
dalam waktu selama satu bulan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
selama bertahun-tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
selama 25 ribu tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya
dengan tertatih-tatih.
- Ada golongan yang langsung terjatuh ke
jurang api Neraka.
Rasulullah SAW bersabda,
"Dan diletakkan sebuah jembatan di atas
Neraka Jahannam, lalu aku dan ummatku
menjadi orang
pertama yang meniti di atasnya.
Para Rasul berdoa pada hari itu: ‘Ya Allah,
selamatkan! Selamatkan! Di kanan kirinya ada
pengait-pengait seperti duri pohon Sa'dan.
Pernahkah kalian melihat duri pohon Sa’dan?"
Para sahabat menjawab,
"Pernah, Ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah SAW melanjutkan,
"Sesungguhnya pengait itu seperti duri
pohon Sa'dan, namun hanya ALLAH yang tahu
besarnya. Maka banyak ummat manusia yang
disambar dengan pengait itu sesuai dengan
amal perbuatannya di dunia." (HR. Muslim)
"Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan.
Suara teriakan, raungan, jeritan meminta
tolong, tangisan, dan ketakutan terdengar
dari betbagai arah. Lebih mengerikan suara
gemuruh api neraka dari bawah sirath yang
siap menelan orang terjatuh ke dalamnya.
Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-
Nabi yang lain termasuk juga malaikat
berdo'a untuk keselamatan manusia:
“Ya Allah, Selamatkan! selamatkan!"
"Ia (jembatan shirath) adalah sebuah jalan
yang sangat licin. Dan kaki sulit sekali
berdiridi atasnya." (HR. Muslim)
Note :
Sahabatku yang dirahmati Allah,
Sirath di akhirat ini adalah wujud hasil
daripada titian (jalan) hidup yang kita pilih
selama tinggal di dunia. Buah dari segala apa
yang telah kita perbuat selama hidup di
dunia. Barangsiapa yang selalu memilih di
jalan Allah dan bepegang teguh dengan
syariat Islam, maka sirath di akhirat ini akan
mudah dilalui untuk sampai ke Surga.
Akan tetapi sebaliknya, Jika kita jalani hidup
penuh dengan kemaksiatan, maka bersiap-
siaplah diterkam api Neraka yang berkobar-
kobar menyala di dalam Neraka.
Na'udzu billahi min dzalik.
Marilah sama-sama bertaubat sebelum
terlambat..
.
.
Sumber : Buku "Bekal Untuk Akhirat"
Share:

0 komentar:

Total Pageviews