MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Saturday, 10 January 2015

KEUTAMAAN BULAN SAFAR


KEUTAMAAN BULAN SAFAR

Bulan Safar adalah bulan kedua setelah Muharam dalam kalendar Islam (Hijriyah) yang berdasarkan tahun Qamariyah (perkiraan bulan mengelilingi bumi). Safar artinya kosong. Dinamakan Safar karena dalam bulan ini orang-orang Arab dulu sering meninggalkan rumah untuk menyerang musuh.
Menurut bahasa Safar berarti kosong, ada pula yang mengartikannya kuning. Sebab dinamakan Safar, karena kebiasaan orang-orang Arab zaman dulu meninggalkan tempat kediaman atau rumah mereka (sehingga kosong) untuk berperang ataupun bepergian jauh. Ada pula yang menyatakan bahwa nama Safar diambil dari nama suatu jenis penyakit sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang Arab jahiliyah pada masa dulu, yakni penyakit safar yang bersarang di dalam perut, akibat dari adanya sejenis ulat besar yang sangat berbahaya. Itulah sebabnya mereka menganggap bulan Safar sebagai bulan yang penuh dengan kejelekan. Pendapat lain menyatakan bahwa Safar adalah sejenis angin berhawa panas yang menyerang bagian perut dan mengakibatkan orang yang terkena menjadi sakit.
selain dari definisinya yang banyak versi, ternyata banyak kontroversi mengenai bulan kelahiran saya ini. Banyak yang bilang kalo bulan safar ini adalah bulan sial. bulan yang tidak bagus buat ngadain sebuah hajatan atau melakukan hal-hal penting, ini lah.. itu lah… itu semua adalah salah satu bentuk khurafat (tahayul atau mitos). Khurafat adalah salah satu bentuk penyelewengan dalam akidah Islam.
Keyakinan tersebut, yaitu tidak boleh melakukan pernikahan, khitan, atau semisalnya pada bulan Shafar merupakan salah satu bentuk perbuatan menganggap sial bulan tersebut. Perbuatan menganggap sial bulan-bulan tertentu, hari-hari tertentu, burung atau hewan-hewan tertentu lainnya adalah perbuatan yang tidak boleh.
Menganggap sial bulan Shafar sekaligus termasuk salah satu jenis tathayyur yang terlarang. Itu termasuk amalan jahiliyyah yang telah dibatalkan (dihapuskan) oleh Islam. Menganggap sial bulan Shafar termasuk kebiasaan jahiliyyah. Perbuatan itu tidak boleh. Bulan (Shafar) tersebut seperti kondisi bulan-bulan lainnya. Padanya ada kebaikan, ada juga kejelekan. Kebaikan yang ada datangnya dari Allah, sedangkan kejelekan yang ada terjadi dengan taqdir-Nya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Hurairah Radhiyallah ‘anhu bahwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda:
“Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan Shafar.” [HR. Al-Bukhari 5437, Muslim 2220, Abu Dawud 3911, Ahmad (II/327)]
Kepercayaan atau mitos/tahayul tersebut langsung dibantah oleh Rasulullah Saw.
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada penyakit menular (yang berlaku tanpa izin Allah), tidak ada buruk sangka pada sesuatu kejadian, tidak ada malang pada burung hantu, dan tidak ada bala (bencana) pada bulan Safar (seperti yang dipercayai).”
Namun kepercayaan bahwa Safar bulan sial atau bulan bencana masih saja dipercaya sebagian umat. Padahal, Rasul sudah menegaskan mitos itu tidak benar.
Hingga kini pun masih ada umat Islam yang tidak mau melangsungkan pernikahan pada bulan Safar karena percaya terhadap khurafat tersebut. Sebuah keyakinan yang dapat menjerumuskan kepada jurang kemusyrikan.
Bahkan, sampai ada “amalan khusus”, misalnya hari Rabu membaca syahadat tiga kali, istighfar 300 kali, ayat kursi tujuh kali, surat Al-Fiil tujuh kali, dan sebagaiya. Jelas, itu amalah khurafat dan bid’ah yang tidak bersumber dari ajaran Islam dan tidak dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabat.
Kesialan, naas, atau bala bencana dapat terjadi kapan saja, tidak hanya bulan Safar, apalagi khusus banyak terjadi pada bulan Safar. Allah Swt menegaskan:
“Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah: 51 ).
Tidak amalan istimewa atau tertentu yang dikhususkan untuk dirayakan pada bulan Safar. Amalan bulan Safar adalah sama seperti amalan-amalan pada bulan-bulan lain. Kepercayaan mengenai perkara sial atau bala pada sesuatu hari, bulan dan tempat itu merupakan kepercayaan orang jahiliah sebelum kedatangan Islam.
Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa” (HR. Bukhari).

Pergantian malam dan siang, pekan demi pekan dan bulan demi bulan adalah merupakan salah satu tanda kekuasaanNya, sehingga semua itu tidak ada hubungannya dengan nasib celaka atau keberuntungan manusia. Manusia akan mendapatkan keberuntungan atau sebaliknya mendapatkan bencana dan malapetaka adalah karena takdir dariNya, bukan berkaitan dengan suatu masa tertentu. Namun sangat disayangkan sekali tradisi Jahiliyah yang berkeyakinan bahwa ada hari baik dan ada hari buruk telah terwariskan oleh hampir seluruh wilayah di dunia ini, dari kawasan Jazirah Arab pada zaman sebelum Islam hingga saat ini di kawasan India dan sampai di Indonesia ( khususnya jawa ) mereka berkeyakinan bahwa ada hari-hari yang baik dan ada hari-hari yang na’as, demikian juga ada bulan-bulan yang membawa kebaikan dan ada bulan-bulan yang membawa malapetaka. Di antara bulan-bulan yang mereka anggap sebagi bulan penuh bala adalah bulan shafar.
Awal mula kesyirikan yang menganggap bahwa adanya hari dan bulan yang baik dan yang buruk berawal dari adat jahiliyah yang mereka terima dari tukang-tukang sihir ( kahin ). Dan bulan shafar ini mereka masukan ke dalam bulan yang penuh dengan malapetaka. Beberapa jenis keyakinan syirik yang bertentangan dengan Islam yang terjadi pada bulan Shafar adalah:
1. Masyarakat Arab Jahiliyah menganggap bulan shafar sebagai bulan penuh kesialan.( Shahih Bukhari no. 2380 dan Abu Dawud no. 3915 ).
2. Masyarakat Arab Jahiliyah juga meyakini adanya penyakit cacing atau ular dalam perut yang disebut shafar, yang akan berontak pada saat lapar dan bahkan dapat membunuh orangnya, dan yang diyakini lebih menular dari pada Jarab ( penyakit kulit / gatal ). ( Shaih Muslim : 1742, Ibnu Majah : 3539 )
3. Keyakinan masyarakat Arab Jahiliyah bahwa pada bulan shafar tahun sekarang diharamkan untuk berperang dan pada shafrar tahun berikutnya boleh berperang. ( Abu Dawud : 3913, 3914 ).
4. Keyakinan sebagian mereka yang menganggap bahwa umrah pada bulan-bulan haji termasuk bulan Muharam ( shafar awal ) adalah sebuah kejahatan paling buruk di dunia. ( Bukhari no. 1489, Muslim : 1240, 1679 ).
5. Sebagian orang-orang di India yang berkeyakinan bahwa tiga belas ( 13 ) hari pertama bulan shafar adalah hari naas yang banyak diturunkan bala’. ( Ad-Dahlawi, Risalah Tauhid )
6. Keyakinan sebagian umat Islam di Indonesia bahwa pada setiap tahun tepatnya pada hari rebo wekasan Alloh menurunkan 320.00 ( tiga ratus dua pulun ) malapetaka atau bencana. ( Al-Buni dalam Kitab Al-Firdaus serta Faridudin dalam Kitab Awradu Khawajah dan tokoh-tokoh sufi lainnya ).
7. Mengenai rebo wekasan ini mereka juga berkeyakinan tidak boleh melakukan pekerjaan yang berharga atau penting seperti pernikahan, perjalanan jauh, berdagang dan lain-lain, jika tetap dilakukan maka nasibnya akan sial.
tapi, meskipun banyak sekali komentar dan kepercayaan negatif tentang bulan safar ini, tidak memundurkan rasa cinta saya terhadap bulan kelahiran saya ini. bagi saya, bulan safar adalah salah satu perjalanan yang memang harus dilalui. suatu perjalanan menjadi seseorang yang lebih baik dengan mengintrospeksi diri kita. setiap orang pasti punya jalan hidupnya sendiri-sendiri. layaknya jalan raya, jalan kehidupan ini pun tak selamanya lurus-lurus aja. jalan itu berliku, menanjak, menurun, ada yang mulus, ada yang rusak… nasib seseorang itu tergantung pada peran seseorang tersebut dalam menjalani kehidupan. Allah SWT pernah bersabda:
“Mereka (para Rasul) berkata: “Kesialan / Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib sial?). Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”(QS. Yaasiin, ayat 19)
Islam tidak mengenal adanya hari atau bulan naas, celaka, sial, malang dan yang sejenis. Yang ada hanyalah bahwa setiap hari dan atau bulan itu baik, bahkab dikenal hari mulia (Jum’at) dan bulan mulia (seperti bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah). kalaupun memang ada kenaasan atau kejadian yang kurang baik itu adalah takdirNya. tidak ada hubungannya dengan bulan yang tidak baik.

http://ipnu-ippnu-ipnu.blogspot.com/2012/01/keutamaan-bulan-safar.html
Share:

Friday, 9 January 2015

Shalawat Kepada Nabi Muhammad S.A.W

Shalawat Kepada Nabi Muhammad S.A.W

Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa alihi Washahbihi Wasallim

Ada seseorang yang kurang bersolawat kepada Nabi muhammad SAW, Suatu malam dia bermimpi melihat Habibuna Muhammad SAW . Akan tetapi dia sangat sedih karena di dalam mimpinya Habibuna Muhammad SAW tidak mau menoleh kepadanya.
Lalu dia bertanya: kenapa engkau tidak mau menolehku wahai Rasulullah. Rasulullah SAW: karena aku tidak mengenalmu.
Dia menjawab: bagaimana kau tidak kenal kepada ku sedangkan aku adalah salah satu dari ummatmu dan aku pernah mendengar para ulama berkata: bahwa engkau kenal kepada ummat mu melebihi dari seorang ibu kenal kepada anaknya!!!
Rasulullah SAW: benar apa yang dikatakan para ulama. Tapi kau tidak bersolawat kepadaku, dan aku mengenal ummatku menurut sholawat yang mereka baca untukku.
Lalu dia bangun dan dia sangat menyesal, menangis sedih dan dia bertekad untuk bersholawat setiap hari sebanyak 100x. Setiap hari dia membaca sholawat 100x, setelah dia selalu bersholawat setiap hari 100x kemudian dia bermimpi berjumpa dengan Habibuna Nabiyuna Muhammad SAW. Dan Habibuna Muhammad SAW berkata kepadanya: sekarang aku kenal kepadamu.

Subhanallah itulah kemuliaan orang2 yang mau bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita mau mengambil bagian untuk bersholawat kepada Habibuna Nabiyuna Muhammad SAW.

1. “Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.”
(HR. Baihaqi dengan sanad shahih)

2. Dalam Kitab Mukasyifal Qulub.
Ada malaikat yang memiliki panjang sayap antara langit dan bumi jika dibentangkan, maka apabila ada or
ang yang bershalawat maka malaikat tersebut masuk ke lautan, kemudian keluar dari lautan, setiap tetesan air dari sayapnya Allah jadikan malaikat yang selalu memintakan ampun kepada orang yang bershalawat tersebut.
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa alihi washahbihi wasallim

3. Disebutkan dalam kitab Ihya , Al-Qirthas dan Al-Maghnam Fil Wirdil A’dham karangan Asy-Syaikh Muhyiddin Ibn An-Nuhhas, sebuah hadist dari Abi Kahil yang mengatakan bahwa Rasulullah bersabda
“Hai, Abu Kahil ! Ketahuilah bahwa barangsiapa bershalawat karena cinta dan rindu kepadaku sebanyak 3x dalam sehari, maka sudah pasti Allah akan mengampunkan dosa-dosanya pada hari itu dan malam itu”

4. Diriwayatkan juga dari Abu Bakar bin Abu ‘Ashim dalam Kitab Ash-Shalah juga disebutkan dalam Kitab Syarhul Washiyah
Rasulullah bersabda “Siapa yang bershalawat kepadaku di waktu pagi 10x dan petang 10x maka ia mendapat syafaatku di hari kiamat”

5. “Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.”
(HR. Baihaqi dengan sanad shahih)

6. Hadist Rasulullah Barangsiapa bershalawat kepadaku maka para Malaikat akan bershalawat (memohonkan ampun) untuknya selama dia membacanya. Maka bacalah olehmu sedikit atau sebanyak mungkin. (Syarah Ratib Al Haddad)

berbagai macam shalawat:

1. Shalawat Nurul Anwar
Allahumma shalli ‘ala nuril anwari wa sirril asrari wa tiryaqil aghyari wa miftahi babil yasari Sayyidina Muhammadinil mukhtari wa alihil athhari wa ashhabihil akhyari ‘adada ni’amillahi wa ifdhalih.
(Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, rahasia dari segenap rahasia, penawar duka dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami, Nabi Muhammad saw. yang terpilih, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya yang mulia sebanyak hitungan nikmat Allah dan karu-nia-Nya.)

2. Shalawat Fatih
Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala Sayyi-dina Muhammadinil fatihi li-ma ughliqa wal-khatimi li-ma sabaqa, wan-nashiril haqqa bil-haqqi wal-hadi ila shirathikal mustaqim. Shal-lallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘azhim.
(Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan, dan keberkahan kepadajunjungan kami, Nabi Muhammad saw., yang membuha sesuatuyang tertutup, yang menu-tup sesuatu yang terdahulu, yang menolon.g kebenaran dengan kebenaran, yang memberikan petunjuk pada jalan-Muyang lurus. Semoga Allah memberikan rah­mat kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya, dan para sahabatnya dengan kekuasaan dan ukuran Allah Yang Mahaagung.)

3. Shalawat Munjiyyat
ALLAAHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLAATAN TUNJIINAA BIHAA MIN JAMII ‘IL AHWAALI WAL AAFAATI WATAQDHI LANAA BIHAA JAMII ‘ALHAAJAATI WATU THOHHIRUNAA BIHAA MIN JAMII ‘ISSAYYI-AATI, WATAR FA ‘UNAA BIHA ‘INDAKA A’LADDAROJAATI WATUBALLIGHUNAA BIHAA AQSHOL GHOOYAATI MINJAMII ‘IL KHOIROOTI FIL HAYAATI WABA’DAL MAMAATI INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR”
Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang dengan rahmat itu Engkau akan menyelamatkan kita dari semua keadaan yang mendebarkan dan dari semua cobaan yang dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan kepada kita hajat, Yang dengan rahmat itu Engkau akan membersihkan kita dari semua keburukan/kesalahan. Yang dengan rahmat itu Engkau akan mengangkat kita kepada setinggi-tinggi derajat.Yang dengan rahmat itu pula Engkau akan menyampaikan kita kepada sesempurna-sempurnanya semua maksud dari semua kebaikan pada waktu hidup dan setelah mati, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

4. SHALAWAT IBROHIMIYAH
Allahumma shall! ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala all Sayyidina Muhammadin ka-ma shal-laita ‘ala Sayyidina Ibrahima wa ‘ala ali Sayyi­dina Ibrahlma. Wa-barik ‘ala Sayyidina Muham­madin wa ‘ala ali Sayyidina Muhammadin ka-mabarakta ‘ala Sayyidina Ibrahima wa ‘ala ali Say­yidina Ibrahima. Fil-’alamina innaka harnidun majid.
(Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada jujungan kami, Nabi Muhammad saw., dan kepada keluarganya, seba-gaimana Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrohim a.s. dan keluarganya. Berikanlah keberkahan ke­pada junjungan kami, Nabi Muhammad saw., dan ke­luarganya, sebagaimana Engkau limpahkan berkah ke­pada Nabi Ibrohim dan keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha-agung.)
5. Shalawat Tibbil Qulub
Allahumma sholli alaa sayyidina muhammad thibilqulubi wa dawaa ihaa wa afiatil ajsadwa syifaa ihaa wa nuuril absor wa dhiyaa ihaawa alaa alihi wa shohbihi wa baarik wa sallam
(Ya Allah, berilah rahmat ke atas penghulu kami, nabi Muhammad S.A.W. yang dengan berkat baginda, engkau menyembuhkan hati, menjadi penawar dan menyehatkan tubuh juga memberi kesembuhan penyakit serta mengaruniai cahaya penglihatan dan kurniakanlah juga rahmat keberkatan dan kesejahteraan keatas keluarga dan sahabat baginda) .
Share:

Wednesday, 7 January 2015

Cacat Bawaan Kapitalisme

Cacat Bawaan Kapitalisme

Cacat Bawaan Kapitalisme
Kapitalisme adalah derivat ideologi sekularisme yang telah terbukti membawa dunia pada jurang kehancuran, yag kaya bertambah kaya dan yang miskin semakin terjepit. Terbukti pada tahun 1960, 20% penduduk dunia terkaya menikmati 75% pendapatan dunia; sedangkan 20% penduduk termiskin hanya menerima 2,3% pendapatan dunia. Pada tahun 1997, 20% penduduk terkaya itu menikmati 80% pendapatan dunia. Sebaliknya, 20% penduduk termiskin menerima 1% saja pendapatan dunia (Spilanne, 2003). Krisis ekonomi dunia sudah terjadi sejak tahun 1907, disusul dengan krisis ekonomi tahun 1923, 1930, 1940, 1970, 1980, 1990, dan 1998 – 2001 bahkan sampai saat ini. Di Asia Tenggara sendiri —khususnya Thailand, Malaysia dan Indonesia— krisis pernah terjadi pada tahun 1997-2002 hingga saat ini.
Krisis ekonomi dunia yang saat ini kita rasakan semuanya bersumber dari cacat bawaan sekularisme sendiri, dalam sistem ekonomi cacat bawaan ini ditandai dengan 2 hal: sistem mata uang kertas dan sistem ribawi, yang akan dijelaskan lebih terperinci dibawah ini
1. Sistem Mata Uang Kertas
Penggunaan uang kertas sebagai alat tukar secara luas sebenarnya baru dikenal kurang lebih abad ke 17, sebelumnya dunia terbiasa menggunakan emas sebagai alat tukarnya. Pada tahun 1944, pasca PDII, AS sebagai pemenang perang sekaligus negara yang mempunyai cadangan emas terbanyak pada waktu itu (80% emas dunia) menjadi tuan rumah atas konferensi dunia yang dikenal dengan nama konferensi Bretton Woods. Konferensi yang dihadiri 44 negara ini bertujuan untuk menstabilkan nilai mata uang pasca PDII, dan hasilnya adalah ditentukannya US$ sebagai mata uang internasional dan keberadaan US$ ini diback-up dengan cadangan emas yang dimiliki oleh AS, ditetapkan pula standar penggantiannya yaitu $35 per troy ounce (1 troy ounce = 31,1 gr), selain itu dibentuk pula dua lembaga internasional untuk mengawasi sistem moneter dunia yaitu IMF dan Worldbank.
Setelah ditetapkannya US$ sebagai mata uang internasional, maka otomatis AS menjadi negara yang bisa mengendalikan negara lain secara ekonomi karena semua negara mencadangkan devisanya dalam bentuk US$, kekayaan pun dapat dengan mudah dipindahkan dari negara lain kepada AS. Tetapi tidak lama, pada tahun 1971, neraca pembayaran AS mengalami defisit yang sangat parah, diikuti dengan lepasnya cadangan emas AS ke negara yang menukarkan US$ kepada emas untuk selanjutnya membeli mata uang mereka sendiri. Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1971, dibuatlah sebuah keputusan yang kontroversial yaitu AS melepaskan ikatan US$ dengan emas (baca: AS menghianati Bretton Woods yang diprakarsainya sendiri), lalu membiarkan nilai US$ ditentukan oleh mekanisme pasar (floating exchange system).
Sejak saat itu, banyak negara yang mengikuti langkah AS mengambangkan kurs mata uang mereka dan melepaskan ikatan dari emas. Hal ini tentu saja menimbulkan kekacauan besar. Karena masalah utama pada kurs mata uang megambang adalah bahwa nilai nominal (yang tertera) dengan nilai intrinsik (bahan pembuat) sangat berbeda jauh. Hal ini memungkinkan AS sebagai negara yang berhak mencetak dolar meraup keuntungan yang sebesar-besarnya dengan mencetak dolar lebih banyak, ketika dolar yang beredar di pasar menjadi lebih banyak, maka daya beli akan berkurang dan harga akan naik (inflasi). Inilah mengapa para ekonom mengatakan bahwa sistem uang kertas akan menyebabkan inflasi. William Cobet mengatakan: “inflasi dan utang nasional adalah anak sistem uang kertas (fiat money)”. Robert A. Mundell seorang pemenang nobel ekonomi memantapkan pandangan ini dengan komentarnya: “Ketika masyarakat dunia menggunakan fiat money, maka konsekuensi logisnya mereka telah memasuki tahapan ekonomi baru yaitu inflasi abadi”
2. Sistem Riba
Basis dari ekonomi kapitalis yang lain adalah sistem riba, riba atau interest/rente dianggap sebagai keuntungan atas “menjual” uang. Dengan kata lain, kapitalisme menganggap uang adalah komoditas bukan hanya sebagai nilai tukar. Riba sebenarnya adalah suatu mekanisme untuk menjerat seseorang dalam hutang serta membuat seseorang yang satu menjadi kaya raya sedangkan yang lainnya menjadi terpuruk.
Sebagai ilustrasi, andaikan di dunia ini hanya ada 2 orang A & B yang saling berdagang satu sama lain, lalu bank meminjamkan kepada mereka masing-masing $100 dengan bunga 5% yang harus dibayar pada akhir tahun, seandainya A berhasil mendapatkan $105 pada akhir tahun, maka dipastikan B hanya punya $95, dan masih mempunyai hutang $10 pada bank, mengapa? karena uang yang beredar sejak awal adalah $200, biasanya dalam dunia riil, bank segera menyita aset-aset B atau meminyanya berhutang lebih banyak lagi
Konsekuensi diterapkannya ribaa adalah pertama bunga akan menuntut pertumbuhan ekonomi yang terus menerus meskipun kondisi aktual ekonomi sudah mencapai titik jenuh atau konstan. Riba pun cenderung memposisikan kesejahteraan pada segelintir kaum minoritas dengan memajaki kaum mayoritas.
Selain kedua hal diatasm banyak sekali program-program derivatif daripada sistem eknomi kapitalis seperti fractional reserve requirement pada bank, suburnya ekonomi non-riil yang mengakibatkan fenomena economic bubble, dan juga kebiasaan komsumtif yang membuat seseorang terjerat pada hutang. Maka sistem ekonomi kapitalis adalah sistem yang rusak, cacat bawaan yang tidak akan pernah bia diperbaiki kecuali dengan darah dari yang lain, satu-satunya solusi bagi perekonomian dunia adalah kembali pada sistem Islam yang adil.
Wallahua’lam bi ash-shawab
Share:

Apa Kata Dunia: Most Stupid Slogan Ever!

Apa Kata Dunia: Most Stupid Slogan Ever!“Ada urusan apa aku dengan dunia? Aku di dunia ini tidak lain kecuali seperti seorang pengendara yang mencari teteduhan di bawah pohon, lalu beristirahat, kemudian meninggalkannya.” (Muhammad saw.)

Sudah lama saya ingin membuat tulisan ini, semenjak awal saya melihat iklan dengan slogan “apa kata dunia” yang menghiasi media, saya terus terang merasa terganggu dan sedikit eneg setiap kali mendengar iklan ini. Sepertinya inilah wakilnya wajah negara yang memakai baju kapitalisme-sekuler, maunya menang sendiri, kalo menyangkut urusan pemerintahan maka semuanya harus cepat, bagus, diurus, dan penuh toleransi, alasanya sih “Demi rakyat”, pergi keluar negeri argumennya “demi rakyat”, beli mobil baru katanya “demi rakyat”. Tapi kalo rakyat minta diurus agak cepetan dia bilang “sabar dulu, semua ada masanya, ada prosedurnya”, atau kalo rakyat ngeluh maka dia bilang “rakyat mandiri dong, jangan manja!”. Capek deh!
Dan wajah buruk itu akhirnya kebuka sendiri, seorang pegawai biasa Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak diduga memiliki rekening mencurigakan hingga Rp 25 miliar, tinggal di rumah mentereng, punya apartemen di singapura, gonta-ganti mobil mewah, dan bahkan ”kabur” ke luar negeri. Kalo bang Ben masi idup die bakal ngomong: “Bujubune!, aye kerje sampe ko’it juga kagak dapet nyang gituan! gile bener dah!”. Dan ini baru puncak gunung es, bawahnya jelas mengakar gede, sehingga sangat sulit untuk membongkar sampai kebawah. Cerminan jelas “CAPITALISM EFFECT” yang ngalah-ngalahin “A** EFFECT” heheheh..
Dalam kapitalisme-sekuler ada cacat bawaan yang akan selalu ada pada sistem dan badan apapun didalam pemerintahan, termasuk pajak. Survei ICW (2001), Partnership (2001), PERC (2005) dan TI (2005) menyatakan bahwa masyarakat dan kalangan bisnis secara konsisten mempersepsikan Ditjen Pajak sebagai salah satu lembaga terkorup. Pada tahun 2005, Kwik Kian Gie yang waktu itu kepala Bappenas menyatakan bahwa sektor pajak bocor Rp. 180 trilliun pertahun dan diperkuat dengan Faisal Basri yang mengatakan bocornya 40 trilliun. Bahkan jauh sebelum itu, pada masa orba, Prof. Sumitro telah mengatakan waste and loss di sektor pajak mencapai 30%.
Menarik pula bila kita membaca artikel Jakarta Post Tanggal 10 Desember 2004 ”Graft spirals out of control at tax office”. Yang menceritakan seorang pegawai biasa di Dirjen Pajak yang mampu membeli BMW seri 5 dengan gaji bulanan hanya Rp. 3 juta. Dan pegawai ini menjelaskan bahwa uang hasil suap dan pemerasan dibagi 25% untuk kolektor, 15% untuk asistennya, kepala seksi 25% dan kepala kantor pajak 30%, yang nantinya kepala kantor pajak akan mendistribusikannya untuk pejabat-pejabat atasannya di dirjen pajak.
Sudahlah bermasalah dari segi penerimaannya yang penuh dengan kecurangan, ternyata pengeluaran pajak ini pun bukan untuk kepentingan rakyat seperti yang di-klaim, Ichsanudi Noorsy mengatakan bahwa hanya 80-90 trilliun yang kembali ke masyarakat (jika penerimaan pajak 2009 577 trilliun, maka cuma 13-14%), sedangkan untuk bayar utang bisa sampe 115-170 trilliun. TI (2009) melaporkan bahwa suap di Kantor Pajak Negara potensial 14% dengan rata-rata nilai korupsi Rp. 8.502.000. Sedangkan di Kantor Pajak Daerah sebesar 17% dengan rata-rata suap sebesar Rp. 4.709.000.
Kalau dikatakan kehancuran di bidang pajak ini adalah masalah individual, sepertinya nggak juga deh, karena kalo individu yang bermasalah maka jumlahnya sedikit, tapi faktanya justru yang salah ini mendominasi, maka jelas sekali ini adalah kerusakan sistemik dari sistem yang salah.
Maka wajarlah rasulullah mengancam dalam hadits-haditsnya:
لا يدخل الجنة صاحب مكس
tidak akan masuk surga para penarik pajak (HR. Hakim)
Dalam kitab al-Kabair, adz-Dzahabi mengatakan:
والمكاس من أكبر أعوان الظلمة بل هو من الظلمة أنفسهم فإنه يأخذ ما لا يستحق ، والمكاس فيه شبه من قاطع الطريق وهو من اللصوص ، وجابي المكس وكاتبه وشاهده وآخذه من جندي وشيخ وصاحب راية شركاء في الوزر آكلون للسحت والحرام
Pemungut pajak adalah termasuk pembantu bagi penguasa zalim yang paling penting. Bahkan pemungut pajak itu termasuk pelaku kezaliman karena mereka mengambil harta yang tidak berhak untuk diambil. Pemungut pajak itu memiliki kesamaan dengan pembegal bahkan dia termasuk pencuri. Pemungut pajak, jurus tulisnya, saksi dan semua pemungutnya baik seorang tentara, kepala suku atau kepala daerah adalah orang-orang yang bersekutu dalam dosa. Semua mereka adalah orang-orang yang memakan harta yang haram”
Juga sabda rasulullah saw.
يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أُمَرَاءُ ظَلَمَةٌ، وَوُزَرَاءُ فَسَقَةٌ، وَقُضَاةٌ خَوَنَةٌ، وَفُقَهَاءُ كَذَبَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ ذَلِكَ الزَّمَنَ فَلا يَكُونَنَّ لَهُمْ جَابِيًا وَلا عَرِيفًا وَلا شُرْطِيًّا
Akan ada pada akhir zaman para pemimpin yang zalim, para menteri yang fasik, para hakim yang khianat, dan para fukaha yang pendusta. Siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, janganlah sekali-kali dia menjadi pemungut harta mereka, menjadi pejabat mereka, atau menjadi polisi mereka (HR ath-Thabrani).
Teranglah dari hadits diatas bahwa rasulullah telah mengingatkan bahwa dalam kondisi tidak diterapkannya Islam, maka sistem pastilah akan menjadikan para penguasa dan pejabat-pejabatnya serta para fuqaha menjadi korup, maka kita dipesankan agar tidak menjabat apapun termasuk menjadi pemungut pajak, karena pasti akan membuat kita melakukan dosa.
Berbeda dengan itu semua, Islam mempunyai cara sendiri dalam mengatur keuangan negara. Yang jelas Islam tidak akan menarik harta dari ummat kecuali dengan perintah Allah dan keridhaan ummat padanya. Islam memiliki beberapa jenis pendapatan yang memastikan bahwa negara tidak lagi perlu untuk secara permanen dan rutin membebankan ummat. Pendapatan negara ini mencakup ghanimah, jizyah, fai, jharaj, zakat mal, infaq, hibah, wakaf, penegelolaan SDA dan dlaribah. Keampuhan pengelolaan dalam masa Khilafah yang menerapkan Islam total Ini terbukti pada masa Umar bin Abdul Aziz yang mempunyai kelebihan uang zakat yang tidak dibagikan bahkan setelah beliau melunasi seluruh hutang, menikahkan jejaka dan memberi harta kepada ahlu dzimmah.
Dan yang jelas pula, tidak akan ada rasa sombong dan jumawa sebagaimana yang kita lihat pada petugas pajak dan pemerintahan saat ini. Insya Allah seluruh aparat negara Khilafah akan bermental sebagaimana Umar bin Khattab, sebijaksana Abu Bakar, sangat penyayang seperti Utsman bin Affan dan secerdas Ali bin Abu Thalib. Mudah-mudahan dengan kasus ini semakin jelas pada diri ummat bahwa tidak ada jalan lain bagi mereka selain kembali kepada aturan Allah Azza wa Jalla.
Jadi apa kira-kira kata dunia:

Makanya, kalo pilih sistem pemerintahan mbok ya o pake otak -maksudnya pake syari’at Allah-, jangan pake dengkul -maksudnya sistem thaghut-
yang lagi kesel sama sistem kapitalis, tiap hari begini..
Share:

Bacalah!, sebelum Baca Notes kena Fatwa Haram kayak BBM :D

Bacalah!, sebelum Baca Notes kena Fatwa Haram kayak BBM :D

Bacalah!, sebelum Baca Notes kena Fatwa Haram kayak BBM :D
“Ini terkait dengan hak. BBM bersubsidi adalah haknya orang yang tidak mampu. Jadi, jika ada orang yang mampu atau kaya, tapi tetap membeli BBM bersubsidi, maka hukumnya dosa, karena dia mengambil hak orang yang tidak mampu,”
Habis napas. Saya nggak tahu lagi harus berbicara apa ketika membaca alasan Ketua MUI Pusat K.H. Makruf Amien tentang alasan mendasar dikeluarkannya Fatwa MUI yang mengharamkan orang mampu untuk membeli BBM bersubsidi. Dalam hati saya bertanya-tanya, benarkah K.H. Makruf Amien dan ulama-ulama MUI sudah tidak bisa lagi membedakan hak dan kedzaliman?!
Wallahua’lam, ketika saya mengetikkan komentar ini, sudah terbayang orang-orang yang akan mengatakan:
“emang lo siapa, merasa lebih hebat dari MUI? Kenapa lo nggak masuk MUI aja lix!?”
“alaaah, baru masuk Islam aja belagu lo!”
“mas, mas, kalo MUI nggak dipercaya mau siapa lagi, emang mas kira mereka semua nggak paham Islam, mereka sering tahajjud, punya amalan, karomah loooo?!”
“awas lo kuwalat”
Sunatullah lah.. :D
Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, dan sebaiknya lewat ilustrasi aja lah, lebih mudah
Di suatu rumah, seorang ibu, seorang Muslim, punya 3 anak, satunya udah kelas 6 SD, satunya masih 3 SD dan satunya masih nyusu sama ibunya. Suatu waktu, si ibu setres karena kerasukan jin udin (kisah lengkapnya baca note saya tentang asal mula sekulerisme) lalu selingkuhan sama orang bule kufur dari AS, akhirnya lebih banyak menghabiskan waktunya, duitnya, dan tentu saja –maaf- badannya pada orang buleini, tak jarang semua itu dilakukan di rumah di depan anak-anaknya. Sementara bapaknya kebetulan juga memang kerja di rumah orang yahudi, jadi jongos, jadi jarang pulang juga dan nggak peduli sama istrinya.
Suatu hari, anaknya yang 3 SD merengek ke ibunya kalo uang sekolahnya udah 2 bulan nggak dibayar, rupanya duit yang harusnya untuk bayar sekolah selama 1 tahun justru dipake buat traktir bule AS dan pacaran sama dia. Mengadulah sang ibu ke oelama setempat, oelama langsung marah-marah ke anak SD kelas 6 lalu bilang“Ini terkait dengan hak, duit ibumu harusnya haknya adikmu yang masih kelas 3 SD. Jadi jika kamu kelas 6 SD masih minta duit, maka hukumnya dosa, karena kamu mengambil hak anak kelas 3 SD”
Bule ngakak mendengar itu,
Ibunya senyum nyengir mesem mesem,
Anak kelas 6 SD nya pingsan.
Paham lo?
1. Bicara tentang hak, hak berasal dari bahasa arab haq, artinya benar, atau sesuatu yang dianggap benar, misal ketika saya berkata “saya berhak untuk menggauli istri” berarti maksudnya saya ‘dibenarkan’ untuk menggauli istri. Nah, siapa yang memberi pembenaran satu-satunya?, tentu Allah.  maka Allah lah yang memberikan hak pada setiap objek, bukan orang sendiri yang menentukan hak itu,
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu (QS Al-Baqarah[2]: 147)
Kalo gitu kita jadi paham sekarang. Bicara tentang hak, seorang anak ber-hak diurus, dibesarkan dan mendapatkan pengasuhan dan pendidikan dari orang tuanya, tanpa dibedakan usia, jenis kelamin ataupun lainnya, sebagaimana rakyat berhak diurus oleh pemimpinnya tanpa dibedakan lagi status sosial, agama ataupun lainnya. Dalam hal ini jika MUI mengatakan orang mampu mengambil hak orang nggak mampu dalam hal BBM, sepertinya kok nggak tepat sekali, wonghaknya rakyat, mau kaya mau miskin, sama kok dalam Islam, yaitu diurusin.
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، اَلإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu adalah bertanggungjawab terhadap pimpinannya, seorang pemimpin negara adalah pemimpin kepada rakyatnya dan ia bertanggungjawab terhadap mereka (HR. Bukhari)
2. Pertanyaan mendasar kita kepada oelama dalam illustrasi tadi adalah, mengapa dia diam seribu bahasa dengan perselingkuhan  dan perzinahan itu?, malah silau dan ikut-ikutan belain bule, mentang-mentang bule selalu nongol di holiwut, kenapa nggak masalahin uang ibunya yang habis nraktir tuh bule?
nanya kenapa-kenapa nanya?
Faktanya sekarang indonesia memang selingkuh, kasi insentif ke bule-bule yang nambang minyak di indonesia dengan insentif yang mangstap, pak Ichsanudin Noorsy, pak Revrisond Baswir, juga Pakde Dwi Condro Triono udah banyak bahas bahwa perminyakan indonesia dikangkangi asing, Purnomo bahkan pernah bilang
“90% dari total produksi minyak Indonesia dikuasai asing, yakni; Total (30%), ExxonMobil (17%), Vico (BP-Eni joint venture, 11%), ConocoPhillips (11%), BP (6%), and Chevron (4%)”.
Ko Kwik Kian Gie, bahkan pernah menantang pemerintah bahwa dia bisa buat harga minyak cuma Rp. 600 tahun 2005 lalu, sampe sekarang dicuekin juga dia.
Terlebih lagi di dalam Islam, minyak adalah termasuk harta rakyat, bukan punya negara. UUD 45 pasal 33 yang nyontek dari hadits mengatakan “Bumi, Air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah milik rakyat dan digunakan sebesar-besarnya bla-bla-bla.”
(mantap, hafalan SD masih apal wkwkwk..)
Berarti disitu jelas bahwa minyak milik rakyat, lha darimana ceritanya pemerintah menganggap minyak yang dia ambil dari tanah indonesia dinilai lalu dengan harga dunia per barel, dan dianggep dia ‘baik’ karena udah subsidi? Karena udah menjual dibawah harga dunia?. Capek deh. Memang betul, pengecut banyak berlindung pada UUD untuk bunuhin rakyatnya sendiri.
Versi Islam, yang harusnya Anda lebih hapal, karena nanti di yaumil kiamat, yakiiin deh nggak akan ditanya hapalan UUD (BRB: ngakak guling2 sampe pegang guling dan makan kambing guling), Rasulullah bersabda:
الناس شُرَكَاءُ فِي ثَلاَثٍ فِي الْمَاءِ وَالْكَلإِ وَالنَّارِ
“Manusia itu berserikat (bersama-sama memiliki) dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api”. (HR Ahmad, Abu Dawud, An Nasaaiy)
Jadi melalui lisan Rasulullah, Allah telah memberi hak pada seluruh manusia untuk mendapatkan api (barang tambang, energi) untuk seluruh manusia, milkiyyah ammah (kepemilikan umum), bahasa kerennya heheh..
Kesimpulan
Ilustrasi lagi, saya dapet cerita dari temen saya di Banjarmasin, ketika lagi masa ancur2nya, dia pernah dugem sama mantan santri, dan dia saksikan sebelum minum khamr, mantan santri ini baca Basmalah, lalu istighfar setelah mabok, bahkan segera bershadaqah pada pengemis diluar klab malam selesai maksiat itu, alasannya “ini syari’at Islam”.
So, pliss deh, jangan pake dalil Islam untuk bahas maksiat,dari awalnya salah nggak dibahas, malah bahas ujungnya.
kata ustadz saya yang orang Bogor: “jangan fake legitimasi Islam untuk bahas pakta yang nggak Islami”.
وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui (QS Al-Baqarah[2]: 42)
Harusnya yang difatwakan haram justru
1. negara mengambil hak rakyat dengan menghargai barang milik rakyat dan jualan dengan rakyat dengan barang punyanya rakyat
2. negara melayani kepentingan multinasional kompeni dan mengabaikan hak rakyat untuk dilayani
3. negara main bikin hukum sendiri tentang BBM dan mengambil hak Allah untuk buat hukum tentang itu
Afwan pak Yai, saya ini cuma rakyat biasa, nggak pinter baca kitab kayak pak Yai, nggak punya pesantren, dan baru 9 tahun belajar Islam, bahasa arab saya pas-pasan untuk bisa nawar makanan aja, kalo ada salah ya wajarlah pak Yai. Sekali lagi mohon maaf sebesar-besarnya karena saya cuma sedikit mikir.
Salam hormat saya kepada ulama-ulama yang menentang fatwa ini, semoga pahala mereka laksana Ahmad bin Hanbal, terimakasih kepada syaikh Taqiyuddin An-Nabhani yang telah menjelaskan cara Islam memandang ekonomi dan menjelaskan konsep kepemilikan yang digali dari hadits Rasul.
Share:

Mendapatkan Sukses Setelah Membakar Kapal

Mendapatkan Sukses Setelah Membakar Kapal

Mendapatkan Sukses Setelah Membakar Kapal
Pada 711, 12.000 pasukan Muslim berangkat dari Maghreb dengan kapal-kapal mereka menuju Semenanjung Iberia. Pada saat itu, belum sekalipun kaum Muslim pernah berpijak ke tanahnya. Walaupun begitu, ekspedisi harus dilakukan untuk membebaskan rakyat Andalusia dari kekejaman Raja Roderick.
Sesampainya di Andalusia, Panglima pimpinan ekspedisi mendengar bahwa Roderick akan datang menyambutnya dengan pasukan yang jauh lebih besar dan lebih banyak dari pasukannya. Pasukan Muslim galau, namun pimpinannya tidak. Pimpinannya malah meminta mereka melakukan hal ekstrim: Bakar seluruh kapal!
Tatkala ditanyakan kepadanya “Wahai pemimpin, sesungguhnya engkau mencelakakan kita dengan membakar kapal-kapal yang membawa kita kesini” Maka pemimpin itu menjawab:
“Sesungguhnya setiap daerah Allah dan bumi Allah adalah kampung halaman kita. Wahai manusia kemanakah kalian akan pergi. Sesungguhnya lautan ada di belakang kalian, dan musuh ada di depan kalian. Dan tidak ada yang tersisa pada kalian, Demi Allah, kecuali kebenaran dan kesabaran.”
Dengan kebenaran dan kesabarannya, panglima itu dapat memimpin pasukannya meraih kemenangan melawan musuh yang berlipat-lipat jumlah maupun persenjataannya. Dan akhirnya diingat sebagai salah satu ekspedisi yang paling sukses, yang membawa Islam ke Andalusia. Namanya adalah Thariq bin Ziyad.
Thariq bin Ziyad adalah seorang entepreneur sejati. Islamnya Andalusia adalah buktinya. Apa mental-mental entepreneurship yang kita dapat pelajari dari beliau?
1. Bakar Kapal Anda
Seringkali kita temukan seorang entepreneur yang tidak berani fokus pada apa yang ia usahakan. Safe player bahasa kerennya, tidak mau mengambil risiko pada satu usaha. Padahal risiko sebanding dengan nilai yang kita dapatkan.
Ada yang mau berbisnis, tapi masih takut untuk meninggalkan pekerjaan. Sehingga hasil bisnis dan pekerjaannya setengah-setengah dan tidak maksimal, karena usaha dan waktu yang dicurahkan pun terbagi.
Thariq membakar kapal bukan tanpa sebab. Tetapi agar seluruh kaum Muslim sadar bahwa pilihannya hanya ada satu; maju, tidak ada pilihan mundur. There’s no plan B. Akhirnya seluruh daya upaya, baik pikiran maupun fisik dikerahkan secara maksimal untuk maju dan menang. Dan itu yang Thariq dapatkan.
Sama seperti kita, mungkin selama ini kegagalan kita diakibatkan oleh tidak seriusnya kita dalam satu hal. Tidak benar-benar mencurahkan perhatian kita, karena kita merasa masih memiliki rencana yang lain. Bila usaha kita belum menampakkan hasil yang maksimal. Saatnya kita mencoba untuk “membakar kapal”
2. Berjalan dalam kebenaran
Seseorang yang berjalan dalam kebenaran Islam tidak akan pernah rugi. Thariq sangat memahami hal itu. Ekspedisi ke Andalusia bukanlah ekspedisi sembarangan. Ia adalah ekspedisi yang dilakukan untuk meninggikan kalimat Allah. Sehingga Thariq berani meminta mereka membakar kapal. Karena Thariq memahami bahwa kehidupan ataupun kematian fii sabilillah adalah dua hal yang sama baiknya.
Dalam bisnis hal yang sama akan kita temukan. Mulai dari niat membuat suatu bisnis, apakah hanya demi materi semata atau betul-betul diniatkan ghayatul-ghayah (tujuan dari segala tujuan) adalah sebagai ibadah. Juga ketika berbisnis, kita dihadapkan pada  transaksi yang haram, riba, pinjaman-pinjaman haram dan segala macam hal yang membuat kita berpaling dari jalan kebenaran.
Ketika Thariq membakar kapalnya, ini adalah penegasan bahwa mereka berjalan dalam kebenaran. Dan bisnis pun harus begitu. Bila kita sudah meyakini bahwa kita “berjalan di jalan kebenaran”, maka ucapkan basmalah dan “bakarlah kapal”
3. Berjalan dalam kesabaran
Banyak pula pebisnis yang tidak sabar dalam usahanya. Menginginkan hasilnya segera tampak. Padahal yang terjadi di dunia nyata tidaklah semacam itu. Bisnis memerlukan kesabaran dan ketelatenan. Karena bisnis seperti bayi yang kita asuh hingga dewasa, mampu berdiri sendiri tanpa kita. Tapi harus diingat, agar itu terjadi, maka bayi harus disusui, diganti popoknya, dikelonin, diobati bila sakit, dan semua bentuk pengurusan yang lain.
Tidak ada bisnis sim salabim abra kadabra, semua bisnis memerlukan kesabaran. Karena itulah Thariq juga mengucapkan kalimat “Seandainya kalian mau bersabar dalam kesusahan yang sebentar saja, maka kalian akan menjalani kenikmatan dalam waktu yang panjang”
Kesimpulannya sudah jelas. Bakalralah kapal, sehingga kita dapat fokus menjalankan satu bisnis. Dan berjalanlah dalam kebenaran dan kesabaran. Memang sulit melakukan itu dalam bisnis. Tapi insya Allah semuanya terbayar ketika bisnis kita tumbuh dan berkah. Saat itu harta kita bukan hanya sebagai pembela kita di dunia, namun juga sebagai pembela kita di akhirat.

Share:

Pemerintah Subsidi BBM? Penipuan! dan Haram dalam Islam Liberalisasi Migas

Pemerintah Subsidi BBM? Penipuan! dan Haram dalam Islam Liberalisasi Migas

Pemerintah Subsidi BBM? Penipuan! dan Haram dalam Islam Liberalisasi Migas
1. gonjang-ganjing kenaikan BBM kembali menggema, kita lihat banyak reaksi bermunculan dimana-mana, tanda ketidakpuasan pada pemerintah
2. maklumlah, rencana kenaikan BBM ini membarengi rencana kenaikan TDL 10% pula pada awal April 2012, rakyat yg selama ini susah, bertambah
3. ada beberapa alasan pemerintah menaikkan BBM, yg paling getol katanya “subsidi BBM terlalu banyak dan dinikmati malah oleh orang kaya”
4. bila alasannya adalah subsidi, dan pemerintah kata “seharusnya subsidi ini bisa dipakai membangun sektor lain” maka ini adl akal bulus
5. karena pada faktanya, tak pernah ada pembangunan yg dirasakan kecuali sangat sedikit sekali, ambil contoh jalan raya yg tak pernah laik
6. bila dikata pemerintah merugi krn subsidi tll besar, inipun penipuan dan jg pengakuan bhw pemerintah adl perusahaan, bukan pelayan rakyat
7. semua alasan pemerintah untuk menaikkan BBM adl mengada-ada, dan tak pernah ada, penipuan untuk menutupi alasan hakikinya
8. hakikat kenaikan BBM ini sebenarnya adl liberalisasi ekonomi dlm sektor migas, yg merupakan kesepakatan dgn IMF pd 1997
9. dan liberalisasi ekonomi ini tmsk 1 diantara 4 poin kesepakatan dgn IMF yaitu 1) hilangkan campur tangan pemerintah
10. 2) privatisasi (swastanisasi) 3) liberalisasi (hilangkan proteksi dan subsidi) dan 4) memperbesar masuknya investasi asing
11. sederhananya, IMF minta agar Indonesia menjual negara dan penduduknya ke tangan asing, meminta rakyat bersaing dgn perusahaan raksasa
12. hasil akhirnya sudah bisa kita tebak, pengerukan besar2an kekayaan kaum Muslim, dan penjajahan secara ekonomi kepada kaum Muslim
13. terang sudah, alasan naiknya BBM krn “harga minyak dunia naik” hanya dibuat2, nyatanya itu sudah jadi kesepakatan dgn IMF sejak 1997
14. dalam Islam, amalan seperti ini adl haram, krn Allah memerintahkan agar kaum Mukmin tak boleh dikuasai oleh kaum kafir
15. selain itu, Islam telah menggariskan bahwa barang tambang termasuk minyak, bukanlah milik negara melainkan milik ummat seluruhnya
16. sabda Rasul: “Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal; air, padang rumput dan api (energi/barang tambang)” (HR Abu Dawud, Ahmad)
17. artinya, pemerintah tak boleh menghargai minyak yg tersimpan di bumi kaum Muslim dgn harga dunia, yg naik seiring naiknya harga dunia
18. dalam Islam, harga minyak yg diambil oleh pemerintah di bumi Muslim adalah 0$ karena kepemilikannya teruntuk ummat seluruhnya
19. dan sebenarnya yang dikatakan “pemerintah mensubsidi BBM, sebenarnya tak pernah ada, malah pemerintah diuntungkan, bukan subsidi
20. coba kita sejenak berpikir, Indonesia itu negara plng repot, harga minyak dunia naik dia susah, harga minyak dunia turun diapun susah
21. harusnya kl pemerintah bilang dia subsidi minyak, dia hepi dong kalo harga minyak turun, tapi dia susah juga krn ktny eksportir minyak
22. lha kalo eksportir minyak harusnya kan hepi kalo harga minyak dunia naik, tapi Indonesia nggak, aneh kan? akal bulus aja tuh naik BBM
23. sy coba share apa yg dimaksud “subsidi” oleh pemerintah, begini ceritanya,
24. pemerintah anggap minyak kita sama seperti harga dunia, taruhlah skrg 120$/barel dan biaya produksi sampe jd BBM 10$/barel
25. jadi harga minyak seharusnya = (120$/barel + 10$/barel x Rp. 9000/1$) : 159 lt/barel (1 barel = 159 lt) = Rp 7.358 / liter
26. nah, jadi krn sekarang pemerintah jual Rp. 4500/lt jadi dia klaim udah rugi krn subsidi sebesar Rp. 2858/lt (rugi? emang perusahaan?)
27. pdhl kejadiannya gak bgt, sebenarny nilai minyak yg diangkut dari tanah kita sendiri adl 0$/barel (kan punya sendiri, gak beli ini)
28. jd harga minyak sebenernya = (0$/barel + 10$/barel x Rp. 9000/1$) : 159 lt/barel = Rp. 566 / liter (hah? serius? >> bener kok)
29. jadi sebenernya rakyat Indonesia sudah subsidi pemerintah 4500 – 566 = Rp. 3936/liter >> bukan pemerintah yg subsidi kita
30. emang mungkin harga minyak semurah itu? >> mungkin banget, coba cek gambar ini >>
31. memang harga BBM di Indonesia lbh mending dr jepang yg Rp. 9292/lt >> tp inget, jepang gak punya minyak, dan coba liat GNP nya!
32. harga Rp. 9292/lt affordable bg org jepang yg kaya2, indonesia GNP-nya seupil mau dihajar lagi sama kenaikan BBM >> *tepokjidat capede!
33. jadi dear tweeps, dari segi logika kenaikan BBM ini adl penipuan, dan dari sudut pandang Islam ini adalah keharaman yg besar
34. di zaman Rasulullah dan Khulafaurrasyidin, fungsi pemimpin adl pelindung ummat, Rasul katakan “Imam laksana perisai”
35. di zaman kapitalisme, pemerintah berubah jd broker penjajah yg menjual kekayaan ummat, dan menguntungkan dirinya sendiri
36. di masa Rasulullah dan Khulafaurrasyidin serta Khilafah Islam, ummat terjamin terpenuhinya keperluan pokok, dgn hukum syariat Allah
37. di masa ini, saat kapitalis merajalela, ummat-lah yang harus menjamin keperluan pokok pemerintah, bahkan keperluan mewahnya, pesawatnya
38. maka kenaikan BBM ini bukan hanya harus ditolak, namun kita pun harus menyadari, ini akan selalu terjadi selama kapitalis sistemnya
39. karena itu haruslah kita serukan, hanya syariat Islam yg akan mengatur dengan adil, hanya Khilafah yg mampu kembalikan kebaikan ummat
40. disampaikan Rasul “seorang imam (khalifah) adl pengatur urusan rakyat dia dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya” (Mutafaq alaihi)
41. hanya syariah dan khilafah yg mampu menghapuskan kedzaliman dan mengangkat penjajahan, dan itu adalah tuntutan iman
Share:

Total Pageviews