MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Monday, 10 June 2013

Sukseskan Sya’ban Menuju Kemenangan Ramadhan


  • Sukseskan Sya’ban Menuju Kemenangan Ramadhan

    KITA telah memasuki bulan Sya'ban. Sebentar lagi masuk bulan paling istimewa bernama Ramadhan. Menyambut kedatangan Ramadhan, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, melakukan persiapan baik fisik, amal, maupun spiritual pada bulan Sya’ban.

    Mengapa harus perlu melatih mental dan fisik di bulan Sya’ban? Karena Sya’ban adalah media untuk memulai memasuki Ramadhan. Pada bulan tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam lebih banyak berpuasa dan beribadah.

    Amalan Sunnah di Bulan Sya’ban

    Keistimewaan bulan ini yakni seluruh amalan manusia diangkat untuk dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam:

    “Bulan itu (Sya‘ban) yang berada di antara Rajab dan Ramadhan adalah bulan yang dilupakan manusia dan ia adalah bulan yang diangkat padanya amal ibadah kepada Rabb seru sekalian alam, maka aku suka supaya amal ibadahku diangkat ketika aku berpuasa.” (Riwayat Nasa’i)

    Agar hanya amalan baik yang tercatat, maka sepanjang bulan ini digalakkan amal ibadah dan kebajikan. Di antara amalan-amalah di bulan Sya’ban, antara lain:

    Memperbanyak Puasa Sunnah

    Nabi lebih banyak melakukan ibadah puasa sunnah dalam bulan Sya‘ban, dibanding dengan bulan-bulan yang lain. “…maka aku suka supaya amal ibadah ku diangkat ketika aku berpuasa,” (Riwayat Nasa’i)

    Bertaubat dan Beristighfar

    Bertaubat dan beristighfar dapat dilakukan kapan saja, akan tetapi menyambut bulan Ramadhan hendaknya ditingkatkan lagi kesungguhannya. Taubatlah dengan taubatan nashuha.

    Taubat nashuha akan berhasil dilakukan bila kita menepati syarat-syaratnya. Jika dosa itu antara manusia dengan Allah, maka yang harus dilakukan adalah:

    1. Hendaknya meninggalkan dosa atau maksiat, sebagaimana dia meninggalkan apa yang sangat dibenci.
    2. Hendaklah benar-benar menyesali dan merasa sedih dengan perbuatan maksiatnya itu.
    3. Berjanji untuk tidak akan melakukannya lagi.

    Manakala dosa itu berkaitan dengan orang lain, hendaklah memohon maaf kepada orang yang bersangkutan.

    Memperbanyak Zikir dan Doa

    Allah berfirman;

    الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ طُوبَى لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ

    “Orang-0rang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (Ar-Arad: 28)

    Shalat Sunnah, Terutama di Waktu Malam

    Jika di bulan lain telah terbiasa melakukan qiyamullail, maka di bulan Sya’ban intensitas ibadah sunnah ini perlu ditingkatkan. Ini mengingat ada janji istimewa yang disediakan di bulan Ramadhan.

    Rasulullah bersabda, ”Allah Azza wa Jalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunnahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhaan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya,” (Riwayat Ahmad)

    Memperbanyak Bersedekah

    Satu kebajikan di bulan Ramadhan diganjari dengan 10 hingga 700 pahala. Maka agar terkondisikan dan siap diri, bersedekahlah sejak Sya’ban, walau dengan uang Rp 100 rupiah. Rasulullah bersabda, ”Jauhkanlah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma,” (Muttafaq’alaih)

    Tentang Malam Nisfu Sya’ban

    Kelebihan malam nisfu Sya‘ban telah disebutkan di dalam hadits dari Mu‘az bin Jabal.

    “Allah datang menemui semua makhluk-Nya di malam nisfu Sya‘ban, maka diampunkan dosa sekalian makhluk-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah atau orang yang bermusuhan,” (HR. Ibnu Majah, Thabrani dan Ibnu Hibban)

    Malam nisfu Sya‘ban juga termasuk malam-malam yang dikabulkan doa. Imam asy-Syafi‘i dalam kitabnya al-Umm berkata, “Telah sampai pada kami bahwa dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam yaitu; pada malam Jumat, malam Hari Raya Adha, malam Hari Raya ‘Idul Fitri, malam pertama di bulan Rajab dan malam nisfu Sya‘ban.”

    Kita dianjurkan menghidupkan malam nisfu Sya‘ban dengan memperbanyak beribadah seperti shalat sunat dan berdoa, berzikir dan membaca Al-Qur’an.

    Beberapa langkah di atas, jika dilakukan dengan penuh kesungguhan dan kesinambungan sejak Sya’ban, insya Allah akan mengantar kita menjadi lebih siap menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan jiwa yang suci.
Share:

0 komentar:

Total Pageviews

Archive