MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Friday, 18 September 2015

- Allah Butuh Terhadap 'Arsy ? -

- Allah Butuh Terhadap 'Arsy ? -
Allah Ta’ala memiliki sifat Al ‘Uluw yaitu Maha Tinggi, dan dengan ke-Maha Tinggi-an-Nya Allah ber-istiwa di atas ‘Arsy. Istiwa artinya ‘alaa was taqarra, tinggi dan menetap. Allah ber-istiwa di atas ‘Arsy artinya Allah Maha Tinggi menetap di atas ‘Arsy. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Ar Rahman (Allah) ber-istiwa di atas ‘Arsy” (QS. Thaha: 5).
Namun, tidak sedikit dari kaum muslimin yang membantah sifat istiwa' Allah diatas 'arsy. Mereka mengatakan bahwa jika kita tetapkan bahwa Allah berada di atas ‘Arsy, konsekuensinya berarti Allah itu butuh terhadap ‘Arsy. Dan sangat mustahil Allah itu butuh terhadap makhluk, dengan demikian mustahil pula Allah berada di atas ‘Arsy.
Jawabannya :
Mengenai syubhat bahwa jika kita menetapkan Allah ber-istiwa di atas ‘Arsy, artinya Allah butuh kepada ‘Arsy. Tentu tidak demikian. Kita jawab syubhat ini dalam beberapa poin:
Allah ber-istiwa di atas ‘Arsy bukanlah maknanya Allah diangkat dan dibawa oleh ‘Arsy. Allah berada di atas ‘Arsy namun tidak berarti Allah diangkat dan dibawa oleh ‘Arsy sehingga Allah butuh kepada ‘Arsy.
Allah itu Al Ghaniy dan tidak butuh kepada ‘Arsy, justru ‘Arsy yang butuh kepada Allah. Karena semua makhluk itu butuh kepada Allah agar ia tetap eksis, termasuk juga ‘Arsy.
إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ أَنْ تَزُولَا وَلَئِنْ زَالَتَا إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun” (QS. Fathir: 41)
Menetapnya A di atas B, tidak melazimkan bahwa A pasti butuh pada B. Buktinya langit ada di atas bumi, namun langit tidak butuh pada bumi. Padahal langit dan bumi adalah makhluk Allah. Maka bagaimana lagi perkaranya pada Allah ‘Azza Wajalla yang qaadirun ‘ala kulli syai, Maha Kuasa atas segala sesuatu, Allah yaf’alu maa yuriid, Maha Kuasa untuk melakukan apa yang Ia kehendaki? Maka lebih mungkin lagi bahwa Allah istiwa di atas ‘Arsy tanpa butuh kepada ‘Arsy.
Istiwa Allah tentu tidak serupa dengan istiwa makhluk. Jangan dibayangkan bahwa Allah Ta’ala menetap di atas ‘Arsy dalam keadaan duduk, atau berbaring, atau bersila, atau semacamnya sebagaimana jika makhluk ber-istiwa di atas sesuatu. Demikian juga, keumuman makhluk Allah, jika ber-istiwa di atas sesuatu benda maka ia butuh kepada benda tersebut. Sebagaimana jika manusia duduk di atas kursi, ia butuh kepada kursi. Dan jika kursi diambil maka seketika ia terjatuh. Adapun Allah, tentu tidak demikian. Allah tidak butuh kepada ‘Arsy, istiwa Allah tentu tidak serupa dengan istiwa makhluk
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11)
Demikian jawaban kerancuan yang didengungkan sebagian orang untuk menolak sifat istiwa bagi Allah. Maka, jika ditanya dimanakah Allah? Jawabnya: Allah Ta’ala Maha Tinggi Ia ber-istiwa di atas ‘Arsy. Inilah aqidah yang diyakini oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, para sahabat, para ulama ahlus sunnah wal jama’ah sejak dahulu hingga sekarang. Wallahu’alam.
via : muslim.or.id

Share:

0 komentar:

Total Pageviews

Archive