- Keajaiban Onta -
Dalam rutinitas jumatan, kita pasti akan mendengar sang imam membaca surat al-Ghasyiyah. Dalam surat ini, Allah menyebutkan beberapa ciptaan-Nya, yang itu menjadi bukti betapa Kuasa Sang Penciptanya.
Di surat al-Ghasyiah, Allah berfirman,
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ . وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ . وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ . وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, dan langit, bagaimana ia ditinggikan? dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (QS. Al-Ghasyiyah: 17 – 20)
Kita mungkin akan bertanya, mengapa 4 makhluk ini yang disebutkan? Bukankah masih ada makhluk besar lainnya, selain onta atau gunung, yang layak disebutkan? Misalnya saja, matahari atau bulan, atau lautan.
Al-Quran Allah turunkan di tengah masyarakat arab, terutama daerah Hijaz (Mekah dan Madinah). Masyarakat Hijaz dikelilingi dengan pegunungan, dan padang gersang. Mereka bukan makhluk pesisir pantai, bukan pula masyarakat petani sawah. Karena itulah, yang mereka lihat setiap harinya sekitar 4 benda itu: onta sebagai kendaraan utama mereka, langit yang tinggi berikut isinya, pegunungan yang menjulang, dan hamparan bumi sebagai pijakannya. Inilah rahasia, mengapa Allah menyebutkan 4 makhluk ini secara bergandengan, agar mereka bisa merenungkannya.
Selanjutnya, dari keempat makhluk yang disebutkan itu, satu-satunya yang tergolong makhluk hidup adalah onta. Untuk itu, pembahasan kita kerucutkan ke onta. Jika kita perhatikan karakter onta, yang terbayang di benak kita adalah binatang penyabar dan tenang. Hidup di tengah alam yang sangat keras, padang pasir yang menantang.
Onta memiliki peran besar bagi masyarakat Jazirah arab. Onta menjadi kendaraan utama mereka untuk bisa melakukan perjalanan mengarungi samudera gurun pasir.
Karena saking pentingnya onta bagi masyarakat arab, mereka menyebutnya dengan nama-nama yang beragam. Seperti yang kita tahu, jika ada sesuatu yang sangat penting bagi masyarakat, mereka akan memberikan banyak nama untuk sesuatu itu.
Menurut catatan lembaga kemukjizatan al-Quran, bahwa sebagian ahli bahasa menyebutkan, ada sekitar 6000 kata dalam bahasa arab untuk menyebut onta. Diantara yang disebutkan di al-Quran: Ibil [arab:الإبل], naqah [arab: الناقة], jamal [arab: الجمل], Iir [arab: الْعِيرُ], Him [arab:الهيم], An’am [arab: الانعام], dan Ba’ir [arab: البعير]. Dan masing-masing nama, tentu saja memiliki karakter yang berbeda.
Kuatnya Onta
Dalam surat al-Ghasyiyah, Allah mengajak kita untuk merenungkan, bagaimana unta itu diciptakan.
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
Perhatikan, bagaimana Allah menciptakan onta, sehingga dia menjadi hewan yang demikian kuat. Yang secara secara ukuran tentu saja jauh di bawah gajah, kulitnya tidak setebal badak, dan larinya tak sekencang kuda. Namun hewan ini mampu menjadi kendaraan utama mengarungi padang pasir yang demikian menakutkan.
Menurut catatan lembaga kemukjizatan al-Quran (al-Haiah al-Alamiyah lil I’jaz al-Ilmi fi al-Quran wa as-Sunnah) bahwa onta mampu berjalan sejauh 50 mil (sekitar 80 km) sehari, dengan kondisi bertahan tanpa makan dan minum selama 5 hari. Itu artinya dia mampu menempuh 250 mil (sekitar 400 km) tanpa bekal makan dan minum. Dan jarak itu sama dengan jarak antara Mekah dan Madinah. Tapi perlu juga dicatat, onta mampu minum hingga 200 liter air. Kira-kira satu drum.
Disamping itu, onta juga mampu berjalan sejauh 20 mil dalam sehari dengan membawa beban seberat 500 kg (½ ton), tanpa makan dan minum selama 3 hari berturut-turut. Subhanallah…, bukankah ini menunjukkan betapa Maha Kuasanya Dzat yang Menciptakannya. Pantas saja jika Allah mengajak kita untuk merenungkan penciptaan onta ini.
Onta Bagaikan Perahu
Diantara keunikan onta yang Allah sebutkan dalam al-Quran,
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهَا وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ . وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُونَ
Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kalian dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan, dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut. (QS. Al-Mukminun: 21 – 22)
Kita akan menggaris bawahi kalimat, ”di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut”
Dalam ayat itu, Allah mensejajarkan onta dengan perahu dari sisi rasa ketika manusia menungganginya. Orang yang naik onta, rasanya seperti naik perahu. Dihuyun-huyun dengan model jalannya onta, layaknya dihuyun ombak ketika naik perahu.
Jika kita perhatikan, cara jalan onta berbeda dengan cara jalan umumnya binatang berkaki empat. Onta berjalan yang kita sebut seperti robot: tangan dan kakinya maju bersamaan. Tangan kanan maju dengan kaki kanan, tangan kiri maju dengan kaki kiri.
Ini berbeda dengan umumnya binatang, mereka kaki tangan ketika berjalan sifatnya bersilang. Tangan kanan maju bersama kaki kiri, atau tangan kiri maju bersama kaki kanan.
Dengan cara jalan yang demikian, orang yang naik onta terhuyun-huyun seperti naik perahu.
Tunduk Kepada Manusia
Onta termasuk binatang yang sama sekali tidak memiliki senjata, tidak bertanduk, tidak bertaring dan tidak bercakar. Meskipun demikian, jika manusia bertarung dengan onta, sama-sama tidak membawa senjara, jelas kita akan kalah. Karena dia jauh lebih kuat dibandingkan kita.
Di sini, Allah ingatkan tanda kekuasan-Nya kepada kita. Onta yang demikian kuat, menjadi begitu tunduk kepada manusia. Tidak liar, dan tidak berontak, ataupun melawan.
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ . وَذَلَّلْنَاهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ
Apakah mereka tidak melihat bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka Yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? ( ) dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; Maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. (QS. Yasin: 71 – 72)
Yang lebih mengherankan, cara menyembelih onta, jauh lebih mudah dibandingkan cara menyembelih sapi. Karena onta ini disembelih dengan posisi berdiri. Mengenai tata caranya, Anda bisa lihat di:http://www.youtube.com/watch?v=aBlh-UlxNg0
Kaitannya dengan ini, Allah ingatkan,
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya. Sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (terikat satu kaki). Kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur. (QS. Al-Haj: 36).
Karena begitu mudahnya cara menyembelih onta, Allah ingatkan nikmat itu dengan Allah akhiri firman-Nya, ”Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu”.
Sebenarnya masih banyak yang bisa kita lagi, semoga paparan di atas sudah cukup bagi kita untuk semakin termotivasi mengagungkan Allah Sang Pencipta semesta alam.
0 komentar:
Post a Comment