SAHABAT SEJATI
Ali bin Abi Thalib -radhiallahu anhu- berkata:
إن اخاك الحق من كان معك * ومن يضر نفسه لينفعك
ومن اذا ريب زمان صدعك * شتت فيه شمله ليجمعك
Sahabat sejatimu adalah orang yang selalu bersamamu.
Yang mengorbankan dirinya demi memberimu manfaat.
Yang meneguhkan dirimu disaat engkau diterpa goncangan zaman.
Ia rela membiarkan dirinya tercerai-berai demi keselamatanmu.
Sebagian ulama mengatakan: "Jangan berteman kecuali dengan salah satu dari dua orang:
1. Orang yang engkau belajar darinya tentang hal-hal yang berkaitan dengan agamamu. Lalu engkaupun merasakan manfaatnya.
2. Atau orang yang engkau ajari padanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan urusan agamanya, lalu iapun menerima pengajaranmu.
Sebagian sastrawan mengatakan, " Jangan berteman kecuali dengan orang yang bisa menyembunyikan rahasiamu serta menutupi kekuranganmu. Yang selalu bersamamu disaat suka maupun duka. Yang mendahulukanmu dalam segala hal yang ia sukai. Dia menyebarkan kebaikanmu dan menyembunyikan keburukanmu. Jika engkau tidak memperoleh orang yang seperti itu, maka jangan berteman kecuali dengan dirimu sendiri ".
(Disarikan dari Al-Ihyaa karya Al-Ghazaly)
Catatan:
Syarat persahabatan yang disebutkan Al-Ghazaly merupakan syarat yang ideal sekaligus sulit. Mencarinya dizaman ini tak ubahnya bagai menegakkan benang yang basah. Lelah dan akan selalu berakhir sepi tanpa kawan. Namun mereka tetap ada. Merekalah sahabat dunia akhirat, mereka adalah karunia Allah yang tak ternilai. Umar -radhiallahu anhu- pernah berkata: "Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang sholih. Maka apabila kalian mendapati sahabat yang sholih, peganglah ia dengan erat".
Iya, genggamlah dengan erat, sebagaimana kata Imam Syafi'i -rahimahullah- "Apabila kalian memiliki sahabat -yang membantumu dalam ketaatan- maka genggam erat tangannya, karena menemukan sahabat itu sulit, sedangkan melepaskannya adalah hal yang mudah".
Namun sadari.. Sebaik apapun sahabatmu, dia tetaplah seonggok daging yang merupakan tempat salah dan lupa. Ada saat dimana dia salah dan khilaf.
Pepatah arab mengatakan:
من ذا الذي ماساء قط؟
ومن له الحسنى فقط؟
Siapakah yang tak pernah salah…?
Dan siapakah yang hanya punya kebaikan saja..?
Jadi... Maafkan bila suatu hari ia salah dan khilaf.
Raja bin Haiwah -rahimahullah- berkata:
“Barangsiapa yang hanya mau bersahabat dengan orang yang (menurutnya) tidak tercela, akan sedikit sahabat yang dimilikinya.
Barangsiapa yang hanya mengharapkan ketulusan dari sahabatnya untuk dirinya, maka ia akan selalu mendongkol.
Dan barangsiapa yang mencela sahabatnya atas setiap dosa yang dilakukannya, dia akan banyak memiliki musuh.”
(“Siyaru A’laamin Nubalaa’ IV:557)
Semoga Allah mengaruniakan kepada kita sahabat-sahabat dunia akhirat.
0 komentar:
Post a Comment