MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Wednesday 12 August 2015

Kekuasaan Allah

Allah memiliki sifat Qudrat (Kuasa) yaitu sifat yang mungkin dengan kekuasaan-Nya, Dia berkehendak mewujudkan atau meniadakan segala sesuatu. Kekuasaan-Nya tidak terbatas. Kekuasaan-Nya meliputi terhadap segala sesuatu. Dia kuasa untuk memberikan hal hal yang baik, kesuksesan, kesehatan dan sebaliknya dia juga berkuasa untuk mendiadakannya, berkuasa merobah kenikmatan menjadi malapetaka, kesehatan menjadi penyakit, kemudahan mejadi kesulitan, dan kesuksesan menjadi kegagalan. Dia berkuasa atas segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.


Kekuasaan Allah berbeda dengan kekuasaan manusia yang mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Kekuasan Allah tidak ada yang bisa menghalangi-Nya. Jika Allah telah berkehendak melakukan atau tidak melakukan sesuatu, maka tidak ada suatu pun makhluk yang bisa mencegah-Nya atau memberi saran kepada-Nya.

Makanya tidak patut bagi manusia bersifat sombong, angkuh dan bangga dengan kekuasaan yang dimilikinya, karena sebesar apa pun kehebatan kekuasaan manusia, tetap kekuasaan Allah pasti lebih besar dan lebih hebat. Bahkan jika Allah berkehendak menghilangkan kekuasaan manusia, maka dalam sekejap mata saja kekuasaanya bisa hilang dan ia tidak berdaya untuk mempertahankannya.

Seorang ayah yang bijaksana, sukses dan shalih hidup bersama keluarganya dengan bahagia. Setelah usianya 65 tahun ia terkena serangan jantung yg mengharuskannya menjalani operasi, Setelah 2 kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus mengalami kenyataan pahit, ia kena virus jahat melalui tranfusi darah yg ia terima. Ia harus menerima kenyataan yang ada. Ia akan segera meninggal.

Melihat keadaan sang ayah yang sudah tidak berdaya, wajah yang pucat dan rambutnya yang habis rontok, Anaknya yang duduk disamingnya di rumah sakit berkata: “Mengapa Allah memilih ayah untuk menderita penyakit itu?”

Ayahnya menjawab dengan lembut: “ketika aku berhasil aku tidak pernah bertanya kepada Allah “mengapa aku berhasil”. Begitu pula ketika aku sehat aku tidak pernah bertanya kepada Allah “mengapa aku sehat”. Jadi ketika aku dalam kesakitan, tidak seharusnya juga aku bertanya kepada Allah “Mengapa aku menderita penyakit?”.

Dalam hidup ini kadang kadang kita merasa hanya pantas menerima hal hal yang baik, kesuksesan yg mulus, kesehatan dll. Ketika kita menghadapi hal yang sebaliknya, penyakit, kesulitan, kegagalan, kita menganggap Allah tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Nya.

Maka, bersyukurlah dengan apa yang telah diberikan Allah kepada kita, baik atau buruk, kesehatan atau penyakit, keberhasilan atau kegagalan. Manusia itu lemah dan memiliki keterbatasan, sedang Allah Maha Kuasa memiliki segala kehendak yang tidak terbatas.

Wallahu’alam
Share:

0 komentar:

Total Pageviews

Archive