MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Wednesday 12 August 2015

Sekitar wafat Nabi

Ada satu hal yang perlu diketahui oleh Umat Muhammad saw. Yaitu di saat wafat Nabi saw bagaimana beliau dimandikan? Siapa yang yang memandikan jasad beliau yang mulia? Siapa yang menguburkan beliau? Siapa yang turun ke dalam liang kubur?

Yang memandikan jasad beliau adalah keluarga Nabi saw diantaranya Ali bin Abi Thalib ra, Abbas bin Abdul Muthalib paman Nabi saw, Fadel bin Abbas dan Qustam bin Abbas, Usama bin Zed, dan Syagran pembantu Nabi saw.
Abbas dan kedua Anaknya (Fadel dan Qustam) memegang dan membalik-balikan jasad Nabi saw saat dimandikan. Usama bin Zed dan Syagran menuangkan air ke jasad beliau. Ali bin Abi Thalib memandikan dengan tanganya di atas bajunya. Ia tidak berani sama sekali menyentuh tubuh Nabi saw yang mulia dengan tanganya, dan dia tidak berani melihat jasad beliau sebagimana pemandi mayat melihat jasad mayat.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: لَمَّا أَرَادُوا غَسْلَ اَلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا: وَاَللَّهِ مَا نَدْرِي  أَ نُجَرِّدُ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا نُجَرِّدُ مَوْتَانَا, أَمْ لَا؟ فَلَمَّا اخْتَلَفُوا أَلْقَى اللَّهُ عَلَيْهِمُ النَّوْمَ حَتَّى مَا مِنْهُمْ رَجُلٌ إِلَّا وَذَقْنُهُ فِي صَدْرِهِ ثُمَّ كَلَّمَهُمْ مُكَلِّمٌ مِنْ نَاحِيَةِ الْبَيْتِ لَا يَدْرُونَ مَنْ هُوَ أَنِ اغْسِلُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ ثِيَابُهُ (رواه الشيخان)
Sesuai dengan hadits dari Aisyah ra, ia berkata: Ketika para sahabat ingin memandikan jenazah Rasulullah saw, mereka berbeda pendapat. Mereka berkata: “Kami tidak tahu apakah kami membuka pakaiannya sebagaiman kami membuka pakaian saudara2 kami yang meninggal?”. Ketika mereka sedang berselisih pendapat, Allah telah menidurkan mereka sampai sampai dagu mereka tertunduk ke dada. Kemudian berkata seseorang dari sebelah rumah dan mereka tidak mengetahui siapa dia, dia berkata: Mandikanlah Nabi dengan berpakaian. (HR Bukhari Muslim)
Di saat dimandikan, Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Alangkah sucinya kamu wahai Rasulallah saat hidupmu dan matimu”
Setelah dimandikan, beliau dikafankan dengan menggunakan tiga lapis kain Yamani berwarna putih tanpa gamis atau serban. Di tempat dimandikan Nabi saw, digali liang kubur oleh Abu Thalhah Al-Anshari, lalu dibuat liang lahad.  Kemudian para shahabat menyolatkan Nabi saw laki laki, wanita dan anak anak. Setelah disholatkan lalu dikubur pada malam Rabu.
Adapun yang turun kedalam liang kubur adalah Ali bin Abi thalib, Fadel dan Qustam kedua anak Abbas, dan Syagran pembantu Nabi saw. Disaat diturunkan jasad Nabi saw ke dalam kubur, Ausan bin Huli Al-Anshari berkata kepada Ali bin Abi Thalib ra, “Aku memohon kepada Allah agar aku mendapat kebagian dari kebaikan ini”, maksud beliau meminta izin kepada Ali bin abi thalib agar bisa turun ke dalam liang kubur. Ia diizinkan lalu turun bersama sama menguburkan Nabi saw.
Rasulallah saw wafat dalam usia 63 tahun, wafat tidak meninggalkan harta warisan kepada keluarganya bahkan tameng beliau masih digadai dengan satu sha’ gandum.
Allahuma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wasallam
Share:

0 komentar:

Total Pageviews

Archive