MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Wednesday, 12 August 2015

Tanda2 Malam Lailatulqadri

Allah memberikan setiap waktu ada keutamaan dan kemuliaan yang berdeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik (mustajab) untuk berdoa. Sayangnya banyak orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain:

* Doa saat berbuka puasa
* Doa selepas shalat fardhu
* Doa saat mendengar adzan
* Doa sesaat pada hari Jum’at.
* Doa sepertiga akhir malam.
* Doa pada waktu sujud dalam shalat.
* Doa diantara adzan dan iqamah
* Doa pada hari Arafah
* Doa ketika minum air Zamzam
* Doa setelah khatam al-Qur’an
* Doa ketika berada di majlis dzikir
* Dan doa yang paling mustajab yaitu doa pada malam Lailatul Qadr.
Alhamdulillah puasa bulan Ramadah ini kita jalankan dengan baik. Dan sekarang sudah hampir mencapai puncak terakhir dari bulan Ramadhan. Di puncaknya kita dapatkan pembebasan dari api neraka insyallah. Pada malam-malam terakhir para malaikat turun dari langit untuk menaburkan kasih sayang Allah kepada hambanya dan menyampaikan salam kepada kaum beriman sampai terbit fajar. Itulah Lailatul Qadr
Saat pasti malam Lailatul Qadr dirahsiakan Allah, tidak diketahui namun menurut beberapa hadist malam ini jatuh pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadan, tepatnya pada salah satu malam ganjil 21, 23, 25, 27 atau ke-29. Adapun hikmah malam ini dirahsiakan agar umat Islam tetap rajin dan selalu siap beribadah sepanjang malam khususnya di sepuluh malam yang terakhir.
Lailatul Qadr adalah malam kebesaran Allah, malam keagungan Nya, malam pengampunan Nya, malam yang dimiliki-Nya untuk memberi maaf dan kasih sayang kepada hamba Nya, para pembuat dosa.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ: “يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟”، قَالَ: “قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي”. (رواه الترمذي)
Aisyah ra bertanya kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah seandainya aku mendapati malam Lailatul Qadr, doa apakah yang patut aku bacakan? Rasulullah bersabda: “Berdo’alah: Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pemurah. Engkau menyukai pengampunan, apunilah dosaku”
Di langit ada kerajaan yang maha besar yang mengatur dan mencatat segala amal manusai di bumi. Ketika para malaikat melihat kitab catatan amal manusia, mereka iri dengan amal yang hanya khusus dilakukan penduduk bumi di malam-malam Lailatul Qadr. Malaikat pun tidak ada yang dapat menirunya. Salah satu di antaranya adalah rintihan para pembuat dosa. Allah berfirman dalam hadist, ”Aku lebih suka mendengarkan rintihan para pembuat dosa ketimbang gemuruh suara tasbih. Karena gemuruh suara tasbih hanya menyentuh kebesaran Kami, sedangkan rintihan para pembuat dosa menyentuh kasih sayang Kami.”
Banyak sekali tanda-tanda terjadinya malam Lailatul Qadr namun kebanyakannya tidak nampak kecuali setelah lewatnya malam tersebut. Para ulama telah menyebutkan beberapa tanda-tanda Lailatul Qadr berdasarkan hadits-hadits yang shahih diantaranya:
– Suhu udara pada malam itu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin
قال صلى الله عليه و سلم : ليلة سهلة طلقة لا حارة ولا باردة (البيهقي و الحاكم و غيرهم بسند حسن)
Rasulallah saw bersabda: Salah satu tanda Lailatul Qadr, bahwa malamnya bersih suci seolah-olah ada bulan yang bersinar, tenang sunyi, tidak panas dan tidak dingin (HR Baihaqi dan Hakim dengan sanad baik)
– Cahaya matahari di pagi hari-nya tidak menyengat (redup)
قال صلى الله عليه و سلم: تطلع شمس صبيحة هذه الليلة لا شعاع لها (رواه مسلم)
Rasulallah saw bersabda: salah satu tanda dari malam Lailatul Qadr , di pagi hari malam itu matahari terbit cahayanya lembut atau tanpa cahaya (redup) – (HR Muslim)
Hadist ini memberi kesimpulan bahwa banyaknya para malikat yang turun bertasbih dan berzikir kepada Allah pada malamnya. Turunnya para malikat ke bumi menyebabkan sayap2 dan tubuh mereka yang halus menutupi dan menghalangi cahaya matahari.
– Terbitnya bulan bagaikan belahan piring (sabit)
لما روى أن أصحاب الرسول كانوا يتكلمون عن ليلة القدر فقال صلى الله عليه و سلم : من يذكر حين طلع القمر مثل شق جفنة ( رواه مسلم ) أي أنه بليلة القدر يكون القمر مثل نصف طبق مستدير ، كالذي يوضع فيها الطعام
Diriwayatkan oleh Muslim, sesungguhnya para sahabat membicarakan tentang malam Lailatul Qadr, Rasulallah saw bersabda: “Siapa saja diantara kalian yang mengingat ketika terbit bulan dan saat itu bulan bagaikan belahan piring (bulan sabit)” (HR. Muslim)
Dari tanda tanda malam Lailatul Qadr tsb diatas tidak ada halangan bagi yang tidak melihat atau mengetahuinya untuk mendapatkan keutamaan dan pahalanya selama dia menghidupkan pada sepuluh malam terakhir dengan ibadah karena iman dan mengharapkan pahala dari-Nya
Wallahu’alam
Share:

0 komentar:

Total Pageviews

Archive