MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Wednesday 12 August 2015

Sekedar Renungan

Barangkali secara kebenaran setiap saya pulang libur ke jakarta musti ada yang meninggal. Paman saya meninggal saya berada di jakarta. Bibi saya meninggal saya berada di jakarta. Masih misan bapak saya meninggal saya berada di jakarta. Misan saya Alwi meninggal saya berada di jakarta. Terakhir mertua saya meninggal di rumah saya dan saya berada di jakarta. Semua mereka usianya diatas saya kecuali misan saya Alwi meninggal secara mendadak.. serangan jantung. Masuk ke rumahnya dalam keadaan sehat, hanya beberpa saat denyut jantungnya terhenti lalu.. meninggal.

Cukup bikin saya kederawasan, terutama waktu misan saya dikubur tanahnya longsor, diangakat lagi mayatnya, sempat tersingkap wajahnya penuh tanah merah. Semoga Allah mengampuni dosa dosanya. amiiin
Banyak orang meninggal mendadak. Masih besan ana.. diundang kawinan, makan kebuli. Sebelum pulang mampir ke rumah temannya. Kepalanya terasa sakit rasanya mau pecah. Dibawa ke RS Pasar Rebo. Baru masuk.. pembuluh darahnya di otak pecah.. keluar darah dari hidung dan mulut lalu.. meninggal.
Dan masih banyak lagi cerita cerita karabat kita yang meninggal secara mendadak. Macam macam sebab musabab tapi yang namanya meninggal tetap meninggal. 
Kalau sudah mati habis riwayatnya di dunia.. tutup buku.. dikubur. Buka buku baru namanya buku akhirat. Sesuatu yang ghaib tidak bisa diraba, tidak bisa dilihat, tidak bisa didengar, tidak bisa dirasakan oleh panca indar. Hanya keyakinan kita yang teguh berdasarkan al-Quran dan hadist yang harus diimani. Gitu kan??
Maka masuklah periode baru di dalam kubur yaitu nikmat kubur atau adzab kubur. Nabi bersabda: ”kuburan itu taman dari taman tamannya surga atau lobang dari lobang lobangnya api neraka”
Adapun siksa kubur dibagi menjadi dua. pertama yang bersifat rutin, berlangsung terus menerus sampai datangnya hari kiamat yaitu diterima bagi orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-nya. Ada lagi yang kedua bersifat sementara, yaitu siksaan yang diterima oleh orang mukmin yang melakukan keburukan di saat hidupnya di dunia. Ia akan disiksa sesuai dengan dosa yang dilakukannya. Siksaan ini bisa terhenti jika apa yang telah diterima dianggap cukup untuk menebus dosa yang telah dilakukanya.
Pernah Ustman bin Affan ra berdiri di muka kuburan. Ia menangis tersedu sedu sampai jenggotnya basah. Disaat disebut dihadapnya surga dan neraka beliau tidak menangis. Kenapa begitu? Karena beliau teringat sabda Nabi saw: sesungguhnya kuburan itu persimpangan pertama dari persimpangan akhirat,  jika ia berhasil maka yang berikutnya akan mudah. Tapi sebaliknya jika tidak berhasil maka yang berikutnya akan lebih susah.
Salah satu yang bisa meringankan seseorang dari azab kubur adalah doa dan dan istighfar yang selalu dikiriman dan dipanjatkan oleh sanak keluarga, famili, dan teman-teman yang masih hidup. Maka dianjurkan kepada orang yang masih hidup dunia agar senantiasa mendoakan keluarga, terutama kedua orang tua, sahabat atau seluruh kaum muslimin yang telah meninggal dunia. Hal itu merupakan salah satu bentuk hadiah untuk meringankan azab kubur kepada mereka.
Maka Rasulullah saw menganjurkan ummatnya untuk senantiasa berdoa memohon perlindungan kepada Allah dari adzab kubur di setiap akhir tasyahud sebelum salam ketika shalat. ”ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati, serta dari kejahatan fitnah al masih ad-dajjal”
Banyak kita dengar orang mati dan tidak dikubur seperti mati di laut, mati di pesawat tidak diketemukan mayatnya, mati terbakar.. dll. Tapi tetap ada azab kubur walaupun jasadnya tidak dikubur. Ada cerita sohib ana pergi ke Hongkong mau beli barang. Kebetulan yang punya perusahaan ibunya meninggal. Katanya; ibunya tidak dikubur, dimasukan kedalam oven yang panasnya ribuan derajat. Setelah beberapa jam oven dibuka, mayat menjadi abu. Lalu abunya dimasukan kedalam toples, dibawa kerumahnya dibikin sesembahan setiap hari. Biarpun jasadnya dimasukan kedalam toples tetap ada azab kubur..
Seharusnya seorang muslim jangan memperdebatkan apakah siksa kubur itu akan diterima oleh ruh dan jasad seseorang, atau siksa kubur hanya diterima oleh ruh tanpa jasad. Sebaiknya seorang muslim mempercayai adanya nikmat dan adzab kubur dan menyakininya dengan keyakinan yang kuat bahwa nikmat dan adzab kubur adalah hal ghaib yang wajib diimani.
Pernah siti Aisyah ra mengisahkan bahwa ia dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadanya seorang wanita Yahudi, minta-minta dan setelah ia beri, ia berdoa: “semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur”. Ia menyangka bahwa keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi. Lalu ia ceritakan kepada Nabi saw. Beliaupun memberitahu kepadanya bahwa siksa kubur itu hak benar.
Jadi, nikmat dan adzab kubur ini adalah hal yang haq atau benar tidak bisa ditawar lagi akan keberadaanya. Dalil-dalil dari Nabi saw, dan dari para sahabat telah menunjukkan kebenarannya secara pasti dan kita wajib mengimaninya karena merupakan tuntutan keimanan kita kepada hari kiamat yang merupakan rukun iman keenam dimana tidak sah iman seseorang kecuali harus beriman kepada semua rukun iman yang enam.
Diantara dalilnya hadits Nabi saw, Rasulullah pernah berjalan melewati salah satu kuburan di kota Madianah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kubur. Beliau bersabda, keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena perbuatan dosa besar. Yang pertama karena tidak beristinja’ atau tidak menjaga kebersihan dari air kencing (tidak cebok) dan yang lainnya ia senantiasa bernamimah (mengupat / ceritain orang)..
Wallahualam
Share:

0 komentar:

Total Pageviews

Archive