MOTIVASI HIDUP ISLAM

Visit Namina Blog

Monday 10 August 2015

CARA MUDAH MENIKMATI MUSIBAH

CARA MUDAH MENIKMATI MUSIBAH
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..... Musibah selalu datang dan pergi, menghiasi hari-hari dalam kehidupan manusia. Ada yang menghadapi dan menyikapinya secara arif, sehingga musibah itu mendatangkan berb
agai kebaikan.
Tapi tidak sedikit yang keliru menyikapinya, sehingga musibah justru semakin memperpanjang penderitaan. Tentu kita ingin sekali mengetahui dan meng uasai sikap positif dalam menghadapi musibah.
Tapi sebelumnya, mari kita waspadai dahulu beberapa sikap yang keliru menghadapi musibah.
1. Memandang musibah sebagai kekejaman Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) atau kebencian Allah SWT terhadap manusia. Seakan-akan Allah SWT tidak memiliki kasih sayang. Maka musibah tidak membuatnya menjadi sadar serta menyesali kekhilafannya, tetapi membuatnya semakin membenci dan menjauhi Allah SWT. Inilah yang dinyatakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku.” (Al-Fajr [89]: 16)
2. Tidak mau mengambil pelajaran. Bisa jadi sesungguhnya musibah datang akibat sikap dan perbuatan kita yang lalai atau banyak berbuat zalim karena mengikuti hawa nafsu. Karena itu musibah sebenarnya berfungsi untuk menyadarkan kita dari kesalahan ini. Tapi, banyak di antara manusia yang mengabaikannya. Fiman Allah SWT:
“Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar” (Al-Baqarah [2]: 12)
3. Merasa kecewa dan sedih yang mendalam dan berlarut-larut. Inilah yang menjadi respon otomatis kebanyakan orang ketika tertimpa musibah. Mereka mengeluh sepanjang waktu dan menyalahkan orang lain. Bahkan tidak sedikit yang berputus asa. Padahal sikap seperti ini tidak sedikitpun bisa mengubah musibah yang telah berlalu. Firman Allah SWT:
“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih” (Hud [11]: 9)
4. Menolak musibah dengan berbuat syirik. Sering kali kita saksikan kejahilan terjadi di tengah masyarakat yang terkadang dilakukan bukan oleh orang-orang awam saja, tetapi juga orang-orang berpendidikan. Misalnya tradisi memulai pembangunan gedung atau jembatan dengan menanam kepala kerbau, sedekah bumi, nyadran, larung sesaji, dan sejenisnya untuk menghindari bencana.
Padahal semua itu jelas-jelas tindakan bodoh karena tidak ada yang dapat memberikan manfaat serta madharat selain Allah SWT. Permohonan keselamatan kepada selain Allah SWT merupakan perbuatan syirik yang sangat dibenci-Nya. Alih-alih dapat menyelamatkan musibah, malah justru mengundang kemurkaan Allah SWT.
5. Menyesal ketika musibah datang, tetapi mengulang kembali kesalahan yang sama setelah waktu berlalu. Banyak di antara kita yang begitu ketakutaan, memohon pertolongan dan ampunan Allah SWT saat-saat musibah itu datang. Tetapi setelah beberapa saat musibah itu berlalu kita melupakannya, dan kembali seperti semula. Firman Allah SWT:
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan” (Yunus [10]: 12)
Tips Praktis menikmati Musibah ...
1. Muhasabah Diri ...
Lakukan muhasabah (evaluasi diri) mengapa musibah itu terjadi? Adakah itu merupakan ujian yang diberikan Allah SWT untuk kita sebagai peningkatan kualitas keimanan? Atau musibah tersebut merupakan teguran atas kekeliruan kita dalam mengelola serta memanfaatkan sumber-sumber daya yang diamanahkan kepada kita, serta atas kesalahan dan dosa-dosa yang kita lakukan kepada Allah SWT?
Muhasabah ini sangat penting agar kita menyadari titik kesalahan dan kekeliruan kita. Sehingga kita dapat bertindak lebih baik di masa-masa selanjutnya.
2. Menerima dengan Ridha ...
Terimalah musibah yang kita hadapi dengan hati yang ridha. Jikapun kita tidak ridha dengan apa yang terjadi, hal itu tidak akan bisa mengubah apa yang telah berlalu. Dengan keridhaan justru hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih dan lapang untuk menemukan solusi.
Sehingga kita dapat bangkit dengan penuh ketegaran melewati musibah tersebut. Sikap ridha juga akan mendatangkan keridhan serta rahmat Allah SWT atasnya. Firman Allah SWT:
“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah.” (At-Taubah [9]: 59)
3. Bersabar ...
Musibah itu selalu terasa pahit dan tidak menyenangkan. Tetapi orang yang sabar akan berusaha menahan perasaan pahit itu dengan ketegaran dan keteguhan hati. Ia menahan diri untuk tidak mengeluh, bersedih yang berkepanjangan atau meratapinya.
Hal ini akan berbuah kecintaan Allah SWT, di mana Dia kemudian akan menggantinya dengan pertolongan serta ganjaran Surga.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda: “Setiap sesuatu yang menimpa seorang muslim, seperti kelelahan dan penyakit, juga kegelisahan dan kesedihan, serta aniaya atau kegalauan; hingga duri yang mengenainya, niscaya Allah hapuskan dosa-dosanya.”
4. Bertaubat jika Bersalah ...
Adakalanya musibah itu diberikan oleh Allah SWT untuk mengingatkan kita atas kesalahan dan kekeliruan yang kita lakukan. Maksudnya adalah agar kita segera sadar dan kembali ke jalan yang benar.
Jika kita telah menyadari bahwa ada kekhilafan yang telah kita lakukan, maka bersegeralah untuk bertaubat, yaitu dengan menyesali kesalahan tersebut, berjanji untuk tidak mengulanginya dan berusaha untuk menggantinya dengan amal yang lebih baik.
5. Memahami Sunnatullah ...
Boleh jadi ibadah kita sudah mantap, akhlak juga sudah baik, tetapi jika perilaku kita terhadap lingkungan di sekitar kita tidak sesuai dengan sunnatullah, maka musibah pun akan tetap datang. Maka kita harus memperbaiki perilaku kita agar tidak bertentangan dengan sunnatullah.
6. Besyukur ...
Seorang mukmin yang memiliki kualitas iman yang tinggi bukan saja menerima musibah yang datang dengan sabar serta ridha, bahkan dia dapat bersyukur. Dia menyadari bahwa sesungguhnya musibah yang ditimpakan kepadanya sesungguhnya masih belum seberapa dibandingkan dengan yang diterima orang lain.
Ini akan menjadikan ia terus bersyukur, karena merasa Allah SWT masih sayang kepadanya. Ia yakin masih ada nikmat iman dan Islam yang lebih berharga dari dunia dan seluruh isinya.
7. Tetap Optimis ...
Tidak ada alasan untuk berputus asa, harapan hari esok lebih baik selalu terbuka. Kesenangan itu tidak akan terasa jika tidak ada kesedihan. Sehat juga tidak akan terasa jika tidak ada sakit.
Harapan yang baik pasti diberikan Allah SWT kepada setiap orang, sebagaimana dijanjikan oleh-Nya:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Al-Insyirah [94]: 5-6).
8. Mendekatkan diri kepada Allah ...
Puncak dari semua ikhtiar yang kita lakukan untuk menghindari dan menerima musibah itu dengan sebaik-baiknya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita sadar bahwa Dia mencintai dan menyayangi kita.
Maka, apa pun yang diberikan, kita tidak akan menolak-Nya. Dan kita akan tetap setia untuk mencintai-Nya, mentaati perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya.
Benarlah apa yang disabdakan oleh Baginda Rasulullah SAW: “Alangkah menakjubkannya kondisi orang yang beriman, karena seluruh urusannya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi pada orang-orang yang beriman.
Yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia tertimpa kesulitan maka iapun bersabar; dan itu menjadi kebaikan baginya.”
Wallahu a’lam bish shawab... Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih .. Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Salam santun dan keep istiqomah ...
--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ... Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
Share:

0 komentar:

Total Pageviews

Archive